Holla holla i miss you gais~ lama bgd rasanya, gw jg kangen rumah orange ini.
Semoga kalian selalu sehat dan tebal dompet ya biar selalu bahagia.Kalian nunggu ff ini kan? Akhirnya ya hari ini datang jg, sbnrnya gw mau post di tgl 22 tapi tapi tgl 9 kmrin bikin gw errr kek kena sawan pengantin jadi ya efeknya bikin gw ngepost ff ini deh.
Met baca aja pokoknya dg hati menduga2.Hak cipta diawasi oleh para pembaca.
👑👑👑
Abad 21.
Stadion Olimpiade Seoul begitu ramai, karena konser seorang idola kah? Tentu saja bukan, pesta pejabat? Juga bukan. Hari ini merupakan final dari ajang nasional untuk lomba Panahan tunggal puteri guna mencari perwakilan yang akan dikirim pada pertandingan kelas dunia di Inggris, London.
Para supporters dari masing-masing atlet telah berteriak sedari tadi terlebih atlet panahan nasional seperti Im Donghyun dan An San ada di lapangan sebagai dewan juri, membuat mereka semakin antusias mendatangi acara final dimana dua orang akan memperebutkan medali emas juga akan menjadi perwakilan negara menuju kelas dunia.
Jang Minhee, salah satu atlet panahan milik Korea Selatan menempatkan diri pada posisi kiri. Teriakan pendukungnya pun memenuhi stadion ini, gadis bermarga Jang itu tersenyum melambaikan tangan pada para pendukung, sedangkan langkah kaki peserta kedua mulai nampak memasuki tempat pertandingan. Memakai fedora hat untuk menunjang penampilannya di lapangan semakin membuat supporters setianya berteriak histeris.
"KIM TAEYEON!!!!!!"
Kim Taeyeon menjabat tangan lawannya lebih dulu, "Senang bisa bertemu denganmu, Unnie." Begitu sopan serta membungkukan badan.
Jang Minhee, senior dibidang panahan pun membalas penuh kesopanan terhadap juniornya yang saat ini sedang digandrungi oleh semua orang, bagaimana mungkin ada atlet dengan wajah sangat rupawan bak bidadari, dan bagaimana mungkin sosok sepertinya adalah seorang atlet panahan, padahal untuk menjadi seorang idola ataupun artis sangatlah memenuhi syarat.
"Kim Taeyeon-ssi, kita bertemu juga di lapangan, senang bisa menjadi lawanmu."
Taeyeon tersenyum begitu ramah pada lawannya kali ini, "Kehormatan bagiku bisa menjadi lawan, Unnie. Good luck for us."
Jang Minhee mengangguk, kedua juri pun tersenyum karena akan menilai dua atlet yang begitu profesional, keduanya memiliki banyak medali dari pertandingan nasional maupun international. Apalagi Kim Taeyeon, ia terhitung junior akan tetapi prestasinya patut diacungi jempol, jika Jang Minhee menang dalam pertandingan dunia di Yankton maka Kim Taeyeon membawa pulang medali emas ketika mengikuti pertandingan di Meksiko.
Keduanya sudah menempatkan diri pada posisi masing-masing. Mereka sudah diberi arahan mengenai peraturan kali ini. Pemanah pertama yang akan menarik busurnya adalah Kim Taeyeon.
Ia memfoksukan matanya pada target yakni sepuluh cincin konsentris, Dalam setiap cincin konsentris, nilai dari satu sampai sepuluh ditetapkan. Cincin terdalam disebut 'X' cincin dan menjadi cincin kesepuluh dalam kompetisi indoor. Cincin 'X' dianggap tiebreaker di kolam kompetisi dan barangsiapa Partitur jumlah yang paling banyak x maka akan menang. warna cincin target adalah 1 dan 2 cincin berwarna putih, cincin 3 dan 4 berwarna hitam, 5 dan 6 cincin biru, 7 dan 8 cincin berwarna merah, 9 dan 10 cincin emas. Skor dari setiap pemanah adalah jumlah dari nilai-nilai cincin yang terkena panah.
Gadis bertopi fedora itu mengambil satu anak panah, ia letakan dibusur bersiap menembakan pada target, sebelum menembak ia arahkan panahnya pada langit, ini adalah kebiasaan yang sudah mendarah daging sejak ia mencintai busur dan anak panah, barulah ia melepaskan tembakannya.