[ 5 ]

121 20 36
                                    

Ff ini akan dipost seminggu sekali, harinya gak tentu bisa sabtu bisa minggu 👌

👑👑👑

Jessica Barnett berdecak kesal ketika sudah tiba di kereta kuda nya tapi sebisa mungkin ia harus mengendalikan diri, tidak ingin terlihat oleh pekerja Madam Margot yang sudah terlihat membawa kain dengan gerobak barang. Kelly yang paham situasi Nona-nya ini segera mungkin membukakan pintu agar Jessica masuk ke kereta kuda.

Kali ini buku bukanlah teman Jessica, ia masih berusaha mengontrol rasa kesalnya karena pertemuan dengan Erika di Pasar. "Bisa-bisanya dia selalu saja bicara tanpa dipikir lebih dulu. Memangnya aku seorang seperti apa Kelly???" Ia membuka jendela yang ada di belakang kusir.

Kelly tanpa melepas fokusnya mengendarai kereta kuda ini hanya tersenyum, "Anda itu orang yang tidak bisa saya deskripsikan dengan kata-kata, My Lady. Perihal kejadian di Pasar jangan anda pikirkan, mungkin saja Lady Lancaster suasana hatinya tidak baik karena yang dia cari belum ketemu."

"Tapi tetap saja dia sudah keterlaluan!!!" Ia menutup kembali jendela itu, semakin bersungut karena Kelly pun tak bisa diajak bicara serius.

Kereta kuda miliki Lady Clarence itu memasuki hutan yang cukup sepi, Kelly sendiri bingung mengapa Jessica memberi petunjuk agar jalan menuju tempat ini. Sementara Jessica membuka jendela samping, melihat jalanan yang sering ia datangi bersama kusir bayaran, kusir yang selama ini mengantarnya kemari selalu dikirim ke luar negeri untuk diberi pekerjaan atau melanjutkan pendidikan sesuai kesepakatan bersama.

"My Lady, apakah jalan ini benar? Kita tidak tersesat?"

Jessica tidak menjawab, ia masih menunggu sebuah jalan lain.

"Stop disini!" Jessica memberi perintah, ia keluar dari kereta kuda, bergegas menemui para pekerja Madam Margot yang mendorong gerobak berisi kain hingga puluhan mil kemari.

"Kalian sampai disini saja, terima kasih sudah mengantar kain ini." Dengan sopan serta menundukan kepala Jessica mengucapkan banyak terima kasih pada 6 orang yang mendorong gerobak barang.

"Suatu kehormatan bagi kami bisa mengirim kain bersama anda, Lady Clarence." Satu lelaki bertubuh besar membungkukan badan sangat menghormati Jessica.

"Terimalah sebagai tambahan upah, belikan kudapan atau makanan enak sebagai teman kalian kembali ke toko Madam Margot." Jessica memberikan kantong berisi kepingan emas kepada mereka ber-6.

Mereka ber-6 tentu saja mengucapkan terima kasih sebanyak mungkin atas kebaikan dari Putri Darney Barnett ini. Setelah menerima upah tambahan para pekerja itu meninggalkan tempat ini. Jessica menghampiri Kelly yang terlihat bingung di samping kereta kuda.

"Kelly," panggil Jessica.

"Saya My Lady," Kelly menunduk saat Jessica ada di depannya.

"Aku ingin memastikan satu hal darimu. Kau yakin akan setia pada keluargaku?" Dengan serius Jessica mempertanyakan hal tersebut.

Kelly sendiri menegakan kepalanya, "Saya bersumpah atas nama Tuhan, saya selalu yakin akan setia untuk keluarga Lord Barnett sampai keturunannya kelak, My Lady. Jangan pernah ragu akan kesetiaan saya."

Jessica memandang Kelly penuh selidik, sebagai Putri bangsawan Jessica memang harus berhati-hati mempercayai seseorang karena akan berkaitan dengan nama baik keluarga beserta jabatan mereka. Ia mengambil pisau kecil yang ada di pinggang Kelly, diberikannya pisau itu pada sang kusir.

"Aku ingin darahmu menjadi jaminan, apa kau sanggup?"

Kelly sempat terkejut, Jessica yang di depannya sekarang memancarkan aura ketegasan seperti Ayahnya jika sedang memberikan perintah pada setiap pekerja. Namun, ia menerima pisau kecil miliknya, tak buang waktu ia goreskan pisau itu ditelapak tangan kirinya alhasil darahnya keluar sedikit demi sedikit.

A Tale Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang