"Karena kita sudah menjadi satu kelompok, lebih dulu akan membagi tugas dimana masing-masing tugas ada 2 orang." Erika berkata dengan tegas pada 7 orang yang merupakan anggota untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Setelah berlama-lama berdiskusi dengan Jessica akhirnya Lady Clarence itu mau menerima ajakan Erika supaya satu kelompok.
"Oke, aku dan Sunny. Summer kau dengan Shaylin, Stephy kau dan Megan, sedangkan kau--" Venus menunjuk Erika semaunya seolah ia pemimpin kelompok. "Kau dan Jessica."
"Hey mengapa kau yang memutuskan! Tanpa bertanya dulu pada kami, Venus!!!" Stephanie bersungut karena tingkah Venus yang semaunya sendiri.
Venus dengan santainya justru duduk begitu tiba di kelas, "Jika aku bertanya, alhasil kita tidak akan membahas jadwal yang sudah ditetapkan, bisa-bisa sampai kau menikah tak ada habisnya memilih pasangan untuk tugas kelompok kita, lebih baik aku yang menunjuk dan semua clear."
Stephanie ingin sekali menyedot ubun-ubun Venus jika sahabatnya itu sangat tak berpikir banyak.
"Benar juga perkataan Venus, aku tidak masalah dengan siapapun yang terpenting saat tugas dilaksanakan berjalan baik." Seorang Megan mengeluarkan suaranya dengan penuh bijaksana bahkan Jessica sampai melirik ketika Megan berkata demikian.
"Baiklah aku juga setuju saja akan bertugas dengan siapa supaya tidak berpengaruh pada kelulusanku, itu sudah lebih dari cukup." Shaylin pun menyetujui kehendak Venus.
Mau tidak mau mereka menerima pasangan masing-masing seperti yang ditunjuk Venus untuk kegiatan sosial dari Akademi.
"Tapi ada satu hal yang ingin aku katakan sebelum kita benar-benar bekerjasama dalam kelompok," semua mata mengarah pada Sunny kecuali Jessica tentunya yang duduk dengan santai, sibuk dengan buku catatan. Sunny memandang satu demi satu kelompoknya dan berakhir pada Jessica, "Dia tipe orang yang tidak mau menyentuh sesuatu yang kotor jadi kalian harap maklum jika Jessica nantinya hanya diam apalagi sampai muntah."
Mendengar hal itu dari Sunny membuat Summer, Venus dan Stephanie menahan tawanya. Erika sendiri hanya menaikan kedua alis sambil menatap Jessica.
"Padahal berani kotor itu bagus," Summer masih menahan tawanya.
"Tidak apa jika dia memang tidak menyukai itu, kita bisa kondisikan sambil berjalan."
Semua menjurus pada Erika yang mengeluarkan suara bahkan Jessica pun menatap Erika tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.
"Sekarang karena sudah clear, maka minggu depan kita harus semangat menjalankan tugas. Ini merupakan kegiatan sosial terakhir kita, mari kita ciptakan kenangan yang tak pernah terlupakan sebagai teman di Akademi ini, karena nantinya kita pasti akan rindu kebersamaan disini, Akademi yang sudah membawa kita bertemu satu sama lain." Erika dengan tegasnya mengatakan hal itu, ia tersenyum pada semua dan berakhir pada Jessica yang memandangnya tak percaya bahwa Lady Lancaster itu bisa berkata dengan serius.
Jessica menuju kereta kudanya, dimana Kelly sudah menunggu dengan setia disana. Kelly membungkukan badan saat melihat seseorang di belakang Jessica, secara otomatis Jessica menoleh.
Erika tersenyum pada gadis yang baru saja menoleh, "Kerete kudaku ada di belakang kereta kudamu," tunjuknya, padahal Jessica tidak bertanya apapun.
"Lady Lancaster," Kelly memanggil Erika dengan memberi hormat saat kedua Lady itu sudah dekat. "Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas pertolongan anda." Katanya sangat sopan.
Erika yang melihat ketulusan kusir perempuan satu itu mendekat padanya, menegakan badan Kelly. "Sama-sama, bagaimana lukamu?"
Jessica terpukau atas perhatian yang diberikan Erika pada Kelly, apalagi melihat Erika juga mengecek luka di punggung serta kaki kusirnya itu.