Hari senin tiba dan hari perlombaan tiba, Ayyara agak gugup dan takut karena mengingat kekalahannya di kelas XI A dulu, "Aku harus bisa! Jangan takut dan gugup Ayyara! Kamu bisa! Kamu bisa!!" Teriak Ayyara pada dirinya sendiri. Rosalina sudah menyiapkan robot yg sangat mirip dengan nya dan memberikan suatu ramuan ke botol yg di bawa Ao'nung, "Aku akan di belakang dan robot ini akan mengalihkan Ayyara, haha! Aku pintar!" Gumam Rosalina yg tampak senang.
Penilaian tampilan milik Ayyara lumayan, 75 poin dan sisanya di bawah 70 poin kecuali milik robot Rosalina yg mendapatkan 80 poin, "Rosalina hebat juga memilih pakaian, tapi mari kita lihat apa dia bisa membidik dengan tepat!" Gumam Ayyara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara Ayyara teralihkan, Rosalina menunggu Ao'nung yg sudah dia racuni ramuan hipnotis, yg dimana siapapun yg meminum nya akan melakukan apapun untuk yg memberikan nya, "Haha! Ao'nung sayang, kamu milikku sekarang!" Senang Rosalina melihat Ao'nung terhipnotis, "Ya, aku selamanya milik mu." Ucap Ao'nung yg terhipnotis. Ayyara merasa telinganya gatal karena merasa mendengar sesuatu, "Ya ampun, ada yg sedang membicarakan aku kah? Telinga ku jadi gatal" Gumam Ayyara.
Rosalina mengajak Ao'nung berdansa, kadang dia duduk di bagian bawah perut Ao'nung dan mencoba merasakannya, "Milik mu besar, ya kan?" Goda Rosalina, Ao'nung yg terhipnotis tetap melayani nya seperti robot. Robot Rosalina membidik dengan tepat dan setelahnya adalah giliran Ayyara, "Aku merasa aneh soal Rosalina, dia seperti kaku" Gumam Ayyara pada robot Rosalina yg melihatnya dengan tatapan dan gerakan kaku. Saat Ayyara mencoba fokus, entah karena apa, robot Rosalina tiba-tiba mengeluarkan suara aneh yg membuat Ayyara langsung membidik robot Rosalina tepat di bagian perut, benar saja, Ayyara baru sadar jika itu robot dan segera pergi dari lapangan untuk mencarinya, dia juga baru menyadari jika Ao'nung tidak ada.
"DOMBA HITAM!! TUNJUKKAN DIRIMU!!" Teriak Ayyara mencari Rosalina. Ayyara pergi ke tempat melukis milik sekolah dan membuka pintunya secara perlahan, saat melihat Rosalina hampir mencium bibir Ao'nung, Ayyara menarik anak panahnya dan mengincar bagian perutnya. "AKH!!" Sakit Rosalina, tidak cukup untuk Ayyara, Ayyara mengambil pulpen tajam yg ada di dekatnya lalu menusuk mata Rosalina menggunakan pulpen tersebut, "BERHENTI!! AKU TIDAK MAU DI BUNUH OLEH MU 2 KALI!!" Teriak Rosalina, "HAHAHAHAHAHA!!!! AKU TIDAK PEDULI! AKU TIDAK PEDULI!" Senang Ayyara yg masih terus menusuk-nusuk Rosalina. "Yara? Kamu kah itu?" Bingung Ao'nung yg tersadar dari ramuannya, keadaan Rosalina juga sudah tak bernyawa, "Ya, ini aku" Jawab Ayyara yg berjalan ke pintu untuk mencari Noah dan Jordi. Sudah menemukan mereka, Ayyara menyuruh mereka yg membawa mayat Rosalina ke rumah kembali, "Tentu saja, kamu bisa serahkan ke kami, mereka semua sedang sibuk dengan perlombaan ini" Ucap Jordi yg seakan memberikan kode, "Kode apa yg sedang kamu berikan?" Bingung Ayyara, "Eitss, rahasia~~" Jawab Noah dengan nada mengejek karena Ayyara seperti polos. Ayyara membersihkan darah yg tersisa dan Ao'nung masih duduk melihat Ayyara, "Kamu tidak akan di panggil lagi kan nanti?" Tanya Ao'nung, "Ya, mungkin, tapi kenapa kamu tadi memanggilku Yara?" Jawab dan tanya Ayyara, "Tak apa" Jawab Ao'nung. Ayyara sudah selesai membersihkan darah yg tersisa dan langsung ke hadapan Ao'nung, "Jadi, kamu tidak berciuman dengan Rosalina kan?" Tanya Ayyara, "Tentu saja tidak" Jawab Ao'nung girang, "Aku hanya ingin bibir mu, bukan bibir nya" Ucap Ao'nung mesum, "Akh?! Jangan main kasar!" Ucap Ayyara yg paham maksud Ao'nung. Mereka berciuman tapi tak lama karena ada yg mengetuk pintu tiba-tiba, ternyata Lo'ak.