04

2.1K 246 12
                                    

📌Fri., March 10, 2023



.



Dunia sungguh sempit. Ternyata Asahi dan Jaehyuk berada di fakultas yang sama.

Mereka berdua sedang berada di kantin. Beberapa pengagum Asahi menatap tajam Jaehyuk. Bagaimana bisa Jaehyuk berada di samping Asahi? Bahkan sekelas Winter saja masih sering diusir.

"Kak Asa, aaa~"

Lihatlah. Bahkan sekarang ia meminta untuk disuapi. Suasana kantin semakin panas ketika Asahi menuruti Jaehyuk.

Romantis sekali.

"Heh gendut! Ga usah genit sama calon gue."

Di belakang mereka sudah ada Winter yang datang entah dari mana. Jaehyuk mengerutkan dahinya. "Siapa yang kamu katain gendut?"

"Lo lah, memangnya siapa lagi?"

Tanpa babibu Jaehyuk langsung menjambak wanita itu. "Maksud kamu apa, ya? Mata kamu tipes? Ga bisa bedain mana gendut dan mana yang montok? Nih liat dengan jelas. Dada aku, pantat aku. Semuanya montok, bukan gendut!" Jaehyuk menunjuk area ber-isi-nya.

Asahi melepaskan tawanya. Ternyata pacarnya ini bukan kaleng-kaleng. Jenis boty high quality. Sedangkan manusia yang ada dikantin tertegun melihat ketampanan Asahi. Baru kali ini robot itu menunjukkan tawanya.

"Akh! Lepas bangsat! Asa tolongin gue." Wajah Jaehyuk semakin merah ketika mendengar Winter merengek pada pacarnya.

"Gatel banget sama pacar orang lain. Ga laku, ya!?" Adegan jambak-menjambak itu masih tetap berlanjut.

Mengingat sebentar lagi kelas Jaehyuk akan dimulai, dengan berat Asahi memisahkan mereka. Sungguh, drama yang ada di depannya sangat seru.

"Udah, Jae. Ayo gue antar ke kelas." Pemuda itu menggenggam tangan Jaehyuk.

"Wlee!" Bisa-bisanya Jaehyuk masih menyempatkan diri untuk mengolok Winter.

.


"Dia itu siapa sih, kak? Jaejae kesel banget." Setelah kelas masing-masing berakhir, Jaehyuk menarik Asahi ke taman belakang fakultas. Ia menatap tajam netra Asahi.

"Ga tau. Dari pkkmb udah gatel sama gue."

Selama itu? Sudah 4 semester wanita itu mengejar Asahi? "Terus kakak ga ngelakuin sesuatu?"

Si robot menghela napasnya. "Sering gue usir. Tapi lo liat sendiri kan, dia masih nempel."

"Pokoknya awas aja kalau Jaejae liat kakak deket sama dia lagi. Jae ga suka! Mana dia ngatain Jae gendut. Emang dasarnya aja dia yang kurus kayak tengkorak." Jaehyuk menatap langit-langit. Seperti ingin merencanakan sesuatu. Tidakkah kau ingat jika Asahi juga pernah mengataimu seperti itu, Jae?

"Udah, ayo balik. Mau sama Ji atau gue antar?"

"Antar!"

"Ayo."

Langkah Asahi semakin menjauh. Namun Jaehyuk masih belum bergerak dari tempatnya. "Kenapa?"

"Kissnya mana!?"

"Masih dikampus, bego."

"Ya udah, Jae ga mau pulang!"

Asahi melirik sekitar. Memastikan tidak ada siapapun yang mengintip mereka. Aman.

Kepalanya mulai mendekati wajah Jaehyuk. Bibir mereka semakin dekat. Napas keduanya mulai terasa di kulit wajah masing-masing.

Cup.

.

Mata Jaehyuk melebar. Ia melihat sebuah mobil yang sangat ia kenal terparkir rapih di depan rumah Jihoon.

"KAK! SAMPAI SINI AJA!"

Teriakan Jaehyuk membuat Asahi menginjak rem mobilnya mendadak. Ia menatap penuh tanya pemuda yang berada di sampingnya.

"Ayah bunda.." Gumamnya sembari menunjuk pada mobil yang tidak jauh dari mereka.

Padahal Jaehyuk masih ingin menghabiskan waktu bersama Asahi, walau di rumah Jihoon sekalipun. Biarlah si jomblo itu sakit mata melihat kemesraan mereka.

"Turun."

Jaehyuk menatap Asahi tidak percaya. "Kakak ngusir Jaejae!?"

Robot itu berdecak kecil. "Bukan gitu. Mau sampai kapan diem kayak gini? Ntar malah ketahuan bonyok lo."

"Oh.. hehe. Makasih ya kak, udah anterin Jae pulang." Ia melepas sabuk pengamannya. Sebelum benar-benar pergi, Jaehyuk menatap wajah Asahi.

"Jae sayang kak Asa."

Wush~

Bagikan angin, Jaehyuk berlari kencang memasuki rumah Jihoon. Asahi yang mematung, mulai tersenyum kecil. Masih terbayang wajah Jaehyuk yang tersenyum manis padanya. Pipi gembul itu terlihat memerah ketika mengucap kata sayang untuk Asahi.

Asahi meraba dadanya. Jantungnya berdebar sangat kencang. "Kayaknya gue udah jatuh cinta sama lo, Jae.."


.



Tubikontinyu

Aloe >> SahijaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang