09

1.7K 217 4
                                    

📌Wed., March 15, 2023




.




Mobil Asahi sudah terparkir manis di depan rumah Jihoon. Orangtua sang pacar sedang pergi keluar negeri, lagi. Biasalah pebisnis.

Dap.

Bunyi pintu mengagetkan Asahi yang melamun. Kali ini Asahi lebih terkejut ketika melihat penampilan kekasihnya. Apa-apaan ini?

Di hari yang begitu cerah dan panas, Jaehyuk mengenakan pakaian serba hitam. Lihatlah, kini rambutnya dibelah dua. Kemana pacarnya yang jamet itu?

"Tumben? Gak panas?" Tidak tahan lagi, akhirnya Asahi bertanya.

"Nggak."

"Lo kenapa, Jae? Gue ada salah?"

Jaehyuk menggeleng pelan kemudian merenggangkan tubuhnya. "Ga ada. Lo ga suka sama penampilan baru gue, Sa?" Ia melirik pada Asahi dengan ekspresi yang berbeda dari biasanya. Tidak ada mata binar dan senyum hangat.

"Ya.. bagus sih. Tapi aneh aja." Pacarnya aneh. Selain merubah penampilan, ia juga merubah gaya bicaranya. Apakah Jihoon salah memberi makan pacarnya ini?



.



Fakultas mereka dihebohkan karena kedatangan Jaehyuk dengan penampilan berbeda. Pemuda itu terlihat lebih tampan dan keren. Hilang sudah sisi lucunya.

Dahi Asahi mengernyit ketika Jaehyuk menariknya ke arah lain. Arah ini adalah jalan menuju kelas Asahi.

"Belajar yang rajin, gue duluan."

Jaehyuk mengusap rambut kekasihnya lembut, tak lupa mengecup dahi juga. Kegiatan itu tak luput dari atensi teman-temannya. Membuat Asahi semakin merasa aneh.

"Ganti posisi?" Sungchan yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya. "Hah?"

"Kalian ganti posisi? Jaehyuk semenya sekarang?" Tanyanya kembali. "Apaan anjing!? Ga usah sok tau, lo." Ayolah, jangan menambah pikiran Asahi.

Sepanjang kelas Asahi tidak fokus. Ia memikirkan Jaehyuk dan Jaehyuk. Bahkan ketika dosennya menegur, ia kembali melamun.

Jaehyuknya tidak akan berubah tanpa alasan. Sebelum ini hubungan mereka baik-baik saja. Tidak ada konflik yang begitu besar.

Setelah memastikan dosennya keluar, Asahi berjalan cepat ke kelas Jaehyuk sebelum warga kelas kekasihnya benar-benar bubar.

Tidak ada Jaehyuk. Tetapi masih ada sebagian temannya yang belum keluar kelas. Tidak ada pilihan lain selain kantin.






BRAK!




"SIAPA YANG BIKIN PACAR GUE BERUBAH!?"

Hening. Suasana kantin yang tadinya ramai, kini sepi. Tidak ada yang berani membuka suara ketika mendengar Asahi berteriak.

"Kalem, bro. Coba sini jelasin." Yeonjun sang kating semester akhir menariknya duduk. "Jaehyuk, bang. Dia berubah. Lo tau betul kalau dia jamet, petakilan, lucu, gemes, imut, manis, bohay—"

"Lo mau cerita atau mau muji pacar lo anjir?" Yeonjun memotongnya. "Pokoknya gitu. Tapi kemaren sore, dia cuek, diam aja. Ditanyain, katanya cape. Bahkan dia gak liat muka gue. Nah tadi pas gue jemput, gaya bicaranya berubah, bang. Pakai lo gue, nggak manggil gue dengan embel-embel kak lagi. Terus juga dia yang antar gue ke kelas, sampai cium gue lagi. Walau dia juga sebenarnya sering nyosor. Tapi di bibir, bukan di dahi."

Sang lawan bicara mengangguk pelan sambil berpose ala detektif. "Sebelumnya ada cekcok?"

"Gak." Duh, Asahi. Tadi panjang lebar, sekarang singkat+padat+jelas.

"Sebelum ini, kalian kemana aja terus ketemu siapa?" Asahi mulai membayangkan kegiatan yang pernah mereka lakukan. Kencan, belanja, makan, Ryujin. Ryujin?

"Ryujin.." Gumamnya. "Hah? Oh, Ryujin anak teknik itu? Tadi dia narik Jaehyuk keluar kantin."

"Bangsat! Kenapa lo baru bilang sekarang?"

"Lo ga nanya ya, njing."

Masa bodoh dengan Yeonjun, pacarnya lebih penting. "Minimal es teh satu, anjir. WOI KALENG SARDEN!"


.


Satu jam ia mencari, ternyata Jaehyuk sudah duduk manis di mobil Asahi. Baiklah, ini kesempatan bagus untuk mereka deeptalk.

"Perubahan lo ada hubungannya dengan dia?"

Jaehyuk menoleh padanya. "Dia?"

"Ryujin."

"Ah, nggak. Gue cuma pengen berubah biar lo ga malu punya cowo jamet kayak gue."

"Malu?" Jika ia memang malu, sudah dari awal Asahi meninggalkan Jaehyuk. "Gue pernah komentar tentang penampilan lo? Gue pernah maksa lo buat berubah? Gue cinta lo apa adanya, Jae. Lo punya daya tarik tersendiri yang bisa bikin jantung gue berdebar lebih kencang. Please, be yourself. Justru lo yang begini bikin gue gak nyaman."

Asahi menatap dalam mata Jaehyuk. Ia menunjukkan tatapan yang begitu tulus dan jujur.

"Hueee! Maafin Jaejae.."

Tangisan Jaehyuk membuatnya lebih lega. Jaehyuknya telah kembali. Ia memeluk tubuh hangat sang kekasih. "Jangan di ulangi."

"Jae cuma ga mau kak Asa kesal karena banyak yang ngejek Jaejae. Minta maaf.." ):

"Udah. Gue udah maafin lo. Sekarang kita ke mall, beli baju yang warnanya terang. Sesuai selera lo." Jaehyuk mengangguk senang kemudian mengecup pipi Asahi.

"Hehe, Jae sayang kak Asa!"

"Gue juga."

Jaehyuk menukik alisnya. "Yang bener dong."

"A-asa juga sayang Jae." Sungguh, masih terasa kaku walau sudah beberapa kali Asahi mengucapkannya.


.



Tubikontinyu

Aloe >> SahijaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang