"Woong, lu di panggil guru tuh," Panggil Gunwook, dengan menepuk lengan kanan Jiiwong. Empu yang merasa dirinya terpanggil pun kemudian mendongakkan kepalanya ke atas, dan menatap pak guru Hui yang sedang menatapnya balik dengan tatapan tajam.
"Jiiwong!! Jangan kebiasaan tidur di kelas! Berdiri, dan jelaskan! Satuan gaya disebut apa, dan siapa penemunya?!" Tanya Pak Hui, sembari membenarkan kacamatanya.
Jiiwong memutar bola matanya malas, dan kemudian berdiri sesuai perkataan Pak Hui.
"Satuan gaya, Newton. Penemu gaya sesuai dengan namanya, Sir Isaac Newton." Jawabnya singkat.
Jongwoo beserta Gunwook yang berada di sebelahnya pun seketika menganga dengan jawaban yang di lontarkan oleh Jiiwong. Bukan hanya mereka berdua, tapi satu kelas beserta pak Hui juga terkejut.
(Posisi Jiiwong itu ada di antara Jungwoo, dan Gunwook. Posisi 2 dari belakang, alias urutan nomor 3.)
Kok tuh anak tiba-tiba bisa jawab soalan Fisika? Kesambet apaan dia, pikir mereka.
"Dia Kesambet dedemit, kah? Temen gw ga kesurupan kan hari ini?" Batin Jongwoo, dengan tatapan terkejutnya. Tapi, tetep berusaha berfikir positif.
"Udah, pak? Saya lelah. Semalam, abis pindahan ke kontrakan sebelah. Ga sempet tidur," Jiiwong yang mengantuk pun mulai menguap, dan pak Hui pun langsung mengizinkan nya untuk duduk kembali.
"Yang bener aja nih anak. Langsung tidur bae," Ucap Jongwoo, yang sedari tadi memperhatikan sahaabtnya yang satu ini sambil memainkan bolpoint miliknya.
"Gw juga sempet ngeliat semalam, pas niat belanja ke supermarket," Gunwook sibuk mencatat rumusan Fisika yang meruwetkan dari papan tulis. Maklum, anaknya rajin.
"Apa jangan-jangan dia pindah gegara ada penunggu di kosan lama, ya?" Jongwoo mengambil Tipe-X milik Jiiwong di meja miliknya untuk menghapus tulisannya yang salah.
"Lu jangan aneh-aneh, deh. Emang lu pernah liat syaiton?"
"Kaga sih,"
Jungwoo tersenyum mendengar perkataan Gunwook, sedangkan lawan bicaranya hanya bisa menatap dengan tatapan datar dan kemudian melanjutkan pelajaran Kimia hingga jam istirahat.
Triingg..
Bel istirahat pun berbunyi, dan siswa-siswi SMA Boys Planet pun mulai meninggalkan kelas untu beramai-ramai menuju ke kantin. Salah satu tempat favorit yang ada di sana.
Sementara itu, Jiiwong bersama kedua temannya masih berada di kelas. Menunggu siswa-siswi yang lain keluar lebih dahulu, agar tidak berdesak-desakan.
"Ahh, badan gw rasanya mau patah gegara duduk kelamaan," Jongwoo berdiri, lalu merenggangkan otot tubuhnya yang dirasa kaku.
"Btw, kalian mau ke ruangan itu lagi, kah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective Of Boys Planet | Boys Planet
Mistério / SuspenseSMA Boys Planet, merupakan sebuah sekolah yang terletak di kota Seoul, Korea Selatan, yang bisa dibilang termasuk sekolah unggulan yang ada di sana. Kebanyakan, lulusan dari sekolah tersebut meraih prestasi yang luar biasa hebat, berkat bakat serta...