Prolog

3.5K 64 1
                                    


Jari jemarinya mengetuk meja kayu itu dengan perlahan lahan namun dari masa ke semasa ketukan jarinya semakin kuat dari sebelumnya membuatkan gadis disebelahnya annoying dengar bunyi yang dihasilkannya

"Freen stop it" larang gadis yang lebih tua beberapa bulan darinya itu.

"Hm oky" jari jemarinnya diangkatnya ke pahanya dan mulai bermain dengannya. Gadis yang disebelahnya yang mulanya rimas dengan bunyi yang dihasilkannya kini rimas dengan gerakkan tangannya bermain antara satu sama lain, tindakan freen ini terlihat gusar di matanya namun riak wajahnya tenang seperti air laut tanpa ombak.

"Haih freen kau kenapa sebenarnya ni"

"Bukannya kita naik roller coaster pun cuma liat cerita hantu je kot. Yang kau cam gelisah semacam je ni kenapa?" sambungnya setelah beberapa saat diam karna fokus dengan cerita horror didepannya

"Erm nothing" balasnya tenang padahal siapa tahu kalau dirinya sedang menahan rasa takut yang luar biasa tidak biasa itu. Tangannya mengigil ketakutan namun disembunyikan nya daripada diliat nam. Tidak lama setelah itu duduknya mulai bertukar tukar, banyak posisi dia lakukan untuk dia hilangkan rasa takutnya namun semuanya tak berguna.

Nam yang disebelahnya mulai rimas gila dengan freen yang duduknya tak boleh diam akhirnya membuka suara.

"Freen kau kena rasuk ke apa ini, napa tak boleh duduk diam nih. Kena sapok ke kau" tanya nam tak puas hati dengan tingkah freen.

"Nam aku masuk bilik dulu, mau tidur" ujarnya datar lalu bangun dari duduknya bersiap menglangkah ke biliknya.

"Hum okey tapi jangan lupa tutup tingkap lak takut kuntilanak melayang layang depan tingkap" ujar nam bersahaja, sengaja mau mengusik freen. Mana dia tahu kalau freen in juga takut setan.

Freen kembali duduk disofa melihat phone nya mengscroll benda di dalamnya.

"Aikk kenapa tak naik, tidur?" tanya nam pelik

"Males naik tangga, penat" balasnya menjawap pertanyaan nam ajukan.

"Owhh"

Nam kembali melayani ceritanya itu tanpa menghiraukan freen di atas sofa. Freen tak tau nak buat apa dengan phone akhirnya menutup phonenya dan meletakkanya ke sampingnya. Seketika rasa haus menghampiri dirinya, entah apa yang membuatkannya berani berjalan ke dapur seorang diri. Setibanya dia di sana tangannya langsung membuka peti sejuk dan mengambil air jus oren lalu dituangnya ke gelas. Sibuk dengan aktivitasnya freen tidak menyedari kehadiran seseorng itu didekatnya. Orang itu berjalan menuju samping freen dan berdiri di sana tanpa membuat sebarang bunyi.

Freen yang merasa diri didekati seseorng memusingkan badannya menghadap orang itu, seketika itu juga suaranya memenuhi ruangan tersebut dan tanganya yang memegang air kotak jus oren itu dipukulnya ke orang itu tadi. Orang itu juga berteriak mengikuti freen karna terkejut dengan teriakkan dan juga air yang mebasahi tubuhnya. Lampu dapur dinyalakan oleh nam setelah medengar dua teriakan dari arah dapur. Freen mahupun orang itu sama sama diam setelah lampu dipasang. Temen temen freen yang lain juga mulai keluar satu persatu dari bilik. Yap mereka lagi melakukan percutian bersama temen sekelasnya di saat minggu terakhir persekolahan.

Okey balik ke cerita asal. Gadis yang disiram freen dengan jus oren itu tersadar akan dirinya habis basah dengan bau manisan yang sungguh menyenggat datang dari tubuhnya. Seketika itu juga gadis itu mendongakan kepalanya memandang tepat ke arah anak mata freen. Freen membalas tatapan gadis itu dengan tatapan datar even sebenarnya dia lagi menutupi rasa takutnya terhadap tatapan itu. Dan yahh tekaan freen benar gadis itu mengapai gelasnya yang berisi jus oren tadi dan ingin menyiram freen dengan air itu namun sayangnya freen sudah meneka tindakan tersebut lalu mengelaknya dengan tenang.

A litte bit psycho, girlfriendWhere stories live. Discover now