Jang Ku tertidur sangat nyenyak pagi ini setelah perjalanannya berkelana tadi malam.
Sangking sangat terlelapnya membuat Xu Ming dan pelayan lainnya kebingungan bagaimana cara membangunkan Pangeran aneh itu. Padahal perjamuannya akan dilaksanakan sebentar lagi. Tetapi apa yang dilakukan Pangerannya sekarang.
"Yang Mulia Putra Mahkota sudah waktunya kau bersiap menghadiri perjamuan Permaisuri!" Teriak pelayan yang berjaga di depan pintu kamar Pangeran Jang Ku.
Lagi-lagi tidak ada jawaban yang diberikan oleh Pangeran membuat para pelayan yang berjaga hanya bisa menghela napas dalam.
"Biarkan aku memeriksanya di dalam." Putus Xu Ming kemudian memerintahkan pelayan yang berjaga di depan pintu memberitahukan kedatangannya.
Xu Ming memasuki kamar yang sebenarnya tidak pantas disebut kamar seorang Putra Mahkota. Lihat saja berapa banyak alat musik terpajang dan jajaran kipas lipat berserakan di ruangan ini.
Yang seharusnya kamar seorang Putra Mahkota itu harus berisi oleh banyak buku dan gulungan kertas masalah kerajaan. Bukan justru alat musik dan kipas lipat.
Xu Ming melangkah mendekati ranjang yang terdapat Pangeran Putra Mahkota yang tengah terlelap pulas. Padahal semua orang menunggunya bagaimana bisa Pangerannya ini tak kunjung bangun.
Xu Ming mengguncang pelan tubuh Jang Ku yang berharap segera bangun dari tidur lelapnya. Tetapi hasilnya nihil.
Xu Ming memikirkan berbagai cara dan netranya menatap mangkok kecil berisi air putih. Xu Ming mengambil mangkok kecil itu dan mencicipinya terlebih dahulu. Mau bagaimana juga keselamatan Pangeran Jang Ku lah yang paling utama.
Setelah memastikan isi mangkok itu adalah benar air putih. Xu Ming kemudian menjentikan jari-jarinya yang berisi air tersebut ke depan wajah tampan Pangeran Jang Ku.
Jang Ku yang merasa tidurnya terusik pun dengan perasaan kesal akhirnya membuka matanya perlahan. Jang Ku menatap tajam Xu Ming yang kini wajahnya tepat berada di depan matanya.
"Apa yang kau lakukan Xu Ming!" Kesal Jang Ku kemudian bangkit dari berbaringnya.
Xu Ming memberi salam hormat pada Jang Ku kemudian berjalan menjauh dari ranjang milik Pangeran Jang Ku. Tidak baik berbicara terlalu dekat dengan anggota kerajaan.
"Pangeran kau tidak melupakannya kan? Kau harus menghadiri perjamuan Permaisuri pagi ini. Dan Pangeran hampir terlambat sekarang." Balas Xu Ming hati-hati.
Jang Ku terlonjak kaget melihat sinar matahari yang nampaknya sudah sangat terang benderang. Segera setelah itu ia segera memerintahkan Xu Ming untuk menyiapkan pakaiannya dan membantu mengenakannya.
Xu Ming mengerutkan dahinya bingung ia pikir dirinya akan di perintahkan untuk menyiapkan tempat pemandian untuk Pangeran Jang Ku tetapi ini justru hanya di perintahkan menyiapkan pakaian.
"Pangeran kau tidak mandi?" Tanya Xu Ming heran saat Jang Ku kini telah siap dengan jubah kebesarannya.
Jang Ku menoleh cepat kearah Xu Ming pengawalnya. "Aku tidak punya waktu untuk itu. Lagipula aku pun sudah cukup tampan tanpa mandi."
Xu Ming yang mendengarnya hanya berdecih tetapi itu tentu saja ia lakukan dalam hatinya. Bisa mati ditempat jika ia melakukan hal itu secara langsung.
Jang Ku yang melihat dirinya kini telah terlambat untuk menghadiri jamuan sarapan pagi bersama Permaisuri. Lantas saja Jang Ku berlarian menuju kediaman utama yang jaraknya lumayan dari kediamannya di timur.
Xu Ming hanya bisa mengikuti langkah Pangerannya sesekali memperingati supaya memperhatikan langkahnya agar tidak jatuh.
"Pangeran perhatikan langkah mu!" Teriak Xu Ming di belakang Jang Ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHER
Historical FictionBUKAN NOVEL TERJEMAHAN Beberapa Elemen yang kita jumpai di dunia adalah hal yang sangat berguna. Walaupun ada beberapa yang saling bertolak belakang. Jang Ku adalah Putra Mahkota yang berperilaku bodoh dan congkak milik wilayah bagian Langit. Wilay...