{7} hujan

41 3 0
                                    

Claira mabuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Claira mabuk.

-H A P P Y R E A D I N G-

"Dilan."

Dunianya seakan hancur, nyawanya seolah di tarik paksa, tangannya yang bergetar mengusap pelan punggung Claira.

"G-gue Muzza." Ucap Muzza membuat Claira termenung.

Entah kenapa ia bisa memanggil Dilan oh ayolah Claira sedang mabuk kenapa Dilan terlintas lagi di otaknya setelah kelakuan bejatnya tadi siang.

"Muzza?"

Muzza mengangguk cepat, bau alkohol menyeruak di indra penciuman nya. "Lo mabuk?" Kaget Muzza tepat sasaran.

Dengan cepat Muzza menarik tangan Claira membawanya ke dalam apartement.

"Minum." Titah Muzza menyerahkan cangkir berisi susu vanilla disana.

Menurut saja Claira meminum susu itu dengan cepat hingga menyisakan sedikit.

"Jangan pernah lakuin hal yang kayak gini lagi," Ucap Muzza terdengar dingin.
"Sebelum lo tergantung dengan minuman haram itu." Sambungnya.

Sebrengsek apapun Muzza ia tak pernah menyentuh benda haram itu apalagi untuk meminumnya.

"Muzza... I'm tried..." Lirih Claira.

Entah kenapa hati Muzza sedikit tergores mendengar kata-kata itu, membawa Claira ke dalam dekapan hangatnya.

"Apapun yang terjadi, jangan ingat minuman itu. Ingat gue, kalo lo butuh apapun panggil gue, gue bakal datang buat lo, gue disini buat lo." Ucap Muzza meyakinkan.

"Gue disini Ra, i'm here and always here." Sambungnya.

"Kapanpun lo butuh gue, gue bakal hadir buat lo. Kalaupun itu di jam 2 dini hari gue bakal datang, ibarat kalo gak ada mobil gue pake motor, kalo gak ada motor gue pake sepeda, kalo bener-bener gak ada sepeda gue bakal lari, kalo gak bisa lari lagi gue bakal jalan, kalo emang udah gak bisa jalan gue bakal merangkak dan kalo emang gak bisa lagi merangkak gue bakal ngesot buat temuin lo dan tenangin lo disaat lo butuhin gue."

Tanpa sadar setetes air mata Claira lolos begitu saja.  "Muzza aku butuh kamu..."

***

Langit biru tua itu menghitam, angin menerpa wajah hingga membuat rambut-rambutnya berterbangan.

Hujan turun dengan teramat deras mengguyur tanah ibu kota, dua remaja berlarian menikmati hujan di pukul 01.30 dini hari.

[√] 1. ElmuzzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang