holaaaaaa
jangan insecure, kamu cantik dimata orang yang tepat. dimata sendiri contohnya, mwehehe.
jangan upa tinggalkan jejak💬⭐
“dia perempuan cantik yang pertama gue kasih julukan 'gadis bulan', senyumannya seindah purnama, lekuk matanya seindah bulan sabit, dia merupakan lentera di berbagai gelapnya hidup gue.” -Elmuzza Bagaskara.
~happy reading~
"the moon is beautiful isn't it?" Tanya Muzza yang memperhatikan wajah Claira yang terus saja menyunggingkan senyum manis hingga membuat matanya membentuk bulan sabit sama seperti bulan yang kini ia pandang.
"Banget, aku suka bulan." Ujar Claira tersenyum sumringah.
"Gak suka bintang?" Tanya Muzza dengan tangan yang terangkat untuk mengusap lembut rambut hitam Claira.
"Suka. Tapi lebih suka bulan."
"Kenapa gitu? Padahal bintang gak kalah cantik dari bulan."
"Bulan itu punya cara tersendiri untuk menerangi langit malam, tapi kalo bintang dia nerangin langit malam harus ramai-ramai." Ucap Claira.
Muzza manggut-manggut mengerti, atau sok mengerti? "Coba hitung bintangnya."
Claira mengangguk kemudian jari telunjuknya tergerak untuk menunjuk beberapa bintang yang sudah ia hitung, "Satu... Dua... Tiga... Empat... Lim--ih kok tambah banyak sih?!"
"Iya, sama kayak rasa cinta gue ke lo. Terus menerus bertambah, sampai gak kehitung lagi."
"Ih gombal!"
"Gak gombal sayang, lo mah gak cocok buat digombalin, cocoknya di seriusin." Ucap Muzza mengeratkan pelukannya pada Claira.
Kini posisi Muzza yang duduk di rerumputan dan Claira yang duduk di depan Muzza terlihat seperti memangku, dengan tangan Muzza yang melingkar di pinggang Claira posesif.
Claira menyenderkan kepalanya didada bidang Muzza, memejamkan matanya, seketika hati Claira melembut saat mendengar detakan jantung Muzza yang berdetak kencang.
"Anying, gue deg-degan." Adu Muzza.
"Iya lah, kalo gak deg-degan mati." Enteng Claira tak tau saja jantung Muzza hampir lepas.
"Nanti kalo jantung gue lepas gimana?" Tanya Muzza mendramatisir.
"Ganti pake jantung pisang." Ujar Claira kemudian tertawa lepas, melihat Claira yang tertawa entah kenapa ujung bibir Muzza tertarik keatas membentuk senyum kecil.
"Tawa lo seakan ngajak gue berumah tangga, Ra."
Claira menghentikan tawanya dengan wajah datar dan matanya yang melirik Muzza horor, "Yuk berumahtangga!" Ajaknya gila dengan senyuman sumringah.
"Nanti ah, gue masih pengen mainin perasaan cewe." Enteng Muzza membuat Claira melunturkan senyum sumringah nya.
"Jadi aku juga termasuk cewe yang kamu mainin perasaannya?" Tanya Claira.
"Engga dong! Lo mah beda!" Cepat Muzza, melihat wajah ragu Claira, Muzza kembali berujar tulus, "gue gak bisa boongin perasaan gue Ra. Setiap kali deket sama lo rasanya jauh berbeda dari gue sama ribuan gadis-gadis lain." Jelas Muzza.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] 1. Elmuzza
Roman pour Adolescentspart masih lengkap! ⚠️ jangan mendekat, proses revisi ⚠️ cinta itu unik, bisa membuat orang menemukan jati diri mereka bisa juga membuat orang kehilangan jati diri mereka. mau sejauh apapun kalian ingin menghindari rasa cinta, maka semakin gencar...