cuyyyyyyyyyyy
tinggalkan jejak 💬⭐
~happy reading~
Tokk... Tokk... Tokk...
Claira menyeritkan dahi heran jarang sekali ada orang yang bertamu kerumahnya di jam 2 dini hari seperti ini. Turun dari ranjangnya berjalan kearah pintu apartemen nya dengan jantung yang berdebar kencang.
"Ra, ini gue!" Teriak seseorang terdengar familiar ditelinga Claira.
"Zerro?!" Pekik Claira saat dirasa sudah mengenalinya Claira dengan cepat membuka pintu.
Begitu Claira membuka pintu tubuh seseorang langsung memeluknya erat, mengenali deru nafasnya membuat Claira membalas pelukannya, mengeratkan pelukannya takut pemuda itu terjengkang, apalagi tubuhnya jauh lebih kecil dari tubuh pemuda itu.
"Huh, tuh Muzza abis tauran." Jelas Zerro membuat Claira melotot kan matanya.
"Kenapa bisa tauran?"
"Nanti lo tanya dia aja, sorry ganggu dini hari gini tuh cowok yang minta kesini takut nyokapnya marah kalo pulang ke rumah." Ucap Zerro lagi.
"Gue cabut ya Ra, nih luka gue juga perih anjir." Zerro terkekeh melihat raut bingung Claira.
"Gak mau obatin disini aja?" Tawar Claira.
"Kagak, gue minta diobati Lidia aja!" Teriak Zerro yang sudah berada didepan lift.
Saat Zerro sudah masuk ke dalam lift, Claira menutup pintu apartemen nya. Membawa tubuh Muzza ke sofa terdekat.
Melihat wajah babak belur Muzza, Claira tergerak untuk mencari kotak p3k setelah menemukan apa yang di cari, Claira mulai mengobati luka-luka Muzza dengan telaten.
Claira mengamati wajah Muzza yang terpejam, mendekatkan jari telunjuknya pada hidung Muzza untuk memastikan pemuda itu masih hidup atau tidak.
"Muzza?" Claira menepuk sebelah pipi Muzza agar cowok itu terbangun.
Tak mendapatkan respon membuat Claira berdecak malas, saat hendak melayangkan bantal sofa Muzza membuka matanya membuat tangan Claira menggantung diudara.
"Anying, gak nawarin minum? Haus nih."
Setelah tersadar, Claira berjalan kearah dapur untuk mengambilkan Muzza air minum.
Tak membutuhkan waktu lama Claira sudah duduk disamping Muzza memperhatikan jakun Muzza yang naik turun saat meneguk air itu.
"Muzza, kenapa harus taruhan?" Tanya Claira yang sudah duduk rapi ancang-ancang ingin mendengar cerita.
"Gue gabut aja." Enteng Muzza, sesekali ia meringis karena luka diwajahnya.
"Kamu gila! Kamu sendiri yang bilang jangan sakiti diri sendiri, ini namanya juga kamu nyakitin diri kamu sendiri, Muzza." Claira menaikan nada bicaranya entah kenapa ia sedikit emosi saat Muzza dengan entengnya berkata 'gabut'.
Mendengar nada bicara Claira yang berubah membuat Muzza menatapnya heran tumben Claira menanggapinya dengan serius.
"Lo kenapa cil? Lagi dateng bintang?" Muzza menempelkan punggung tangan nya di kening Claira tetapi dengan cepat Claira menepis nya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] 1. Elmuzza
Teen Fictionpart masih lengkap! ⚠️ jangan mendekat, proses revisi ⚠️ cinta itu unik, bisa membuat orang menemukan jati diri mereka bisa juga membuat orang kehilangan jati diri mereka. mau sejauh apapun kalian ingin menghindari rasa cinta, maka semakin gencar...