Holaaa
-H A P P Y R E A D I N G-
"Gue putus." Ungkap Zerro membuat Muzza dan Shaka menatapnya terkejut.
"Putus? Perasaan kalian udah lama deh," Heran Muzza.
"Kenapa bisa?" Tanya Shaka yang kini sudah mematikan ponselnya.
Zerro ikut mematikan ponselnya, meletakkan nya di meja bundar yang kini mereka tempati, "Gue pengen Lidia ngehargai kehadiran gue sebagai cowoknya."
"Heh, Zer! Mau semilyar sekalipun cowoknya Lidia, dia gak pernah lupain lo ego!" Kesal Muzza, Zerro ini terlalu cepat mengambil keputusan saat emosi dan cemburu.
"Lo yang paling kenal Lidia, kalian berteman sejak kecil. Kenapa lo gegabah mutusin dia?" Tanya Shaka yang mulai tertarik dengan topik yang dibahas.
"Kalian gak akan pernah ngerti jadi gue, apa yang kalian rasain kalo liat orang yang kalian cintai jalan dengan cowok, menceritakan tentang cowok di depan kita yang jauh lebih mencintai dia, kalian gak tau rasanya itu." Ucap Zerro.
"Dia begitu karena lo gak bisa ngasih perhatian yang cowok lain kasih ke dia." Ujar Muzza.
"Gue Zerro, gue gak bisa jadi orang lain demi dicintai oleh seorang cewek. Gue mau cewek mencintai gue apa adanya bukan ada apanya. Kalian mana ngerti jadi gue." Zerro mengeluarkan rokok dari sakunya dengan cepat Shaka merampasnya dan menginjaknya.
"Gak usah ngerokok, mentang-mentang lagi galau." Sindir Muzza yang tengah bermain ponsel entah kenapa Muzza ini tidak bisa menghargai orang yang tengah ngobrol tetapi sesekali ia akan nimbrung.
"Lo masih suka Lidia?" Tanya Shaka.
Zerro tertawa kecut, "Bahkan cinta, Ka." Zerro meraih handphone nya menunjukkan ribuan chat Lidia yang tidak ia buka.
"Gue nahan diri banget buat gak baca dan gak bales pesan dari dia." Ucapnya.
"Bales aja apa susahnya," Celetuk Muzza santai.
"Kenapa lo putusin kalo lo nya aja masih suka?" Tanya Shaka heran.
"Gue pengen dia belajar buat menghargai seseorang yang berusaha ada untuk nya." Ucap Zerro.
"Kalian perbaiki diri kalian masing-masing, setelah selesai dan menurut kalian sudah baik, baru kalian berhubungan lagi." Saran Shaka.
"Buset, ambigu." Cengir Muzza, mendengar kata yang disebut Shaka di akhir kalimat.
"Gue sebenarnya gak mau kayak gini, Ka." Lesu Zerro.
"Kapan lo mau ajak Lidia balikan?" Tanya Muzza.
"Gue juga gak tau, gue belum siap buat patah hati lagi." Ucap Zerro membuat Muzza tertawa keras.
"Gilak! Jadi sekarang lo lagi patah hati?!" Heboh Muzza membuat penjuru cafe menatapnya heran.
"Berisik!" Tegur Shaka.
Zerro termenung, "Kok bisa ya? Gue suka sama cewek segininya?" Tanya nya pada dirinya sendiri.
"Ya karena lo bulol!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] 1. Elmuzza
Teen Fictionpart masih lengkap! ⚠️ jangan mendekat, proses revisi ⚠️ cinta itu unik, bisa membuat orang menemukan jati diri mereka bisa juga membuat orang kehilangan jati diri mereka. mau sejauh apapun kalian ingin menghindari rasa cinta, maka semakin gencar...