#part_04

26 5 0
                                    

Sayyiduna Ali karamallahu wajhah, berkata :

الْعِلْمُ خَيْرٌ مِنَ الْمَالِ، الْعِلْمُ يَحْرُسُكَ وَأَنْتَ يَحْرُسُ المال

"Ilmu itu lebih baik dari pada harta, ilmu itu
menjaga kamu, dan kamu yang menjaga harta."

Jadi, semakin banyak ilmu agama yang di miliki oleh seseorang maka dia semakin terjaga, semakin tenang hidupnya.

Semakin banyak harta yang dimiliki seseorang,
maka semakin terancam dan semakin muncul
ke khawatiran serta kegelisahan dalam
kehidupannya.

Ilmu agama akan senantiasa mengarahkan
seseorang untuk melakukan sesuatu yang
membawa kemaslahatan baginya di dunia dan
akhirat.

Ilmu agama akan senantiasa memberi nasehat
kepada pemiliknya untuk tidak melakukan
sesuatu yang di haramkan yang akan
mencelakakan seseorang di dunia dan akhirat.

"Ada yang mau di tanyakan?" tanya Ustadz Azam.

"Saya, Ustadz!" ucap Aisyah dengan cepat, seraya langsung mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi.

"Silakan!"

"Tapi yang saya tanyakan ini, keluar daripada materi yang kita bahas hari ini. Apakah boleh?"

"Asalkan berkaitan tentang agama, boleh-boleh saja," jawab Ustadz Azam dingin.

"Dosakah bila kita mencintai seseorang?" tanya Aisyah tanpa keraguan sedikit pun.

"Sama sekali tidak, karena cinta itu fitrah. Yang berdosa itu yang berlaku di luar batas syariat dengan mengatasnamakan cinta. Sibuklah membekali diri dan memperbaiki diri, hingga nanti diwaktu yang tepat ia datang menjemputmu, dengan cara yang tepat," jawab Ustadz Azam mantap.

'Dan dengan izin Allah, suatu saat kau yang akan datang menjemputku dan meminta restu kepada Abi dan Umiku untuk membawaku, Ustadz. Ayolah, Aisyah, jangan terlalu berharap dengan manusia! Gak baik' batin Aisyah.

"Oh, gitu, ya, Ustadz. Terus, kalo kita cinta sama seseorang. Apa yang harus kita lakukan? Memberi tahu dirinya, bahwa kita mencintainya, atau cukup cintai dalam diam, dan do'akan dia?" tanya Aisyah lagi.

"Cukup do'akan saja dia. Lagipula kalo kamu tembak dianya, siapa tau dia gak suka sama kamu. Daripada sakit hati, lebih baik do'akan dia, dan ikhlaskan dia, apabila suatu saat dia bukan jodohmu," jawab Ustadz Azam.

'Yailah, pake bilang gak suka lagi nih, Ustadz! Siapa juga, sih, yang gak suka sama Aisyah? 'Kan Aisyah ini orangnya imut, cantik, baik' batin Aisyah.

"Oh, gitu. Ya sudah Ustadz, syukron atas jawabannya," ucap Aisyah.

"Ada lagi yang mau di tanyakan?" tanya Ustadz Azam.

"Saya, Ustadz," ucap seorang gadis yang menggunakan cadar dan gamis yang berwarna hitam sewarna dengan cadarnya. Dia duduk di samping Aisyah.

"Silakan!"

"Apa yang harus kita lakukan terhadap orang yang membenci kita, Ustadz? Apakah harus kita benci balik?" tanya gadis bercadar itu.

"Jangan membenci siapapun! Tak peduli sesering apa mereka berbuat jahat kepadamu," jawab Ustadz Azam.

"Na'am, Ustadz."

***

Saat ini, kegiatan bimbel sudah selesai, dan Aisyah sedang duduk di kursi sambil menunggu jemputan.

"Aish, Abi mana, sih? Lama banget jemputnya. Mana ini udah mau jam 4 lagi!" gerutu Aisyah kesal.

"Assalamu'alaikum, ukhty," ucap dua orang gadis yang bercadar.

AISYAH★Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang