#part_08

29 4 0
                                    

Fajar menghembuskan nafasnya dengan gusar.

"Aisyah, sebenarnya saya ...."

"Bentar-bentar, Kak!" Aisyah memotong ucapan Fajar.

"Ada apa?"

"Tiba-tiba, perut Aisyah mulas. Kalo diizinin, boleh gak? Aisyah ke toilet, sebentar aja," ucap Aisyah.

"Ya sudah, silakan!"

"Terimakasih." Aisyah pun segera berlari menuju toilet.

"Huft ... capek banget lari-lari kayak gini, euy! Mana ini jantung kenapa, sih? Pake dag-dig-dug segala. Ngomong-ngomong, Kak Fajar mau ngomongin apa, ya? Aku jadi penasaran! Aaaa ... Aisyah, kenapa kamu mesti pura-pura ke toilet, sih?" gumamnya.

'Ck, tapi 'kan kalo aku gak pura-pura ke toilet gini, bisa-bisa nanti pingsan ngeliat Ustadz Azam, saking gantengnya. Ahh, sudahlah, perbanyak berdo'a aja, deh, tikung Ustadz Azam disepertiga malam. In Syaa Allah akan berakhir ke pelaminan. Hiya,' batin Aisyah senang.

Ya, sebenarnya Aisyah hanya cuman pura-pura, karena dia melihat Ustadz Azam yang sedang berjalan ke arah mereka berdua tadi di taman. Daripada nanti diabetes melihat Ustadz Azam, apalagi dengan jarak yang dekat, mending dia pura-pura ke toilet! Entah apa yang sekarang dilakukan oleh kedua makhluk Allah yang berada di taman itu, Azam dan Fajar.

"Apa aku pulang aja, ya? Tapi 'kan kasian Kak Fajar, kalo dia nungguin aku gimana? Ya sudah deh, susulin aja," gumamnya.

"Ehh, tapi kalo ada Ustadz Azam disana? Gimana? Oke, Aisyah, rileks! Jangan dibawa gugup, santai aja." Aisyah menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

"Bismillahirrahmanirrahim," sambungnya.

"Aii, kok Kak Fajarnya enggak ada? Kemana?"

"Cari siapa?" tanya seseorang dari belakang.

"Kak Fajar," jawab Aisyah tanpa melihat ke arah orang yang bertanya. Matanya masih fokus mencari Fajar ke sekeliling taman. Namun, tidak ada.

"Fajar? Yang ngajar di bimbel itu?" tanya orang itu lagi.

"Iya."

Tunggu! Suara itu terdengar familiar ditelinga Aisyah, ia pun membalikkan badannya ke belakang. Sontak Aisyah langsung membulatkan mata, ternyata orang yang bertanya barusan tadi adalah ....

Ustadz Azam, gyus!

'Masya Allah, sungguh indah ciptaan-Mu,' batin Aisyah.

"U--Ustadz? Ustadz kapan disini?" tanya Aisyah basa-basi.

"Baru aja," jawabnya dingin.

'Lahaula walaquwwata illa billah. Ini manusia dari kutub mana, sih? Utara atau Selatan? Dingin banget! Tapi, sedingin-dinginnya Ustadz, Aisyah tetap sayang, kok,' batin Aisyah.

"Ooh, gitu."

"Ustadz ngapain masih berdiri disini?" tanya Aisyah.

"Saya tadi dikasih tau Fajar, katanya bicaranya lain kali aja. Sekarang, dia mesti pulang dulu, ada keperluan mendadak soalnya," jelas Azam.

"Maksudnya, Ustadz?"

"Tadi 'kan Fajar mau ngomongin sesuatu sama kamu. Nah, karena kamunya ke toilet tadi, jadi dia juga mesti pulang ke rumah. Dia nitip pesan ke saya, katanya kasih tau ke kamu, kalo bicaranya lain kali aja!" jelasnya lagi.

"Ooh, gitu."

"Memangnya kamu sama Fajar ada hubungan apa?" tanya Azam.

"Gak ada hubungan apa-apa, kok, Ustadz."

AISYAH★Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang