Prolog

33 19 4
                                    

" Amara.. Maafin bunda ya"

"Ayah juga minta maaf karena Ayah nggak bisa jagain Amara lagi.."

Kalimat yang tidak akan perna Amara lupakan. Ia selalu menangis ketika ia mengingat kalimat itu.

"kenapa...kenapa Ayah sama Bunda ninggalin Amara." pecah tangis Amara mulai menjadi-jadi, ia memeluk lututnya dengan erat.

Ia benar benar terpukul dengan kepergian kedua orang tuanya, ia sanggat menyayangi kedua orang tuanya.

Baginya orang tuanya adalah harta yang paling berharga dalam hidup nya.

Tok..! Tok..! Tok..!
Terdengar suara ketukan dari balik pintu kamar berwarna putih.

Mendengar ketukan itu Amara turun dari atas ranjang nya seraya berlari kearah pintu dan membukanya.

"Amara...ba-" seketika Alex terdiam mendapati adiknya yang tengah memeluk nya dengan erat sembari menangis histeris.

Alex membuang nafas panjang dan membalas pelukan dari adiknya dan mencoba untuk menenang kan nya.

"kenapa Ayah sama Bunda ninggalin kita." kata Amara yang membuat Alex terdiam sesaat.

"karena Allah sayang sama Ayah dan Bunda" ucap Alex seraya melepaskan pelukan Amara.

Alex memegang kedua lengan Amara sembari mengukir sebuah senyuman di bibir nya.

"udah jangan nangis, nanti Ayah sama Bunda ikutan nangis. Doa in aja biar Ayah sama Bunda tenang di sana." ujar Alex seraya mengusap puncak kepala adik nya.

Amara meng hapus air mata yang berada di kedua pipi nya, dan tersenyum ke arah Abang nya.

"Amara mau sholat isya" ucap Amara.

"habis sholat makan ya, bang Alex tunggu di bawah." ucap Alex yang di balas anggukan oleh Amara.

Setelah Amara mengambil air wudhu ia memakai mukena.

Setelah ia selesai sholat ia mengangkat kedua tangan nya untuk berdoa.

"Ya Allah , ampuni lah dosa Ayah sama bunda, dan tempat kan lah kedua orang tua hamba di sisi mu Ya Allah.
Ayah ,Bunda . Amara janji nggak bakal nangis lagi .
Amara minta maaf karena udah bikin Ayah sama Bunda sedih.semogga Ayah sama Bunda tenang di surga. Amin"

Setelah Amara sholat dan berdoa ia melepas mukena nya dan melipat sajadah nya.

Setelah ia melipat sajadah ia segera berjalan keruar kamar untuk makan malam bersama dengan Abang nya.





"Sesuatu yang tidak berarti
Dalam hidup ku adalah diriku sendiri
Aku lebih suka menyendiri dan
Aku benci jika ada orang
Yang menggangu ku."

(_Amara_)


SENDIRI...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang