Setelah kepergian Neteyam yang meninggalkan duka mendalam bagi Aonung. Hampir setiap hari Aonung pergi ke laut.
Berharap pemuda itu akan hidup kembali.
Waktu terus berlalu, hingga pada suatu hari Anoung melihat sosok itu mencul dari air.
"Neteyam...
"Akulah Ey'wa, Ibu dari segala kehidupan di Pandora."
Neteyam mencoba mencari sumber suara itu, tapi ia hanya melihat Anemon bercahaya keemasan di sekelilingnya dan para ikan.
"Mengapa aku di bawa ke sini. Apakah sudah waktunya untukku kembali padamu?" Tanya Neteyam. Mungkinkah ia sudah mati saat serangan Toruk di hutan perburuan.
"Itu tergantung dari bagaimana kau bisa bertahan..."
Anemon bercahaya itu melilit Neteyam, membuatnya terduduk di antara Anemon yang lembut.
Seperti ada energi yang mengalir ke dalam tubuh. Mata Neteyam menutup, Sekelebat gambaran muncul seperti pecahan puzzle.
Neteyam terbawa ke suatu tempat di hutan Pandora. Ia lalu melihat seorang Na'vi dewasa dengan pakaian khas pemimpin suku mengangkat bayi di depan banyak Na'vi lainnya, ada beberapa manusia yang juga ikut menyaksikan di sana.
"Neteyam." Ucap Na'vi dewasa itu. Saat melihat lebih jelas, Neteyam sadar bahwa itu adalah ayahnya!
Dan bayi itu adalah Neteyam ketika masih bayi. Ada ibunya yang berdiri dari sebelah sang ayah dan tersenyum begitu bahagia setelah ayahnya memperkenalkan nama Neteyam.
"Ayah...ibu..." Lirih Neteyam memandangi moment tersebut.
Neteyam menitihkan air mata, ingin sekali dia berlari dan memeluk ayah dan ibunya. Tapi ia tau apa yang ia lihat hanyalah kenangan dari ingatannya yang hilang.
Pemandangan di hadapan Neteyam berganti. Neteyam melihat dirinya dan saudara-saudaranya ketika masih kecil tengah bermain di rumah pohon.
Ayahnya mengangkat Neteyam kecil dan membuatnya seolah-olah terbang.
Ada Kiri dan Lo'ak yang sedang berebut mainan, ibunya akan selalu ada untuk melerai mereka.
Gambaran terus muncul dengan cepat dan berganti-ganti. Begitu pula suara-suara yang muncul menjadi satu padu.