Aonung terus memeluk Neteyam hingga akhirnya mereka sampai di tepi pantai.
Para anggota klan Metkayina yang kebetulan ada di sana di kejutkan oleh kemunculan Anoung yang sedang menggendong Neteyam. Terutama keluarga Tonowari.
Ketika Aonung turun dari Ilu, Tonowari dan yang lainnya ikut mendekat untuk melihat apa yang terjadi.
"Aonung, siapa yang kau bawa?" Tanya Tonowari.
"Tidak ada waktu, dia membutuhkan pertolongan secepatnya!" Panik Aonung karena tubuh Neteyam semakin dingin.
Ronal dan Tsireya membimbing Aonung untuk membawa Neteyam ke tempat pengobatan.
Di sana tubuh Neteyam di baringkan di atas tikar jerami, ronal dengan telaten menyiapkan obat-obatan dan menerapkannya pada Neteyam.
Setelah semua pengobatan selesai, Tsireya menyelimuti tubuh Neteyam dengan selimut.
Aonung masih di luar tempat pengobatan bersama dengan ayahnya.
"Di mana kau menemukan dia Aonung?" Tanya Tonowari penuh selidik.
"Dia muncul dengan sendirinya tepat di atas Ey'wa laut Pandora ketika aku berada di atas bebatuan" Jawab Aonung.
"Itu mustahil, tidak pernah ada satu pun Na'vi yang keluar dari Anemon laut Pandora. Satu-satunya cara agar terhubung dengan Na'vi yang wafat adalah dengan menautkan Metkayina Sprite Tree. Itupun hanya ingatan dari kenangan yang terhubung"
"Aku tau ayah, tapi aku yakin itu benar-benar Neteyam! Dia hidup kembali, ini pasti keajaiban yang di berikan Ey'wa"
Anoung pun sebenarnya masih tidak percaya, tapi apapun itu, yang terpenting Neteyam telah kembali.
Ronal dan Tsireya keluar dari tempat pengobatan.
"Kondisi tubuhnya sangat lemah, butuh waktu beberapa hari agar dia bisa bangun" Jelas Ronal.
"Ibu, apa dia akan baik-baik saja?" Tanya Aonung.
"Dia akan baik-baik saja, untungnya kau cepat membawa dia ke sini"
Ronal mengajak suaminya pergi karena ada yang harus di bicarakan. Tentunya ia juga membiarkan Aonung untuk bersama Neteyam.
"Aku juga harus pergi, kakak jagalah dia" Ucap Tsireya.
Anoung memasuki tempat pengobatan, dan melihat Neteyam terbaring di sana.
Perlahan Aonung duduk di samping Neteyam, lalu mengelus lembut kepala pemuda cantik itu.
"Kau tau betapa rindunya aku? Setiap hari aku pergi ke laut dan berharap kau akan kembali, sekarang kau ada di sini. Jadi jangan pernah tinggalkan aku lagi" Aonung mencium kening Neteyam dengan penuh kerinduan.
Ia pun membaringkan tubuhnya di samping Neteyam dan memeluknya.
...
Neteyam sudah di pindahkan ke kamar Aonung atas keinginan Aonung sendiri, tentunya hal itu sempat di tentang oleh kedua orang tuanya karena khawatir Aonung tidak bisa merawat Neteyam.
Tapi Aonung berhasil membuktikan bahwa dia bisa, setiap harinya Aonung memberikan obat dan membersihkan tubuh Neteyam.
Tak hanya itu, dia juga selalu berada di sisi neteyam untuk menjaganya.
Tapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda Neteyam akan bangun dari tidurnya. Entah apa yang membuat Neteyam begitu lama.
Rasa khawatir kembali muncul, Aonung takut Neteyam tidak akan bangun lagi untuk selama-lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Waiting One (Aonung x Neteyam)
FanfictionSetelah kepergian Neteyam yang meninggalkan duka mendalam bagi Aonung. Hampir setiap hari Aonung pergi ke laut. Berharap pemuda itu akan hidup kembali. Waktu terus berlalu, hingga pada suatu hari Anoung melihat sosok itu mencul dari air. "Neteyam...