Krekk
Pintu dari asrama perempuan Gryffindor terbuka melihatkan seorang gadis cantik yang berambut merah, ya itu Naura.
Ia duduk di sofa tempat dimana yang paling ia sukai, ia berbaring disana tanpa sadar.
Tiba tiba rambut panjang Naura di elus, dengan berhati hati dan tidak membangun putri tidur yang cantik itu.
Harry tersenyum melihat Naura yang tidur di sebelahnya, apakah Naura tak melihat ada Harry di sebelahnya? Jantung Harry berdetak cepat, rasa nya ingin copot.
Naura membuka mata nya melihat tangan besar Harry, lalu menyentuhnya.
"Eh?"
"Maaf sudah membangunkan mu," ucap Harry sambil menoleh ke arah lain, Naura hanya diam lalu melanjutkan tidurnya emang dasar kebo.
"Ngapain aja sih dari tadi? Kecapekan ya?" gumam Harry sambil melanjutkan melihat orang orang yang ada di peta.
~°~°~°~°~°~°~°~°~°°~°
"AHH!!"
Naura memegang dahi nya terasa panas, jalannya sudah mulai lunglai, dia pasrah dia pun terjatuh.
"Nona Weasley??"
Naura mau melihat orang itu tetapi matanya sudah buram, ia pun menutup matanya.
"Dia hanya kecapekan," ucap Luna Lovegood ke Harry.
Harry mendengus melihat kondisi Naura, akhir akhir badan Naura terasa lemas, apakah dia sering tak sarapan?
"Aku tau kenapa dia bisa seperti itu," ucap james.
"Mungkin, saat salju yang sedang-lebat lebatnya dia keluar tanpa syal dan sarung tangan, mungkin karena itu,"
"Apa kau punya obat pereda panas?" tanya Luna, seketika pintu Hospital Wings terhempas.
"Yaa, si wisli sakit," ucap Dipa tersenyum licik.
"Malfoy?" Harry menoleh ke arah pintu, lalu ia mengerutkan keningnya.
"Terimakasih udah ngefans sama aku potter, mau tanda tangan aku ngga? kiw." Dengan sombongnya Dipa mengatakan itu membuat Naura yang mendengarnya ingin muntah.
Naura menoleh ke arah lain, sambil memakan cemilan yang diberi Luna, Dipa mendekati Naura lalu meloncat ke arah ranjang Naura.
DUARRR
"ngapain si lo? pergi sana." Naura mengusir Dipa, Dipa hanya menyengir dipinggir ranjang.
Naura memutar bola matanya, dan masih memakan cemilan nya, lalu Naura membuang mukanya.
bombastik sed ais.
"Nih minuman dari gue, Semoga makin sakit wisli." Dipa memberi jamu kepada Naura, Naura menerima Jamu dari Dipa, dan Dipa berdiri dari tempat duduknya, segera Dipa berjalan keluar dari tempat itu.
Luna mengambil jamu itu lalu melihatnya "jamu?" Harry bergumam, "bukannya meminum jamu membuat orang jadi sehat ya?" ucap Luna sambil memeringkan kepalanya.
"Gadis yang aneh," Ucap Harry, Naura membuang muka lagi dan masih memakan cemilannya.
"Noh, ayo diminum jamu nya naura, biar cepat sembuh," Ucap Luna sambil tersenyum ke Naura, Naura hanya menyengir, lalu menyilangkan tangannya.
"Nggak, mana tau si Malfoy itu menuangkan racun disana!" Naura menolak untuk meminum Jamu pemberian Dipa.
"Aku mau coba minum sedikit," ucap Harry, Harry mengambil secangkir Jamu, lalu meminumnya.
"Ini pahit, tidak ada racunnya, ayo diminum Naura, kamu udah liat kan aku minum? ngga pingsan, ngga ada mati, ini demi kesehatan mu." Harry memberikan secangkir jamu kepada Naura, tetapi Naura masih tidak mau menerima.
"Kasih aja ke pakde Domblo (Dumbledore), biar dia makin sehat, biar umurnya panjang kayak rambut Rapunzel, kan bagus buat pakde Domblo, biar makin sehat walafiat," ucap Naura sambil memutarkan bola matanya, Naura menarik selimut dan membungkus tubuh nya.
"Enggak gitu juga kali, ayo dimakan, sebenarnya aku tau kalau kamu suka sama Draco Malfoy itu, kalau kamu masih engga mau minum, aku beri tahu Malfoy, kalau Weasley satu ini suka sama dia," ucap Harry bangga dengan perkataan nya, aslinya dia menahan cemburu.
"Y-yaudah! aku mau minum kalau gitu!!" Naura mengambil jamunya lalu meminumnya cepat.
"Good girl."
~°~°~°°~°~°~°~°~°°~°~°~°
Dipa sekarang kesal, dia melempar barang barangnya, kamarnya berantakan.
"IHHH!" geram Dipa, Dipa menendang meja riasnya "Duh sakit, hehe," ucap Dipa kesakitan.
"Kenapa sih ka?" tanya Rhey bingung, Dipa berjalan ke arah Rhey lalu mencekam kerah baju Rhey.
"Kamu udah dengar!? KAMU DAH DENGAR NGGAK!!! COBA BILANG, ITU SEMUA BOHONG, RHEY AYO COBA BILANG SEMUA ITU BOHONGAN!!" teriak Dipa, Rhey memberikan tatapan datar, dan menutup telinganya.
"Hah!? bilang apa?"
"Bener kok, kita bakal perang ka, itu semua engga bohong, soalnya keluarga Weasley situ pembawa sial," ucap Wylan didepan pintu kamar Dipa, Rhey syok lalu melihat ke arah Dipa, Dipa melepaskan cengkraman nya, lalu terduduk lemas dilantai.
"Ka Draco bilang, itu semua rencana ayah." sambung Wylan, Wylan menatap Dipa lalu mengerutkan alisnya.
"Bagus dong! kalau mereka kalah, ya enggak ada lagi Weasley bajingan itu!" ucap Rhey, Dipa mulai memikirkan apa yang dikatan oleh otaknya.
"Iya juga."
"Ka Dipa enggak kasian liat Ray?" tanya Wylan secara tiba tiba, Dipa muak dengan nama Ray.
"Biarkan saja dia, dia bukan bagian dari kita lagi." ucap Dipa tidak peduli dengan Ray.
"Kok gitu sih ka? Dia kan adik kakak juga! Dia masih menjadi seorang Malfoy!!" kata Rhey dengan keringat dinginnya.
"Dia bukan adikku! Dia bukan seorang Malfoy! Dia tidak menjalankan tugasnya sebagai Malfoy!!" teriak Dipa kesal.
"Emang Malfoy dimata kakak itu harus jahat? Licik? Enggak baik? Sombong!? Tanpa kakak sadari, kakak sendiri yang begitu! Beda sama Kaka Ray!" ucap Rhey.
Dipa mengerutkan keningnya, emosinya meluap. "Kok kamu malah membela bela anak haram itu?" dengan tidak sengaja Dipa memanggil Ray dengan sebutan anak haram.
Rhey menendang kaki Dipa "Ka Dipa kok makin kurang ajar ya? Anak haram kata kaka!? Kakak kenapa sih? Ada masalah apa? Kalau ada coba cerita baik baik!" tidak sempat Rhey melanjutkan kata katanya, Rhey dilempar oleh Wylan keluar, Wylan tidak suka dengan sikap Rhey.
"Aneh! Dia makin lama mirip dengan si anjing itu, mana namanya sama lagi!" ucap Wylan dengan kesal, sambil membantu Dipa.
Diluar kamar Dipa. Rhey terjatuh lalu mendapatkan Ellifar yang sedang memberikan makan kucing milik Ray.
"Rhey? Kamu terluka? Siapa yang membuatmu seperti itu tadi?" Ellifar mencoba membantu Rhey, Rhey berdiri lalu memeluk Ellifar.
Ellifar mencoba menenangkan Rhey, Ellifar menyeka air mata Rhey, dan masih bertanya mengapa ia terlempar dari kamar Dipa.
"Duh, kepalamu benjol, tangan mu terluka, sini biar ku obati," Ucap Ellifar, Rhey mengangguk.
Saat Ellifar membantu Rhey mengobati nya, Ellifar tersenyum.
"Sudah selesai, apa kau mau coklat?" tanya Ellifar, sembari memeberikan coklat kepada Rhey, Rhey menerima coklat dari Ellifar."Thankyou, pretty lady!" Rhey tersenyum tulus kepada Ellifar, Ellifar terkekeh mendengar ucapan terimakasih dari Rhey.
"Sama sama." balas Ellifar.
YOWW, GESS TENGKYU SUDAH MENUNGGU LAMA MAKASIH MAKASIH, APA AJA YANG KALIAN TUNGGU NIH????
INSYAALLAH KU BAKAL NULIS, DAN MEMPUNYAI IDE IDE.
DADAAAA

KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Potterhead
RandomIni tentang kedua keluarga yang selalu bermusuhan hingga turun temurun ke anak mereka. Tidak ada yang tahu kalau ternyata salah satu anak dari masing-masing keluarga itu memiliki niat bersama yaitu mendamaikan kedua keluarga. Apakah itu berhasil? �...