Matahari pagi menyinari bumi, terdengar suara burung yang berkicau, serta tampaklah sebuah rumah besar yang kini terdapat beberapa orang yang sibuk di dalamnya.
"Selamat pagi Weasley," sapa Naura yang baru saja turun dari tangga.
"Pagi." Balas semua Weasley.
"Hey! jangan biasakan mengambil makanan dengan tangan kiri Ell!!" pekik Molly memarahi anaknya saat melihat anaknya itu mengambil makanan dengan tangan kiri.
"Ell, Ell yang mana Mom?" sahut kedua Ell menatapi Momnya dengan tatapan tertekan. Karena kedua memiliki nama panggilan yang sama.
"Maksud ku Ellifar!!" ucap Molly lalu menunjuk ke arah Ell.
Ell lalu menatap Momnya dengan tatapan sinis dengan tak terima ia di panggil dengan nama Ellifar. "Tapi aku ini Ell, bukan Ellifar Mom," ucapnya lalu memukul bahu Ellifar dengan sengaja.
"Aww!" rintih Ellifar kesakitan karena bahunya yang dipukul agak keras dengan sengaja.
"Entahlah, yang penting Ell," ucap Molly sudah menyerah membedakannya keduanya.
Naura yang melihat kelakuan ibunya serta adik kembarnya itu hanya bisa terkekeh di tempat duduk nya.
"Oh ya, hari ini kau akan di tentukan masuk ke asrama mana kan? Semoga kau masuk asrama Gryffindor Stev," ucap Naura seraya mengelus kepala adiknya Steven.
"Terimakasih." Steven merasa nyaman dengan kepalanya yang di elus oleh kakaknya itu.
Satu keluarga itu mulai makan dengan tenang, tidak sepenuhnya tenang dikarenakan si kembar yang terus-terusan saja mempermasalahkan hal kecil.
Seperti pagi ini mereka mempermasalahkan handuk dikarenakan handuk mereka sama membuat mereka bingung yang mana handuk mereka sendiri.
"Emm ... Bagaimana kalau misal aku masuk ke Slytherin?" tanya Steven secara tiba-tiba ke seluruh keluarganya.
Mendadak meja makan itu menjadi sunyi, pertengkaran dari kedua Ell mendadak berhenti, tidak ada satupun yang berani menjawab itu.
Ellifar yang melihat wajah kebingungan adiknya itu dengan berani akhirnya Ellifar membuka mulutnya.
"Jika kau masuk Asrama Slytherin, ku yakin kau pasti akan di musuhi oleh keluarga Malfoy, kau tau? aku ini korbannya, awalnya aku tak ingin masuk Slytherin karena Malfoy." Ellifar mulai menjelaskan dengan baik-baik.
"Kau tak perlu khawatir, Stev, kau pasti akan masuk Gryffindor," ucap Nadira baru nimbrung setelah sedari tadi hanya diam menikmati sarapannya.
Molly tersenyum mendengar ucapan Nadira. Fred lalu mengangguk mantap mengiyakan.
"Sudahlah, habiskan sarapan kalian."
Setelah acara sarapan bersama serta dengan sedikit pertengkaran lagi yang terjadi akhirnya mereka tiba di stasiun kereta dan segera menuju peron 9¾.
Seluruh anak-anak Weasley sudah berpamitan dan menaiki kereta mencari gerbong kereta, kecuali satu yaitu Naura, dia tinggal di luar sebentar memperhatikan sekelilingnya.
Banyak anak² berpamitan kepada ayah dan ibunya. Itu membuat hati Naura hangat melihat itu semua, seperti biasa banyak anak-anak baru yang harus berpisah dari keluarganya.
Hatinya yang tadinya hangat melihat itu seketika menjadi panas begitu melihat musuhnya dari kejauhan jalan ke arahnya, Dipa Malfoy.
"Hay Weasley, lama tak bertemu," sapa Dipa tersenyum licik ke arah Naura saat dekat dengannya.
"Aku baik² saja, bagaimana dengan sendirinya??"
Naura berushaa menahan kekesalannya karena sedang bertatapan dengan Dipa."Aku baik, sampai juga di Hogwarts." Dipa menjawabnya dengan songong lalu menabrak bahu Naura sengaja dan meninggalkan Naura begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Potterhead
DiversosIni tentang kedua keluarga yang selalu bermusuhan hingga turun temurun ke anak mereka. Tidak ada yang tahu kalau ternyata salah satu anak dari masing-masing keluarga itu memiliki niat bersama yaitu mendamaikan kedua keluarga. Apakah itu berhasil? �...