Zaxe adalah manusia buatan yang paling sempurna. Ia diprogram khusus dengan kepintaran yang luar biasa. Wajahnya yang tampan bak dewa Yunani bisa mengelabuhi siapa saja.
Hanya saja ia tak memiliki perasaan sebagaimana robot semestinya.
Zaxe dicipt...
"Dimanakah ini? Apakah tuan kembali menghidupkan ku?"
Zaxe mengamati sekitar bernuansa putih dan berbau semacam obat. Ia dirumah sakit? Apakah sekarang robot bisa berobat dirumah sakit? Tapi kenapa ia baru tahu?
Zaxe melihat tangan kanannya yang dipasang jarum infus lalu melepasnya paksa.
"Aisss darah? Aku punya darah?"
Zaxe menatap tak percaya pada darah yang mengalir.
"Rasa apa ini? Kenapa aneh sekali rasanya," Zaxe merasa bingung pada dirinya sendiri. Kenapa tangannya bisa merasa rasa sakit? Apa yang tuanya lakukan padanya?
Rasa sakit menghantam kepalanya tiba-tiba. "Apa lagi ini? Kenapa kepalaku terasa aneh? Rasa apa ini?"
Ucap Zaxe sebelum semuanya terasa gelap.
"Dimana lagi aku? Tanganku? Kenapa berubah lagi? Bukankah tadi lebih kecil?"
"Kamu robot?"
"Siapa kau?" tanya Zaxe kepada anak kecil di depannya.
"Aku? Aku pemilik tubuh yang kamu tempati."
"Tubuh apa yang kau maksud?"
"Tubuh yang kamu tempati sekarang. Tubuh robot mu sudah hancur didasar lautan. Dan sekarang kamu menempati tubuh ku."
"Oh tubuh aneh itu milikmu?" ucapnya kembali mengingat keanehan sebelumnya.
"Hey aneh? Kamu yang aneh. Tubuh manusia memang seperti itu tak seperti tubuh robotmu."
"Manusia? Aku berada ditubuh manusia?"
"Iya tentu saja. Aku kan manusia. Namaku Altair. Altair Galaksi Jordan," Altair memperkenal dirinya yang tak digubris apapun.
"Kenapa aku bisa ditubuhmu? Dan kenapa kau malah di sini?"
Altair tersenyum miris.
"Aku lelah bisakah kamu menggantikanku?"
"Kenapa aku?"
"Aku yakin kamu kuat."
"Aku tak mau. Manusia itu makhluk paling aneh. Mereka egois tak berperasaan. Aku tak mau menjadi mereka."
Altair tersenyum. "Itu mereka. Kamu tetaplah kamu. Ku mohon. Kau benar manusia memang egois. Maka dari itu aku memilih untuk egois. Tubuhku sekarang menjadi tubuhmu. Pergilah!"
Itu kata terkahir yang Zaxe dengar setelahnya Zaxe seperti ditarik oleh alam sadarnya.
"Shh film apa ini? Kenapa menyedihkan sekali?"
Zaxe memegangi kepalanya yang terasa sakit akibat ingatan pemilik tubuh asli.
"Altair Galaksi Jordan? Itu namaku sekarang?"
Altair Galaksi Jordan. Anak bungsu dari keluarga Jordan. Dari kecil Altair dibenci keluarganya. Altair selalu di cap sebagai 'pembunuh' atas meninggalnya sang bunda karena melahirkannya.
Bukan hanya dirumah nyatanya disekolah maupun dilingkungan masyarakat Altair selalu ditindas.
Ditambah dengan kedatangan bibinya yang memperumit semuanya.
Dan puncaknya saat Altair dituduh mencelakai putri dari bibinya yang beranama Bianka. Altair langsung dihajar habis-habisan oleh daddy dan abang-abangnya.
"Sakit sekali. Kenapa hanya untuk hidup saja semenyakitkan ini? Dimana letak kebahagiaan yang membuatku ingin lahir ke dunia dulu?"
Lalu semuanya gelap. Dan kini mata cantik itu kembali terbuka tetapi dengan jiwa yang berbeda.
"Aku tetaplah aku. Aku Zaxe."
.
.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.