1 : [PANDANGAN ORANG]

678 46 0
                                    

06.30

Pemuda menuruni tangga rumahnya pelan dengan tas tersampir pada sang bahu. Tangannya memgang setiap inci pegangan tangga dengan harap tak mematahkan salah satu kakinya kembali. Memikirkan itu membuatnya jera dan takkan mengulangi kesalahan yang sama.

"Apakah sudah membaik, Zel?"

Pertanyaan itu menaikkan sadar pemuda itu beralih pada seseorang yang meletakkan roti panggang meja makan. Yang dipanggil-Zel- hanya menggeleng pelan, pertanyaan itu membuat nya cukup senang. Setidaknya, dia tidak menghadapi pertanyaan 'bagaimana kabar tidurmu?'

Retorik, menurutnya.

Pemuda itu menarik kursinya pelan dan beralih duduk. Keduanya menghabiskan keheningan pagi itu dengan olesan selai sebelum akhirnya mengeluarkan suara ditengah-tengah keheningan itu.

"Kak Terra, kemana?" tanya nya singkat setelah memperhatikan pakaian bagus dihadapannya. Seolah-olah paham, yang dipanggil membalas santai dan terbiasa dengan itu.

"Part time, kafe kopi di belokan kedua menuju sekolahmu. Kakak bantu-bantu selama sebulan dan digaji," jelas Terra membuat pemuda itu mengernyit.

Bingung menghantuinya, seperti memberi jawaban namun memberi alasan, "part time atau bantu-bantu?"

Memastikan kembali ucapan Terra dengan pertanyaan. Terra cengegesan, "sebenarnya, kafe itu cabang baru, pemiliknya temen kakak yang minta tolong."

Tak membutuhkan penjelasan lagi, si penanya langsung mengangguk dengan bibir membentuk huruf 'O'. Alasan klasik yang dapat ia temukan maknanya.

"Sudah jam 06.45, aku duluan," ucap pemuda berseragam tersebut mulai bergerak meninggalkan ruangan.

Terra mengangguk, saat melihat pemuda itu akan membuka pintu, ia kembali berteriak, "kalau merasa lelah, minum saja obat insomnia nya Haizel, jangan takut tertidur di kelas, kakak siap menanggung surat panggilan nya!"

"Baik," balasnya tak bersemangat menutup pintu. Saran jelek Terra yang selalu disetujui bibirnya meski hatinya tak pernah melakukan hal tersebut.

Yah, inilah dia- Haizel dan obat tidurnya.





Insomnia ; gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit tidur, tidak cukup tidur meski terdapat cukup waktu untuk melakukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Insomnia ; gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit tidur, tidak cukup tidur meski terdapat cukup waktu untuk melakukannya.

Haizel Arrsevi, 17 tahun, memiliki seorang kakak bernama Terra, dia bukan kakak kandung tapi sepupu. Mereka bersama sejak Haizel memutuskan tinggal bersamanya untuk bersekolah diluar daerah atas izin orangtua.

Hidupnya biasa saja, dua manusia dan obat tidur sebagai sahabatnya. Mata panda merupakan ciri khas dan membaca artikel insomnia merupakan hobi dan penyakit nya.

Ketika pertanyaan mulai sejak kapan Haizel terkena insomnia, pemuda itu tidak dapat menjelaskan nya. Rasanya fungsi otaknya melambat seiring dengan kesadaran dan obat yang dikonsumsinya.

[MH DWILOGI] : INSOMNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang