Kita lalui aja dulu, kalau emang nggak kuat mendingan istirahat dulu, jangan menyerah. Yakinlah bahwa diri kini bisa lewati semua rintangan ini. Semangat!
- Lucia Arandela Reynarthonz -
Bangkit dari duduknya dan merapikan kembali pakaiannya. Lucia yang awalnya tadi sangat rapi dan bersi kini bangkit dengan keadaan yang cukup memprihatinkan. Baju putih yang awalnya rapi dan bersih kini sudah mulai basah dan berantakan. Rambut yang awalnya tertata rapi kini juga ikut berantakan. Semua ini ia dapatkan dari Clara, Vania,dan Jessica.
Hufff... Ia selalu berfikir, kenapa karna hanya statusnya sebagai siswa beasiswa harus bernasip seperti ini? Apakah ia tidak bisa hidup dengan tenang tanpa ada gangguan seperti ini lagi? Waktu ia masih duduk di bangku SMP ia juga diperlakukan seperti ini oleh teman temannya setelah mereka tau kalau Lucia adalah anak beasiswa. Dan juga dari dia TK sampai SMA sekarang ia memang memilih sekolah di sekolah yang paling bagus, yaa walaupun hanya anak beasiswa. Ia ingin membanggakan keluarga di masa depan dan tak ingin membuat keluarganya malu, ia inginjadi lulusan terbaik. Ya... Walaupun Hingg saat ia telah SMA ia tak pernah mendapatkan hal yang ia impikan selama ini.
Kenapa Lucia hanya diam saja tanpa membalas mereka? Bukankah Lucia bisa mengadukannya ke guru ataupun keluarganya? Bahkan status yang sebagai anak dari Reynarthonz bisa mengeluarkan murid yang telah menindasnya hanya dengan hitungan detik. Kenapa Lucia memilih diam?
Jawabannya tentu saja karna dunia nggak tau kalau ia anak dari Reynarthonz dan juga Lucia tak ingin memperpanjang masalah, ia tidak ingin dipanggil ke ruang BK dan membuat guru memanggil orang tuanya. Hal itulah yang membuat Lucia tak mau masalah yang ia hadapi diketahui oleh keluarganya. Ia takut menyusahkan mereka dan ia takut keluarganya malah makin membenci dirinya. Jadi lebih baik ia diam dan menerima semuanya. Entah sampai kapan itu ia lakukan.
Lucia yang sudah berdiri tegak kini muai mengangkat kepalanya, ia melihat ke arah cermin. Disana terpampang wajah Lucia yang tampak menyedihkan. Ia hanya tersenyum miris dan berusaha kuat menerima takdirnya.
Tak terasa setetes air jatuh dari matanya dan membasahi pipinya. Entahlah rasanya ia ingin menangis dan dipeluk oleh seseorang, dan orang itu akan berkata kepadanya" nggak papa, kamu nangis aja ada aku disini". Tapi nyatanya, ia hanya sendirian, tidak ada Ayah untuk menjaganya, tidak ibu untuk memeluknya dan memberi kehangatan, tidak ada saudara yang akan membelanya, tidak ada teman yang akan membantunya, dan tidak ada sosok spesial yang mensuportnya.
Ia hanya punya bi Anna dan Pak Asep yang slalu menjaganya layaknya ayah dan ibu, tapi walaupun demikian, Lucia masih merasa sendirian di dunia ini. Ia ingin seperti orang lain, ia ingin disayang dan dimanja oleh orang tuannya, ia ingin di jahili dan dibela oleh saudaranya, ia ingin punya teman agar ada yang menemaninya ngobrol, ia ingin tapi semua mungkin hanya mimpi belakang baginya.
Menghapus air matanya dengan kasar dan segera merapikan kembali pakaiannya. Lucia kini mulai mengukir senyum di wajahnya yang tampak manis. Setelah merasa tenang Lucia mulai melangkah keluar dari toilet. Bel masuk telah berbunyi 5 menit yang lalu.
Walaupun baju Lucia basah tapi ia tetapi berjalan santai menuju kelasnya. Banyak pasang mata yang melihatnya, ada yang berbisik, ada yang menatap prihatin, ada yang mengejek dan ada juga yang tampak tak peduli. Huh menyediakan memang tetapi Lucia tetap tersenyum dan berjalan menuju kelasnya.
Hal yang pertama yang ia lakukan setelah keluar dari toilet adalah mengambil kotak nasinya tadi yang tergeletak di taman. Setelah membuang sandwich yang telah disiapkan bi ana Lucia pun berjalan ke arah kelasnya.
" Dek kenapa bajunya bisa basah?" Tanya seorang gadis berhijab yang kini menghampiri Lucia. Gadis itu adalah Aisyah si wakil ketua OSIS.
Lucia yang ditanya seperti itu hanya menatap Aisyah dengan pandangan yang sulit diartikan. Lucia merasa ada satu perasaan hangat yang ia terima. Ia merasa di pedulikan hanya karna di tanya "kamu kenapa?".

KAMU SEDANG MEMBACA
LUREL
Genç Kurgu" gara gara kamu!, Wanita yang saya cintai pergi untuk selamanya. Saya sangat benci dan muak melihat wajah kamu!" ~ Reynarthonz Arzielno " Kamu gadis yang menyebabkan ibu saya meninggal, dan saya benci itu"~Aryo Reynarthonz ~ " Kamu anak pembawa sia...