Saya berjanji akan membalas semua kebaikan mereka yang pernah ada dalam hidup saya. Walaupun kebaikan atau tindakan itu sangat kecil dan dianggap tidak berarti. Tapi bagi saya semua itu sangat berarti dan berharga.
-Lucia Arandela Reynarthonz-
Pagi yang cerah dan matahari yang bersinar begitu terang dan menerangi bumi. Mata Lucia yang awalnya tertutup kini sudah mulai terbuka dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke Indra penglihatannya.
Jam menunjukkan pukul 07.13 WIB. Lucia mulai bangun dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan setelah itu ia akan turun ke bawah untuk sarapan pagi.
Mengingat kini adalah weekend dan tak terasa pula telah satu Minggu ia bersekolah di Damien high school. Ya walaupun masih pada tahap MPLS. Satu Minggu yang telah ia lewati merupakan satu Minggu yang berat untuk dijalani.
Apalagi disaat kita ingin menuntut ilmu dengan tenang dan damai malah mendapatkan sesuatu hal yang menyedihkan dan menjengkelkan. Bahkan mendapatkan cacian dan kekerasan. Dibully dan di kucilkan itulah yang Lucia lewati selama satu Minggu bersekolah di Damien high school.
Clara, Vania, dan Jessica selama seminggu slalu membulinya. Bahkan kemaren Lucia nyaris akan terkurung semalam di gudang sekolah yang jarang didatangi murid lain kecuali mengambil sesuatu yang diperlukan disana. Untung saja keberuntungan datang kepada Lucia, sebab seseorang yang waktu itu ingin mengambil kursi untuk di kelasnya yang sedang kekurangan kursi.
Orang itu adalah Mahendra Arzelix, sosok cowok ganteng yang merupakan salah satu Most wanted di Damien high school. Zelix itulah nama panggilannya, cowok tampan dengan wajah datar melebihi datarnya papan triplek. Sekali bicara pasti membuat lawan bicara langsung kicep. Sekali tindakan pasti membuat semua orang terpukau, terkejut bahkan ketakutan.
Zelix adalah wakil dari genk yang bernama DGXI ( Damien Generation XI ) yang dimana gank ini merupakan gank yang didirikan oleh Damien sosok yang pada zamannya menjadi sosok yang menggemparkan dunia karna keahliannya dalam berbisnis diusianya yang masih muda yaitu 15 tahun, bahkan ia menjadi sosok nomor satu di dunia pembisniaan pada waktu itu.
Setelah bergulat dengan begitu banyak bisnis dan membuat suatu tempat, serta menciptakan hal yang memukau Damien juga membuat sebuah geng yang nantinya akan diisi oleh orang orang hebat dan pandai. geng yang diisi oleh orang baik dan rajin. Orang orang yang nantinya akan menjadi sosok hebat dimasa depan. Damien tidak hanya mengumpulkan orang orang dari kalangan atas tapi juga orang orang dari kalangan bawah. Ia membuat DG ( Damien Generation ) bertujuan untuk menciptakan orang orang hebat untuk masa depan yang cerah.
Banyak peraturan yang harus dilakukan dan di larang di geng ini dan setiap yang bergabung harus mematuhinya. Jika membuat kesalahan maka mereka akan dikeluarkan dari geng atau menerima konsekuensi yang telah disepakati.
Singkat cerita Damien adalah sosok yang hebat sehingga anak cucu cicit dan keturunannya bisa merasakan hidup yang penuh dengan kekayaan seperti saat ini. Damien adalah kakek kakek dari kakek kakek buyutnya kakek kakek ketua DGXI saat ini yang dimana zelix sendiri menjadi wakilnya.
Oke back to topic
Lucia yang tadinya sudah menyerah dan memilih duduk disalah satu kursi yang ada di gudang. Ia hanya berharap dan berdoa agar ada yang menolongnya. Ia mulai takut karena suasana yang semakin sunyi dan gelap.
Mengingat sebelum ia dikunci tadi adalah jam dimana merupakan jam terakhir pembelajar dan terhitung dari sekarang bahwa sudah 3 jam ia disini dan menandakan bahwa waktu pembelajaran sudah berakhir 2 jam lalu.
Duduk dengan kepala yang menunduk Lucia bersiap akan menangis karna ia takut. Tapi saat akan menangis Lucia tiba tiba merasakan bahwa pintu akhirnya terbuka dan tampaklah seseorang yang berdiri disana sambil memandangnya dengan tatapan yang sulit dimengerti.
Lucia menarik nafas lega dan berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah sosok itu yang tak lain dan tak bukan adalah Zelix.
"Makasih kk udah bukain pintunya, saya nggak tahu gimana nasib saya nantinya kalau nggak ada kk" ucap Lucia dengan ramah dan senyum manis di wajahnya. Zelix sampai terkesima saat melihatnya.
"Lo ngapain di sini?" Bukannya membalas ucapan Arsyia tadi Zelix malah bertanya.
"Ah itu anu, saya tadi nggak sengaja kekunci disini kk" jawab Lucia dengan wajah kikuknya. Jelas semua yang lucia katakan tadi kebohongan bahkan Zelix sadar kalau semua itu bohong. Mana ada orang yang nggak sengaja kekunci tapi kuncinya masih menggantung di pintu bagian luar. Pasti ada yang sengaja melakukannya.
"Nama Lo?" Zelix kembali bertanya dengan suara dan wajah datarnya yang membuat Arsyia agak sebal, huh cowok di depannya ini terlihat sama persis seperti kakak ke 4 nya.
"Nama saya Lucia kk, kalau kk?" Balas Arcia lembut dan kemudian bertanya ke Zelix.
"Zelix" ucapnya singkat lalu ia mulai berjalan dan mengambil kursi yang ia inginkan dan membawanya keluar dari gudang menuju kelas. Ia melewati lucia begitu saja saat cewek itu masih memperhatikannya.
"Makasih kak Zelix lain kali aku akan balas kebaikan kakak!" Ucap Lucia dengan suara keras saat jarak Zelix dan lucia cukup jauh. Zelix berhenti dan memutar tubuhnya. Jaraknya dan arsyia agak jauh.
" Nggak usah, itu hanya kebetulan dan nggak berarti" balas Zelix dan kembali memutar tubuhnya dan kembali berjalan. Lucia hanya bisa tersenyum melihat respon Zelix.
'Saya sudah berjanji akan membalas semua kebaikan mereka yang pernah ada dalam hidup saya. Walaupun kebaikan atau tindakan itu sangat kecil dan dianggap tidak berarti. Tapi bagi saya semua itu sangat berarti dan berharga. Termaksud kakak, suatu saat pasti aku akan bantu kak' ucap Lucia dalam hati.
Setelah itu Lucia pun mulai berjalan menjauh dari gudang dan berjalan menuju kelasnya dan mengambil tasnya. Setelah itu ia berjalan keluar dari perkarang sekolah dan berjalan ke arah halte bus yang ada tak jauh dari Damien high school.
Zelix yang kelasnya berada di lantai dua hanya bisa memerhatikan sosok Lucia dari jauh dengan sedikit senyum yang terukir di wajahnya.
Lucia sosok yang sedang diperhatikan itu tetap berjalan dengan santai dan keluar dari gerbang Damien high school tanpa tau seseorang yang memperhatikannya sedari tadi.
" Aku akan tunggu balasan darimu" guma Zelix pelan, bahkan nyaris tak terdengar.
" Yok, yokk kita pulang! Akhirnya kelasnya bersih jugaa" ucap sosok lain yang mampu membuat Zelix buyar dari lamunannya dan melihat kearah suara dan kearah teman temannya yang lain.
Kelas mereka kini melaksanakan Goro bersama agar hari Senin besok bisa langsung mulai belajar dengan nyaman dan bersih.
Lucia yang akan sampai di halte bus pun kini dibuat terkejut oleh klakson dan teriakan yang tak asing baginya.
Tin
Tin
Tin
Nona!Sosok itu adalah pak Asep supir pribadinya. Dapat Lucia lihat kalau pak Asep sangat panik.
" Aduh nona dari mana aja, pak Asep udah satu setengah jam lebih nungging nona. Nona nggak papa kan?" Pak Asep yang tadinya ada di dalam mobil kini telah ada di luar dan menghampiri Arsyia. Lucia hanya membalas semua pertanyaan pak Asep dengan senyum manisnya.
" Nggak papa kok pak, lebih baik kita pulang" ucap Lucia lembut dan berjalan menuju mobil.
" Silahkan masuk non" ucap pak Asep yang telah membukakan pintu untuk Lucia.
" Makasi pak" ucap Lucia lembut.
Mobil keluarga Reynarthonz pun mulai berjalan dan meninggalkan Halte bus dan berjalan ke tujuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUREL
Teen Fiction" gara gara kamu!, Wanita yang saya cintai pergi untuk selamanya. Saya sangat benci dan muak melihat wajah kamu!" ~ Reynarthonz Arzielno " Kamu gadis yang menyebabkan ibu saya meninggal, dan saya benci itu"~Aryo Reynarthonz ~ " Kamu anak pembawa sia...