Di lorong rumah sakit yang lumayan ramai, tiga orang anak SMA berlarian memanggil dokter dengan salah satu yang menggendong tubuh seorang gadis yang tidak sadarkan diri. Mereka adalah Zelix yang menggendong seorang gadis, Arhan, Maxcine dan gadis yang di gendongan Zelix adalah Lucia.
Setelah mereka sampai di bagian repsionis barulah ada seorang petugas yang menghampiri mereka dengan membawa brangkar, tanpa banyak pikir Zelix langsung membaringkan tubuh Lucia di sana. Setelah itu Lucia di bawa ke ruangan pemeriksaan.
Setengah jam kemudian dari pintu yang sedari tadi tertutup keluarlah seorang dokter, sang dokter keluar dengan raut wajah yang tidak bisa di baca oleh ketiga pemuda yang sedari tadi menunggu.
" Apakah disini ada keluarga pasien? " Tanya sang dokter, beberapa menit hanya ada keheningan namun setelah itu.....
"Saya sepupunya dok!" Ucap salah satu dari mereka yang membuat dua orang yang sedari tadi diam menoleh ke asal suara dengan raut wajah bingung.
" Baiklah, silahkan ikut saya ke ruangan" sahut sang dokter, kemudian orang yang disuruh pun mengikuti sang dokter dari belakang dan meninggalkan dua orang yang masih bingung.
*****
Di ruang Dokter hanya ada keheningan beberapa menit setelah itu barulah sang dokter mulai berbicara.
" Kondisi pasien Lucia cukup memprihatinkan, pasien mengalami depresi dan kelelahan, serta pasien belum mengisi perutnya dari pagi sampai sekarang yang membuat fisiknya semakin lemah sehingga belum sadarkan diri sampai sekarang." Ucapan dari sang dokter mampu membuat sang pendengar tiba tiba terdiam kaku.
"Dan juga setelah saya periksa lebih lanjut, pasien mengalami masalah di paru parunya,"
Deg
Lagi lagi sang pendengar di buat terkejut,
" Menurut hasil pemeriksaan pasien mengalami Paru paru basah ringan, yang di mana pasien akan sering merasa kesulitan dalam bernafas, batuk disertai darah, pusing, dan sakit pada bagian dada. Oleh Karna itu saya berharap kedepannya pasien bisa mengatur pola makan dan gaya hidupnya lebih baik dan juga anda sebagai sepupunya harus memperhatikan nya lebih lagi."
Dokter menjelaskan bagaimana keadaan Lucia dan menyarankan untuk memperhatikan Lucia lebih baik lagi, jangan sampai dia kelelahan, stres dan melakukan hal hal yang berlebihan. Apalagi pola makannya harus teratur."Dok, apakah penyakit ini bisa di sembuhkan?" Tanyanya cemas sekaligus khawatir.
"Tentu penyakit ini bisa sembuh, Pengobatan untuk paru-paru basah ringan dapat dilakukan di rumah dengan menjaga pola hidup sehat dan istirahat yang cukup. Ada beberapa jenis makanan yang juga dapat membantu proses penyembuhan pneumonia, seperti cuka apel, madu, biji wijen, kunyit, jahe dan minyak oregano." Jelas dokter dengan sedikit senyum untuk menenangkan keluarga pasien.
"Baim dok, terimakasih. Kalau begitu saya permisi, saya ingin melihat kondisi sepupu saya" pamitnya undur diri, yang hanya diagguki oleh sang dokter.
*****
Berjalan dengan lunglai, Zelix yang tadi mengaku sebagai sepupu Lucia hanya bengong setelah keluar dari ruangan dokter dan berjalan menuju ruang Lucia.
Dari kejauhan dua cowok yang sedari tadi menunggu kedatangan Zelix dibuat bingung sekali terkejut Karna baru kali ini mereka melihat Zelix sang wakil DGXI berjalan dengan wajah bengong dan seperti orang linglung.
"Woyy Zel, lu kenapa jalan kek orang linglung gitu?" Yaaa pertanyaan itu keluar dari mulut Arhan Karna sedari awal ketika zelix mengaku sebagai sepupu Lucia membuat mulutnya gatal ingin meminta penjelasan dan bertambah gatal setelah melihat Zelix yang keluar dengan wajah yang sulit diartikan.
" Huffff" hanya helaan nafas kasar yang di berikan zelix. Setelah beberapa menit barulah Zelix mulaienceritakan semuanya, dari awal hingga akhir percakapannya dengan dokter. Arhan dan Maxcine shock dengan cerita Zelix apalagi Maxcine sang sepupu, ia bener bener merasa kasihan dengan nasib supipu perempuan satu satubya ini.
Setelah mereka selesai berbicara, barulah mereka masuk ke ruangan Lucia untuk melihat kondisi Lucia. Hanya ada keheningan di dalam ruangan, Lucia masih menutup matanya seakan enggan untuk bangun. Wajahnya tam sepucat pas di mobil, pernafasan nya juga teratur. Mereka di sana bisa sedikit lega setelah melihat Lucia.
Tak terasa sudah satu jam mereka di dalam ruangan Lucia, dengan suasana hening dan pikiran masing masih di sofa yang mereka duduki yang berada di samping brangkar.
Drett...
drett...
drett...Ponsel Arhan berbunyi, ia lalu mengangkat dan setelah mengangkat telepon dan mengakhiri ia berpamitan pulang terlebih dahulu kepada zelix dan juga ia menarik Maxcine dari sana yang awalnya Maxcine agak menolak namun akhirnya terpaksa ikut arhan kembali ke sekolah.
Di ruangan yang hanya di penuhi suara detak jantuk Lucia, zelix sibuk dengan pikirannya.
" Kok gue sekhawatir ini ya sama tuh cewek? Dia sebenarnya siapa sih?" Itu adalah pertanyaan yang sedari tadi ada di pikiran Zelix
"Euggggg..." Lengus panjang Lucia yang sudah mulai membuka matanya.
"Saya di mana?" Tanyanya bingung dan mulai duduk, ia heran Karna seingatnya tadi ia tiba tiba pusing saat upaca bendera dan pandanznya menghitam.
"Lo ada di rumah sakit" balas Zeliiyang tadi mendengar pertanyaan bingung Licia.
"Kamu?" Bingung Lucia sedari mengingat ingat orang yang ada di hadapannya in, ia merasa pernah bertemu tapi di mana ya?
"Gue Zelix" ucapa zelix datar
"Aaaaaa~ saya baru ingat, kakak yang nolong aku di gudang waktu itu kan? Oh yaa yang bawa aku ke sini siapa? Kakak?" Lucia ingat sekarang bahwa Zelix adalah orang yang menolongnya waktu itu saat ia di kunci di gudang, dan setelah itu ia mencerocoki zelix dengan pertanyaan.
" Ya." Balas zelix singkat
"Makasih ya kk, Karna udah bawa aku ke sini dan maaf ngerepotin kakak, ini udah yang kedua kalinya kakak nolongin aku" ucap Lucia tulis dan tersenyum ke arah zelix.
Zelix hanya menganggukkan kepalanya, lalu ia berdiri dan mengambil mangkok makan yang tadi sebelum Lucia sadar di antarkan oleh suster.
"Nih Lo makan, dari pagi kata dokter perut Lo belum diisi, sekarang makan biar ada tenaga" zelix memberikan mangkok makanan tersebut dan Lucia menerimanya dengan hati hati.
"Makasih kak" setelah itu Lucia memakannya dengan lahap Karna emang perutnya udah mintak diisi wkwkwk
Zelix hanya diam dan memperhatikan Lucia dengan tenang, terkadang tanpa sadar ia menarik bibirnya melengkung ke atas Karna melihat Lucia makan, lucu. ehh? Tidak tidak, bisa bisanya ia berfikir seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
LUREL
Teen Fiction" gara gara kamu!, Wanita yang saya cintai pergi untuk selamanya. Saya sangat benci dan muak melihat wajah kamu!" ~ Reynarthonz Arzielno " Kamu gadis yang menyebabkan ibu saya meninggal, dan saya benci itu"~Aryo Reynarthonz ~ " Kamu anak pembawa sia...