terakhir

18 2 0
                                    

tolonggg kegiatan makin hari makin banyakkk

jangan lupa vote nya biar echa makin semangat nulisnya 😻

💌💌💌

"Cukup itu aja?" Diandra mengangguk. Dia kembali mengikuti jalan Alkaleo dari belakang sambil memegang permen harum manis dan coklat yang baru ia beli.

Malam ini, Garva mengadakan acara karena besok sekolah mereka lomba dengan SMA Galaksi. Soal kekurangan anggota sudah diurus oleh Calvin.

Mereka berdua kembali ke meja awal, disana ada seluruh anggota Garva kecuali Rion, Sagna dan Calvin, entahlah tadi mereka mengatakan sedang membeli beberapa barang untuk pertukaran kado besok.

Diandra duduk disamping Kenzie atas perintah Kenzie, Kenzie mengelus kepala adik kesayangannya itu. "Jangan kebanyakan makan permen sama coklat, entar giginya sakit" Diandra mengangguk saja, mana mungkin dia berhenti memakannya.

"Ra, nurut dong sama zie kan dia abang lo" Diandra menatap Liyana, bukankah Kenzie biasa saja? Mengapa Liyana yang sewot?

"Udah sayang, gapapa biarin aja dia ngabisin" Kenzie menatap Liyana sambil merapikan anak rambut Liyana yang menutupi wajah cantik gadis itu.

"Ngga adil zie, kamu selalu marahin aku kalo makan begituan tapi Diandra? Ngga dilarang sama sekali" Kenzie terkekeh melihat cara bicara Liyana yang sepertinya sedang minta keadilan padanya.

"Jadi mau makan permen sama coklat juga?" Liyana mengangguk.

Kenzie mengambil satu coklat yang masih utuh di tangan Diandra, dia memberikannya kepada Liyana. "Kok bekas sih zie? Aku ngga mau bekasan dia"

Kenzie menghela nafas, dia tersenyum. "Sayang, ini masih utuh dan kalau bekas pun gapapa kan dia adik kamu" Liyana mengambil coklat tersebut dengan terpaksa kalau tidak dia mana mau mengambilnya.

"Abangg kok coklat aku diambil?" Kenzie mencubit pipi gembul Diandra, baginya pipi itu sangat menggemaskan di wajah Diandra. "Kamu ngga boleh makan coklat banyak-banyak jadi berbagi sama kak lili ya?" Diandra mengangguk.

Dia tidak suka, itu makanan favorit nya coba saja dia bisa marah tapi tidak bisa, orang yang memakan coklatnya itu adalah pacar abangnya atas perintah abangnya. Kalian bayangkan saja makanan kesukaan kalian direbut paksa.

Alkaleo yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka terkekeh melihat wajah Diandra. Dia mendekat kearah Diandra. "Marah karena coklatnya diambil? Yaudah ini aka kasih lagi" Diandra tersenyum girang.

Wah.. ternyata Alkaleo sangat peka terhadap keadaan sekitar ya. Diandra memakan coklat tersebut dengan girang membuat Alkaleo tersenyum geli.

Liyana bete, adik kesayangannya itu bukannya memberikan coklat itu padanya malah kepada Diandra. "Alka, kakak ngga dikasih?"

Alkaleo yang sedang tersenyum menatap Diandra menatap Liyana yang sedang menatapnya dengan wajah marah. Alkaleo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ngga ada kak hehe" cengirnya.

Liyana mengerucutkan bibirnya. "Ziee, mau coklat jugaa" Kenzie melihat perdebatan antara Liyana yang cemburu dan Diandra yang ngambekkan, siapa yang salah?

"Nanti ya, disini lagi pada ngumpul masa aku sebagai ketua malah pergi"

Liyana kembali bete, kalau Diandra yang mengajak pasti Kenzie mengiyakan, disini dia dianggap sebagai pacar ketua ngga?

Kisah AlkaleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang