hari yang di nanti

16 2 0
                                    

Sorakan-sorakan dari beberapa sekolah jenjang SMA terfavorit sekota telah hadir sebagai tamu undangan SMA Glora terutama SMA Galaksi yang menjadi tamu spesial tiap tahun.

Seperti biasa pembukaan acara ini adalah pidato singkat dari Franc–selaku pemilik sekolah SMA Glora dilanjutkan dengan pertandingan basket antar SMA Glora dan SMA Galaksi demi perdamaian.

Franc menaiki panggung yang tersedia, dis mengucapkan beberapa patah kata untuk membuka acara ini selaku tuan rumah.

"Saya Franc Algreo Artangkas selaku tuan rumah SMA Glora sangat berterimakasih kepada 10 SMA yang hadir hari ini dalam rangka memperingati acara tahun baru yang selalu kita semua adakan setiap tahun. Terutama untuk perdamaian antara geng motor Garva dan Glaverz yang di rumorkan sudah sering membuat kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan di hati kalian semua. Saya harap dengan diadakan acara ini setiap tahunnya dapat membuat kalian berdamai. Sekian hanya itu yang bisa saya sampaikan, selamat siang."

Suara riuh tepuk tangan menggelegar di aula. Ini saatnya SMA Glora dan SMA Galaksi bertarung. Apakah terjadi kedamaian? Atau malah pertikaian? Franc dan Zaki selaku pemilik sekolah dari kedua belah pihak sudah menyiapkan berbagai keamanan untuk berjaga agar tidak terjadi pertikaian.

Di sisi lain, tepatnya di dalam toilet wanita. Diandra sibuk memikirkan kejutan apa yang akan Alkaleo berikan padanya hari ini? Lamunannya buyar ketika handphone nya bergetar. Diandra melihat nama yang tertera di handphone nya.

"MAMA?!" dia buru-buru mengangkat panggilan dari orang tua nya yang sudah lama tidak menghubunginya. Bisa dia lihat ada kedua orang tuanya di sebrang sana sedang menatap dirinya.

"Lana sayang, gimana kabarnya?"

"Mamaaa, ana kangenn" kedua orang tua terkekeh melihat anaknya yang sudah tumbuh besar namun sikapnya masih sama seperti dulu.

"Sabar ya, mama sama papa bakal balik secepatnya"

Diandra mengangguk mendengar ucapan Papa nya. "Jangan lama-lama ya Pa, Papa juga bilang gitu 2 tahun lalu"

Mereka merasa bersalah tapi mereka juga tidak bisa pulang sekarang. Violet tersenyum hangat menenangkan putrinya. "Sayang.. Mama sama Papa janji kali ini benar-benar akan pulang dan habisin waktu sama kamu"

Diandra tersenyum. "Janji ya Ma, Pa?" Dia memberikan jari kelingking nya didepan orang tuanya.

Jasvier tersenyum melihat tingkah putrinya. Dia memberikan jari kelingkingnya juga di sebrang sana. "Janji sayang, kamu belajar yang pintar ya biar Mama sama Papa bangga" Diandra mengangguk mantap membuat orang tua nya tersenyum bahagia.

"Mama tutup dulu ya sayang, kami masih ada pekerjaan" dengan berat hati Diandra mengangguk lalu videocall dengan orang tuanya mati.

💌💌💌

"Gue minta kalian benar-benar fokus untuk acara kali ini"

"Lo tenang aja bang, kalahin mereka gampang"

Kenzie memberikan tatapan tajam kepada Alkaleo. "Gue ngga suka orang sombong, jangan anggap lawan lo selalu dibawah Alka tapi anggap lawan lo diatas sampai lo selalu berusaha demi lebih dari dia"

Alkaleo terdiam. "Udah sekarang siap-siap udah mau mulai" lerai Liyana.

"Nana mana? Gue belum lihat dia" Alkaleo celingak-celinguk mencari keberadaan Diandra yang tidak ada di aula osis.

"Apa hubungannya? Sekarang lo fokus tanding dan menangin lomba itu, kalau lo menang bakal dapat sesuatu dari gue"

Alkaleo tersenyum manis. Kapan lagi Liyana akan memberikannya hadiah? Kali ini dia akan sangat bersemangat untuk mengalahkan tim sebelah.

Kisah AlkaleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang