keluar dari Garva.

15 2 0
                                    

Bugh

Bugh

"Bangsat! Mati lo anjing"

"UDAH BANGSAT, LO APA-APAAN SIH?"

"LO YANG APA-APAAN, NGAPAIN LO DATANG?" Kenzie membentak Azalea sambil menunjuk wajah cantik yang menurutnya menyebalkan.

"Gue balik ke Indonesia karena mau bangun kembali hubungan gue sama kale yang rusak!"

Kenzie terkekeh sinis, ia menatap Alkaleo yang tergeletak di lantai ruang musik.

Disini lah mereka. Di ruang musik untuk menyelesaikan masalah mereka, setelah Kenzie melihat Diandra yang menangis didalam pelukannya tentu ia tidak terima atas perlakuan Alkaleo terhadap adiknya.

"Bang.. gue bisa jelasin semuanya"

"Jelasin? Ngga ada yang perlu lo jelasin, mulai detik ini lo keluar dari Garva!"

Alkaleo melotot mendengar omongan Kenzie. Apa ini? Tidak mungkin dia bisa keluar dari Garva. Garva itu rumahnya, Garva tempat healing Alkaleo ketika sedang dalam masalah. Tapi.. ia juga tidak bisa meninggalkan Azalea. Yeah walaupun Azalea meninggalkan nya tanpa alasan yang jelas tapi ketika melihat Azalea kembali ada sedikit rasa aneh yang muncul. Apa ia masih mencintai gadis itu?

"Ngga bang, gue ngga mau keluar dari Garva. Garva rumah gue, gue ngga bisa dikeluarin gitu aja, ngga adil"

Kenzie menghiraukan perkataan Alkaleo, ia pergi keluar dari ruang musik untuk menemui Diandra. Ia rasa keputusannya sudah benar, jangan lupa kalau Garva paling anti sama lelaki yang menyakiti hati wanita apalagi membuatnya menangis.

Rion menepuk pundak sang adik. Walaupun dirumah mereka dibedakan tetap saja dia masih menyayangi adiknya, ia tau betul jika Alkaleo tidak ada Garva, ia pasti sehancur itu ketika Franc marah padanya.

"Pikirin keputusan lo dengan matang Al, gue yakin adek gue bisa nyelesain ini semua. Jangan jadi pecundang Alkaleo." Kemudian Rion dan Galuh meninggalkan ruang musik membiarkan Alkaleo dan Azalea yang berdiam diri.

Azalea mendekati Alkaleo yang duduk diam di lantai seperti memiliki banyak masalah. Gadis itu tau latar belakang Garva dan keluarga Alkaleo. Sehingga membuat Alkaleo begitu menyayangi Garva. "Kale.. gue obatin ya? Muka lo banyak banget luka" Alkaleo mengangguk pasrah.

"Shh.. pelan-pelan Za" Azalea meniup pelan luka Alkaleo yang habis di buat oleh Kenzie. Azalea sangat tidak menyukai pria itu, pria kejam.

Setelah selesai mengobati Alkaleo, Azalea mengelus rahang tegas itu, rahang yang biasanya selalu di elus olehnya. Sedangkan Alkaleo menatap dalam wajah Azalea, ia merindukan elusan ini, bertahun-tahun Azalea menghilang membuat Alkaleo selalu mencari keberadaannya.

Alkaleo memejamkan matanya merasakan elusan tangan Azalea yang selalu bisa menenangkan hatinya. Azalea mengecup satu persatu luka di wajah Alkaleo membuat sang empu terkejut dan membuka matanya.

Azalea tersenyum menatap wajah terkejut Alkaleo, ah ternyata Alkaleo masih sama menggemaskannya. "Biar sembuh hehe" Alkaleo tersenyum, ternyata Azalea masih sama seperti dulu ya? Ketika Alkaleo terluka, maka dia akan mengobati Alkaleo dengan kecupannya.

/⁠/ // //

Ceklek

Kenzie menatap Diandra yang sedang menonton bersama Sagna dan Calvin di handphone Calvin. Ia tersenyum tipis melihat adiknya sudah tidak menangis.

Belum sempat Kenzie mendekati Diandra, pundaknya disentuh oleh Liyana. Kenzie menatap sang kekasih dengan tanda tanya, ada apa dengan kekasihnya itu?

Kisah AlkaleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang