"Anjir"
"Woy lihat siapa disana?!"
"Bangke Yoan jing Yoan!"
"Beneran pacaran ya mereka? gue kira rumor doang"
"Ikut seneng sih cinta Yoan akhirnya terbalas"
"Itu Clara kan? najis banget anjir dulu judes banget sama Yoan, tapi sekarang malah membenarkan pergosipan yang pernah ada"
Parkiran sekolah pagi itu ramai, beberapa siswa dengan buku paket ditangannya berseliweran terlihat menghapal sebab hari ini adalah hari ulangan tengah semester.
Clara yang baru saja turun dari boncengan Yoandra sudah naik pitam, dadanya kembang kempis menahan emosi, dua tangannya mengepal kuat sedangkan bibirnya mendelik tak suka pada beberapa gadis yang jelas-jelas menatap dengki kepadanya.
'awas aja kalo sekali lagi ni monyet ngebacot, gue gampar beneran'
"Ah kata gue mah cuma ngincer duitnya sih, Yoan kan tajir melintir begitu mana bisa dianggurin"
'Lah nantangin'
"Clara juga tajir anjir, ya meskipun masih jauh kalo dibanding my queen uri primadona Anastasia"
Clara semakin mendelik, dua tangannya melepas helm kemudian melempar kasar pada Yoandra yang sigap menangkap, pemuda itu mengerjap kaget namun masih pada posisinya, duduk anteng diatas motor.
Sedangkan Clara melangkahkan kaki jenjangnya penuh emosi, hatinya panas saat masih saja beberapa gadis disana terang-terangan menyindirnya.
"Liat noh, sok cantik banget anjir, dibanding Misya juga masih kalah jauh"
Clara mendengarnya, bahkan sangat jelas sebab langkah kakinya sudah berhenti tepat didepan sekumpulan gadis itu, ia hitung ada lima orang dengan si julid berlipstik pink yang sumpah menurutnya sangat menggelikan itu.
Clara sedikit merendahkan tubuhnya, menyejajarkan tinggi pada gadis-gadis disana yang masih saja duduk kalem membalas tatapan maut yang Clara berikan.
"Bandingkan kalo lo udah merasa sepadan!"
Satu kalimat menusuk tepat pada si lipstik pink yang sedari tadi terus mengoceh.
"Dari ocehan gak bermutu lo semua, lo sadar gak kalo lo cuma ngebandingin gue sama temen-temen gue, mulai dari harta kekayaan Ana, atau kecantikan Misya, terus apalagi?.... lo semua masih gak bisa setara sama gue, level kita beda coy!"
Setelah berkata demikian, Clara kembali menegakkan badan, ia hendak berbalik namun sahutan gadis dengan blazer biru laut disebelah si lipstik pink terdengar.
"Sok mantep banget lo, modal civic putih aja bangga!"
Clara jelas tersulut, tangan kanannya terulur menarik rambut lebat gadis itu dengan brutal sementara Yoandra yang melihatnya malah semakin santai menyandarkan diri pada motor besar kesayangannya, ia terkekeh bangga pada gadis bringasnya.
"Apa lo bilang!"
"Wei anjing! lepasin gak?!"
"Lo yang anjing!"
"Lo ya jalang! lepasin bego temen gue!"
Clara diserbu, ia sendiri melawan lima gadis itu yang kini balik menjambak rambutnya, tak tahu saja jika gadis macan itu benar-benar menyeramkan saat mengelurkan taringnya.
Clara memgumpat, ia merileks-kan lehernya sebelum menendang satu persatu kaki gadis yang menyerangnya kemudian ia tarik belakang kepala si blazer biru laut dengan si lipstik pink yang setelahnya ia adukan sampai keduanya menjerit sakit.
"Anjing!"
"Sakit bangsat lepas!!!"
Yoandra ditempatnya masih santai, benar-benar tergelak dengan tontonan pagi hari itu, ia bahkan menoleh kecewa saat mobil Yoshi datang hingga turunlah satu gadis cantik yang langsung panik mendekat pada keributan.
"Eh, Eh, Clara aduh kenapa ini heiii!!" Ana berusaha melerai dibantu Yoshi yang ikut menarik tangan Clara menjauh.
"Kalian apa-apaan sih? lo kenapa? Ya ampun" Yoshi menatap Clara yang benar-benar acak-acakan, sedangkan yang ditatap hanya mendelik berusaha menetralkan degup jantungnya yang berdetak tak karuan.
Ana menghampiri lima gadis disana yang sumpah demi apapun malah mirip seperti boneka mampang acak-acakan tak karuan, kondisi Clara malah lebih baik dari kelimanya.
"Ini kenapa? kenapa kalian ribut gini?"
"Temen lo tuh yang tiba-tiba cosplay jadi setan!, gak jelas banget anjing!" sahut gadis berambut panjang yang ia yakini kulit kepalanya hampir saja ikut tertarik sebab tarikan ganas Clara padanya.
"LO YA BANGSAT!"
"Stttt, Cla udah" Yoshi menahan, ia menarik tangan Ana kemudian menarik tangan Clara setelahnya, pemuda itu kini jadi menarik keduanya menjauh.
Yoandra mendekat, tawanya sudah sedari tadi berhenti, ia terkekeh berusaha sekuat tenaga kembali menahan tawa melihat keadaan amburadul sang kekasih.
"Wih udah mirip gorila" katanya yang langsung mendapat pelototan tajam dari gadis itu namun selang beberapa saat sampai Yoandra menjulurkan tangan merapikan rambut Clara kemudian menariknya kedalam pelukan.
"Keren banget cewek gue! lain kali jangan tanggung jambak aja sampe botak"
—🌬
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate & Cigarette √
Fiksi Remaja[2A1 Series] "Sebagai pengganti rokok, lo bisa makan coklat" "Tapi lewat bibir lo ..." Ketika si galak dengan coklat favoritnya bertemu si dingin dengan rokok yang selalu tersemat diantara dua jarinya. Selalu cekcok adu bacot bahkan jika si galak su...