Chapter 3

125 14 0
                                    


Shani Pov's
Banyak orang yang bertanya padaku bagaimana rasanya ketika tersesat di dunia mereka? Derita atau malah merasa istimewa ?
Banyak orang yang bertanya padaku , Mengapa aku mau bertahan dan melalui jalan yang jelas2 bukan jalan yang baik.
Mereka bertanya padaku , mengapa aku tidak mau meninggalkan mereka dan fokus pada masalah2 yang lebih realistis seperti kebanyakan pada manusia pada umumnya.

Perlahan tapi pasti , aku mulai menjawab segala rasa penasaran mereka .
Pernah ku rasakan dahulu , tersesat dalam jalan mereka adalah hal terburuk yang pernah aku alami selama hidup, tapi setelah aku bertahan semua nya menjadi jauh lebih baik , bahkan aku merasa jalan yang aku ambil bukan lah kesalahan tapi anugerah yang memang harus aku syukuri setiap saat nya.

Tak akan ada manusia manapun yang mau melihat makhluk2 menyeramkan yang mereka sebut dengan hantu , jin , atau iblis sekalipun .
Tapi bagaimana jika mereka yang aku temui adalah salah satu korban keganasan samurai yang kumiliki , tentu aku harus membuang semua rasa bersalah dan kasihan ku pada mereka bukan ?
Bahkan aku yakin jika kalian berada dalam posisiku , kalian akan menyerah dalam hidup saat itu juga .

Pernah sekali ada yang bertanya padaku , pertanyaan yang aneh masuk di telingaku.
Mengapa aku mau menjadi orang yang seperti saat ini ? Oh shit ,, hey ,, aku dan mungkin kalian juga terlahir tanpa diberikan kesempatan untuk memilih akan menjadi orang seperti apa nantinya !

" Hey , gimana hari ini shan ? " Tanya yeji
" Tidak ada keanehan , dosen nya juga terlihat biasa saja " Kata ku
" Baiklah sebaiknya sekarang kita kembali ke markas , setelah itu kita berkeliling kota ini , gue mau mandi cepat2" Kali ini Ryujin yang ngomong
" Kalian pulang lah , gue masih ada urusan " Jawab ku santai

Shani Pov's End

Shani meninggalkan mereka berdua , dan pergi kesalah satu tempat yang memang shani sukai sejak pertama kali menginjakan kakinya di kampus ini.
tempat ini memiliki banyak pohon2 yang rindang , membuat udaranya terasa sejuk sekali.
Tidak banyak orang di tempat ini , karena letak nya yang agak jauh dari gedung utama fakultas ini.

Shani duduk di atas rumput2 yang hijau , yang terpotong sangat rapi sekali , sepertinya kampus ini memiliki tukang kebun yang pandai.
Shani membuka buku yang ia ambil dari dalam tas nya , buku yang selama ini shani pelajari.
Buku yang di berikan oleh seorang kakek yang shani hormati , sebelum shani pergi ke jepang ! ada kakek2 yang emang shani sangat hormati , ia memberikan bukunya pada shani.
buku yang sudah sangat tua sekali , bahkan seperti nya tulisan nya sangat sulit ia baca , terlebih semua tulisan itu memakai aksara jawa .

Shani di buat berfikir keras untuk bisa memahami semua tulisan2 itu , shani mempelajari aksara jawa tapi msih belum sempurna .
Banyak kata yang masih shani tidak mengerti , apalagi semenjak dia tinggal di jepang , dia semakin sulit mempelajari tulisan2 aksara jawa.

Buku yang selalu shani bawa kemanapun shani pergi , beberapa bagian luar buku itu sudah sobek2 , tapi shani masih menyimpan nya dengan sangat baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Buku yang selalu shani bawa kemanapun shani pergi , beberapa bagian luar buku itu sudah sobek2 , tapi shani masih menyimpan nya dengan sangat baik .

Mafia In The MorningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang