Chapter 6

68 5 5
                                    

Seperti yang sudah di jadwalkan , hari ini shani berangkat ke jawa timur bersama dengan seseorang yang sudah berhasil ryujin dan yeji temui waktu itu , bukan dia yang menemani shani tapi anak buah nya.
Jika kalian penasaran siapa orang itu ? Coba langsung saja tanyakan pada shani nanti karena shani lah yang memberikan perintah pada kedua teman nya itu untuk menemui orang itu.

" Selama di desa itu , tolong jangan bikin masalah ya " Pinta seorang laki2 yang sudah berumur sekitar 47 tahun
" Saya kesana karena ada yang harus saya tangani , jadi jika saya buat masalah itu tugas bapak untuk membereskan nya ! Bukan kah begitu aturan nya ?"
" Baiklah ..baiklah " Kata laki2 itu pasrah

Shani belum pernah datang ke pulau jawa bagian timur , konon katanya pulau jawa bagian timur adalah tanah yang kramat , tapi hal2 seperti itu sudah hampir tak shani ingat lagi karena dia tumbuh di jepang yang tak mengenal adat seperti itu.

Sudah hampir 20 menit mereka berdua berjalan menyusuri sebuah desa yang berada dalam hutan , bukan mereka tak membawa mobil hanya saja mobilnya tak bisa masuk ke kawasan ini.
Dan akhirnya mobil itu mereka parkir kan di lapangan balai desa.
Mereka melihat ada sebuah warung yang buka , dan akhirnya mereka memutuskan untuk mampir sekedar melepas dahaga sambil bertanya rumah yang akan mereka tuju.

" Pak sepuntene badeh tanglet griyani pak irwan pundi nggeh ? ( Pak maaf mau tanya rumahnya pak irwan mana ya ?) " 
" Oh pak irwan , njenengan lurus mawon engken enten rumah ijo nah niku griyani ( Kamu lurus aja nanti ada rumah hijau nah itu rumahnya ) " kata bapak penjual itu
" Nggeh matur sembah nuwon (  Terimah kasih )

Saat kedua laki2 itu berbicara , shani hanya diam menatap hp nya bukan karena shani tidak mengerti apa yang mereka katakan , tapi shani sedang memeriksa sinyal hp nya.
Shani harus memberi kabar pada gadisnya , tapi desa ini sungguh tak ada sinyal yang membuat shani menghela nafasnya kasar.

" Ayo , sebentar lagi sampai " Ajak bapak itu
" iya " Hanya itu yang shani ucapkan , lalu merka berdua melanjutkan perjalanan nya kembali.

Tak henti2 nya shani mengumpatkan kata2 kasar dalam hatinya , karena perjalanan nya ke desa ini.
Sedari tadi , mata shani tak henti2 nya menangkap banyak nya penampakan , dari yang Biasa saja sampai yang terseram.
Bahkan shani bisa melihat beberapa siluman di sana , mungkin karena tempat ini masih menyatu dengan hutan.

Reflek shani memasukan tangan nya kedalam saku celana nya , mencari benda yang selama ini bisa membantunya untuk mengusir makhluk2 jahat itu.
Tapi ... shani seketika panik ternyata benda yang ia cari tidak ada di saku celana nya.
Shani pun berbalik dan mencari nya , karena ia yakin sekali tadi turun dari mobil benda itu masih ada di sakunya.

Laki2 yang bersama shani pun di buat kaget karena shani tiba2 saja balik badan dan hendak kembali ke arah sebelumnya , dengan cepat ia menarik tangan shani .
" Kita lanjutkan saja perjalanan kita "
" Saya kehilangan sesuatu "
" Saya tau , tapi sebaik nya kamu tidak mecarinya kembali ke jalan tadi , kita lanjutkan saja dulu setelah itu baru kamu cari "
" Buang2 waktu " Kata shani datar

Laki2 itu di buat kesal dengan sifat shani yang terkesan tidak memiliki sopan santun itu , meski ia tau siapa shani ! tetap saja ia tak suka dengan sifatnya apalagi mereka sedang di tempat yang mereka sendiri belum ketahui banyak.
Kali ini shani tidak banyak membantah , dia mengikuti apa yang laki2 itu katakan.

Tidak lama , mereka sudah berada di rumah yang mereka ingin datangi , dengan sopan sang laki2 itu mengetuk rumah yang masih terbuat dari kayu , meski begitu rumah2 disini terlihat besar.

" Assalamualaikum , pak irwan " 
" Waalaikum salam " Jawab seseorang dari dalam rumah itu

Shani masih mengechek sinyal di hp nya yang masih sama sama... NO SIGNAL.
shani menghela nafasnya , dan itu terlihat jelas oleh laki2 yang bersamanya.

Mafia In The MorningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang