Om Gun!
Pagi ini, mereka sedang bersiap untuk pergi ke rumah New. Tepat setelah Krist mengantar Fiat ke sekolah, mereka langsung berangkat.
"Aku tahu kalian sedang tidak baik-baik saja sekarang. Ada apa lagi?". Gun memecah keheningan di dalam mobil itu.
Krist dan Singto masih enggan menjawab.
"Apa kalian tidak mengkhawatirkan keadaan Fiat?. Lihat saja dia sudah seperti tidak terurus. Ingat, ini bisa mengganggu mentalnya jika sampai dia merasa putus asa".
Tak jarang Gun menasehati Krist dan Singto dengan kalimat serupa, namun tak pernah di gubris oleh kedua anak adam itu.
Rumah kediaman Vihokratana
Satu Minggu lalu Tay dan New mendapatkan seorang bayi laki-laki sebagai putra kedua mereka.
"Kapan Fiat mendapat adik?". New memukul lengan Krist.
"Dia masih butuh aku phi. Aku tidak mau mengabaikannya jika ada anak lain lagi".
"Ayolah, kasihan Fiat tidak punya teman bermain. Rumah kita bahkan tidak dekat untuk membiarkan anak anak bermain bersama sepanjang waktu".
"Fiat sudah punya banyak teman di sekolahnya". Jawaban Krist.
Teman?. Fiat bahkan tak mengerti apa arti dari sebuah pertemanan. Selama hidupnya, ia tak pernah merasakan itu di sekolah manapun. Ingin tahu apa yang di rasakan anak itu saat ini?. Sebentar lagi Fiat akan menggila.
Sebelumnya mungkin ia memang selalu mendapat perundungan di sekolah, namun ia masih memiliki orang tua yang selalu mengusir kesedihannya. Tapi sekarang, semenjak Krist dan Singto selalu bertengkar, Fiat seperti sudah mati. Tak ada tempat pulang lagi untuknya. Semua bangunan yang ia tempati, hanya berisi kekerasan baginya.
Apa orang pikir dia masih baik-baik saja?. Entah apa lagi yang terjadi hari ini, namun pastinya remaja itu tengah duduk di halaman belakang sekolah sambil menangis sekarang.
"Dasar anak buangan!. Karena kau memiliki nama pemilik pengusaha terbesar di Thailand, bukan berarti kau anak kandung mereka".
Ucap salah satu remaja laki-laki yang tengah berdiri di depan Fiat. Saat ini, lokasi mereka tengah berada di dalam kamar mandi.
"Ya!. Sebenarnya yang mana orang tuamu?. Pemilik Ruangroj, atau Sangpotirat group?".
"Aku anak mereka!".
"Oh, iya aku hampir lupa. Ibuku bilang, salah satu dari orang tuamu punya rahim kan?. Itu sebabnya kau lahir. Menjijikkan!". Jawab satunya lagi.
Fiat merasa geram mendengar itu. Tidak masalah, jika selama ini mereka mengatainya sebagai anak aneh atau apapun, asal jangan sampai menghina kedua orang tuanya.
"Pantas tidak ada perempuan yang mau berpacaran denganmu. Kau itu aneh....". Ucap remaja itu sambil mendorong kepala Fiat ke belakang.
"Pergi!".
"Kau yang harus pergi dari sini, aneh!. Jangan-jangan dia juga punya rahim?".
Mereka saling tatap dengan pandangan sinis, lalu secara bersamaan menyerbu Fiat.
"Apa yang kalian..... Lepas!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Magic 2 🔞
RandomSiapa bilang uang bisa menjamin segalanya?. Ungkapan bahwa 'Segalanya butuh uang' itu tidak selalu benar. Itulah yang terjadi pada remaja yang masih berusia 17 tahun ini. Seorang putra tunggal pengusaha ternama di Thailand, namun tak bisa menjamin...