16. The past

44 6 0
                                    

Masa lalu

"Phi sudah lupa, apa yang pernah dia lakukan padaku?".

"Phi tahu, tapi Fiat?".

"Kau masih ingin anak kita menikah dengan anak bajingan itu?".

Singto terdiam mendengar kalimat yang di lontarkan oleh pria manis yang tengah berdiri di depannya itu.

"Tolong jangan memaksaku untuk menerima keluarga mereka phi. Aku sudah tidak ingin berhubungan dengan Mike lagi...".

Akhirnya Singto menyerah, setelah perdebatan panjang yang terjadi selama hampir satu jam ini. Krist memang tidak ingin lagi melihat Mike, mengingat apa yang pernah pria itu lakukan padanya, beberapa tahun lalu. Dan jangan lupakan bahwa pria itu juga berpura-pura mati selama ini, dan tiba-tiba saja muncul, menawarkan diri ingin masuk ke dalam keluarganya.

Krist yang baru datang dari kantor dan di ajak berdebat oleh sang suami, langsung membaringkan tubuhnya di ranjang, setelah berganti pakaian. Ia bahkan tak membersihkan diri terlebih dahulu. Singto yang merasa bersalah langsung menyusul Krist ke atas tempat tidurnya.

Di peluknya Krist dari belakang, hingga tubuh pria manis itu terasa bergetar. Singto langsung mengangkat kepalanya sedikit, untuk melihat wajah Krist. Dan tentu saja. Dugaannya tidak salah. Krist tengah menangis sekarang.

Singto semakin mempererat pelukannya pada pria manis itu.

"Kit...".

Krist sama sekali tak mengindahkan panggilan itu. Ia malah memilih untuk memejamkan matanya, karena merasa sudah lelah berdebat dengan suaminya tadi.

"Apa kau marah?".

Masih tak ada jawaban dari pertanyaan itu.

"Phi minta maaf, jika kau tidak suka. Phi hanya mengkhawatirkan keadaan Fiat".

Krist masih membiarkan Singto berbicara sendiri.

"Kalau kau tidak suka dan tidak setuju mereka menikah, maka phi juga tidak. Semua keputusan ada di tanganmu, kan?. Phi tahu, kalau kau pasti akan memilih yang terbaik untuk Fiat. Biar phi yang akan bicara padanya, besok".

Tanpa mengatakan apapun, pria manis itu langsung berbalik, dan membenamkan wajahnya di dada bidang Singto.

"Hiks... Hiks...".

Suara tangisnya semakin terdengar. Ya, tangis Krist semakin menjadi di dalam sana, dan Singto bisa merasakan sesuatu yang basah mengenai kaos oversize nya.

"Jangan ceritakan semuanya pada Fiat, phi... Dia tidak harus tahu tentang masa lalu kita, hiks!".

Entah kenapa semua gambaran masa lalunya kembali mencuat. Krist tiba-tiba mengingat kenangan buruk, saat pertama kali mengenal Singto. Yah, itu sangat berantakan. Ia bahkan harus meninggalkan kuliahnya selama setahun, sebab harus menyembunyikan kehamilannya dari publik.

Mike dulu bahkan hampir memperkosa dirinya, jika Singto terlambat sedikit saja. Lalu sekarang, justru anak Mike lah yang berbuat hal tak senonoh kepada putra semata wayangnya itu.

Singto yang mengerti maksud ucapan Krist, langsung menenangkan pria itu dengan mengelusi punggungnya.

"Phi tidak akan mengungkitnya. Sekarang tidurlah, sayang. Besok phi akan berbicara dengan Fiat".

      Keesokan paginya, Singto benar-benar menemui Fiat di kamar. Ya, seperti biasa. Anak itu sama sekali tak menghiraukan kedatangan sang ayah.

"Fiat...".

"Fiat tahu apa yang papa katakan. Dia menolak permintaan Fiat, kan?. Dan daddy pasti akan mendukung keputusannya".

"Papa punya alasan sendiri, nak...".

Not Magic 2 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang