6. Changed!

60 8 2
                                    

Berubah!

Krist memarkirkan mobilnya begitu sampai di restaurant Singto. Ia menatap sebentar ke arah Fiat, sebelum akhirnya membangunkan anak itu.

"Kita sudah sampai?".

"Ya. Mau papa gendong?".

"Fiat sudah besar. Papa tidak akan kuat".

Fiat kemudian membuka pintu mobil, meninggalkan sang papa yang tersenyum gemas menatapnya.

Krist menuntun tangan anak itu memasuki gedung. Sudah banyak yang berubah, semenjak Krist kemari terakhir kali beberapa tahun yang lalu. Setelah menikah, Singto mengajaknya ke sana lagi. Mereka membuat kenangan indah di tempat itu.

"Kenapa tuan tidak menelepon saya dulu sebelum kemari. Saya akan segera menyiapkan makanan sekarang".

Semua juru masak terlihat sangat sibuk di dapur, karena kedatangan sang majikan yang begitu tiba-tiba. Krist dan Fiat menunggu sambil berjalan-jalan di sekitar taman. Seperti yang sudah terlihat, bangunan ini memiliki 6 lantai, dimana lantai paling atas merupakan kamar pribadi yang sengaja Singto bangun untuk dirinya beristirahat. Gedung itu juga memiliki taman yang di penuhi dengan bunga-bunga. Awalnya lahan itu memang kosong, dan belum di tumbuhi apapun. Namun atas permintaan Krist untuk mengisinya, Singto akhirnya menyewa tukang kebun untuk menanami lahan kosong itu dengan bunga dan pepohonan. Sejak saat itu restaurant Singto menjadi semakin ramai, hingga mampu membangun gedung lebih besar dan menjulang tinggi. Krist banyak membawa perubahan dalam hidup Singto. Pria itu bahkan tak menjalankan sendiri bisnis gelapnya. Ia hanya ingin lebih fokus ke perusahaan yang sudah bercabang di mana-mana.

Andai saja Singto berada di sana, mungkin kebahagiaan Fiat sudah sempurna. Anak itu tentu saja akan senang. Sudah lama Fiat tak memiliki hari keluarga.

Setelah selesai, Krist mengajaknya masuk ke ruangan privat, yang memang khusus untuk keluarga mereka sendiri. Fiat begitu terpana dengan ruangan itu. Sungguh ini adalah pertama kalinya ia pergi ke sana.

"Kapan papa dan daddy terakhir makan disini?".

"Ehm, sudah lama. Sebelum kau lahir sepertinya". Krist terkekeh sendiri.

Sudah di duga, Fiat akan menyukai masakan koki di sana. Singto memang pandai mencari juru masak untuk setiap restaurant miliknya, hingga tak bisa di pungkiri lagi, bahwa Fiat menyukai semua itu.

"Setelah ini kita akan kemana?".

"Kau akan segera melihatnya nanti. Sekarang selesaikan dulu makan mu".

Setelah selesai, Krist mengajak Fiat ke pantai, tempat ia melepas kesedihan dulu, ketika remaja itu masih di dalam kandungan.

"Tempat ini terlihat tidak asing. Apa kita pernah kesini sebelumnya?".

"Ya, pernah". Krist menatap pergerakan ombak yang begitu tenang.

"Daddy sangat suka berenang. Pasti dia sering mengajak papa ke tempat ini, kan?".

Krist hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu. Tidak, bukan Singto. Mungkin ia sering pergi ke pantai dengan suaminya itu, namun bukan ke tempat ini. Ini adalah tempat Krist mengeluh ketika ia hampir menyerah pada kehidupan. Untungnya ia masih memiliki Fiat untuk bertahan hidup.

'Bukan dengan daddy. Tempat ini hanya memiliki kenangan kita berdua nak...'. Batin Krist.

Krist mencium pipi remaja itu, kemudian menyuruhnya untuk bermain dengan pantai.

Not Magic 2 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang