Siapa bilang uang bisa menjamin segalanya?. Ungkapan bahwa 'Segalanya butuh uang' itu tidak selalu benar.
Itulah yang terjadi pada remaja yang masih berusia 17 tahun ini. Seorang putra tunggal pengusaha ternama di Thailand, namun tak bisa menjamin...
Mentari pagi mulai menyapa dengan kehangatannya. Seorang remaja yang tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit, perlahan membuka matanya yang terasa berat. Ia ingat, bahwa terakhir kali perutnya mengalami kram, sebelum akhirnya remaja itu kehilangan kesadarannya.
"Tuan muda, apa kau perlu sesuatu?".
Fiat menggeleng pelan, lalu matanya mulai menelusuri seluruh penjuru ruangan. Mek yang mengerti, langsung menghentikan kegiatan anak itu.
"Mereka sedang pergi mengurus sesuatu. Tapi sepertinya sebentar lagi mereka datang. Apa perutmu masih sakit?".
"Sakit sedikit...". Jawab Fiat dengan suara seraknya.
"Oke, tuan Fiat ingin makan?".
Lagi-lagi remaja itu menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana bayi Fiat, om?".
Sesaat Mek terdiam, sebelum menampakkan senyum sumringah pada anak di depannya itu.
"Dia baik-baik saja. Dia sangat kuat, seperti mu".
"Bagaimana keadaan Ken?".
Mek terkejut dan kebingungan mendengar pertanyaan itu. Apa yang harus dikatannya pada anak ini?.
"Hmm... Kau ingin makan sesuatu?. Biar om belikan untukmu".
"Om, tolong jangan mengalihkan pembicaraan. Fiat hanya ingin tahu apa yang papa lakukan pada Ken...".
"E... Om juga tidak tahu. Sebaiknya kita jangan ikut campur urusan papa dan daddy, ya!. Tuan Fiat fokus memulihkan diri saja...".
"Bagaimana om bisa tidak tahu?. Bukankah tadi papa yang menyuruh om untuk membunuhnya?".
Tadi?. Anak ini bahkan tidak sadar, kalau dirinya sudah pingsan selama 2 hari.
"Y...ya, itu benar. Tapi saat tuan di bawa ke rumah sakit, papa menyuruh om untuk menyusul. Mereka bilang ada urusan penting, dan tidak bisa menjaga tuan muda di sini".
"Lalu Ken?".
"Tidak tahu". Mek menggelengkan kepala.
Seketika air mata Fiat mulai menetes. Bagaimana jika Krist benar-benar membunuh Ken?. Apa anaknya memang harus lahir dan hidup tanpa ayah?.
16:36
Dua orang pria memasuki kamar yang tengah Fiat tempati saat ini. Ya, siapa lagi jika bukan Krist dan Singto. Keduanya bahkan terlihat sedikit berantakan, terlihat dari gaya rambut yang sepertinya belum sempat menyentuh gigi sisir selama beberapa hari ini.
"Bagaimana keadaanmu, nak?. Apa perutmu masih sakit?". Krist sedikit berlari menghampiri Fiat yang tengah makan dengan di suapi oleh sang pengawal.
"Tidak". Jawabnya singkat.
"Maaf, papa baru bisa datang kemari. Papa dan daddy sangat sibuk, karena harus mengurus ini...".
Krist menunjukkan beberapa gambar di ponselnya kepada Fiat. Fiat yang tak mengerti apa-apa hanya bisa mengerutkan dahinya.
"Kau suka yang mana?".
Apa maksudnya ini?. Kenapa Krist menunjukkan foto dekorasi altar, dan seolah menyuruh Fiat untuk memilih?.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.