5. home (2)

21 3 0
                                    



♪♪♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti biasa say "hayy" duluuuu, wkwk.

Apa kabar? Ujan gini enaknya ujannya dijadiin alur cerita ga si? Hha.

Okeee, selamat membacaaa!.





Hujan deras mengguyur jalanan kota, petir bergemuruh. Shera manatap jalanan sekitarnya yang sudah basah karena hujan. Shera mengalihkan pandangannya pada sang ibu yang masih tertidur tenang.

"Mama? Mama nggak ada niatan bangun ya? Shera kangen." ucap Shera dengan mata berkaca-kaca yang sedang melihat sang ibu didepan jendela.

Tiba-tiba..

Bruk!

Shera terkejut, ia semakin terkejut karena rakha memeluknya dengan tubuh basah kuyup. Badan laki-laki itu bergetar karena kedinginan.

"D-dia muncul lagi, Ella." shera terkejut.

"Raga maksud kamu?" tanya nya memastikan. Bukan jawaban yang ia dapat. Namun, hanya anggukan saja.

"Aku takut dia nyakitin kamu." ucap rakha bergetar karena menggigil.

"Raga sebelum ini lakuin sesuatu?" tanya shera.

"Dia kayaknya bawa tubuh aku mabuk, Ella. Soalnya bangun-bangun kepala aku pusing, terus baju aku bau alkohol." jawab rakha sedikit takut karena bisa-bisa sang kakak dan shera marah besar padanya.

Shera menghela nafas. Ia melepas paksa pelukannya.

"Kamu marah?" tanya rakha. Shera menggeleng. Namun ia langsung keluar dari ruangan sang ibu tanpa mengucapkan sepatah katapun. Untuk memastikan shera marah kepadanya atau tidak, rakha langsung mengikuti shera.

Ternyata shera berjalan kearah dapur. Rakha pun duduk di meja makan seraya melihat shera yang sedang membuat sesuatu.

"Nih, angetin tubuh kamu." ucap shera seraya memberikan coklat panas pada rakha. Lalu ia pergi ke kamarnya tanpa mengucapkan apapun lagi. Membuat rakha merasa bersalah, karena shera benci laki-laki pemabuk, itu sama saja seperti ayahnya.

Awalnya ia kira shera marah padanya. Tapi ternyata tidak. Shera hanya berganti baju karena bajunya ikut basah karena dia memeluknya. Dan Shera juga membawakan baju untuknya.

"Kenapa belum diminum?" tanya shera.

"Aku kira kamu marah." ucap rakha sedikit pelan. Shera menghela nafas.

Sanubari Yang Temaram [Huang Renjun Feat. Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang