♪
♪
♪⚠️WARNING⚠️
typo berserakan, dan maaf jika ada kesalahan kata ataupun kekurangan kata.
♪
♪
♪"Maaf...., nyonya Yulia sudah bisa melewati masa kritis nya. Namun, karena benturan keras di kepalanya dan terlalu banyak darah yang keluar, nyonya Yulia dinyatakan koma." ucap dean, dokter muda keluarga Smith. John langsung menghampiri dan hendak memukul dean. Namun dengan segera shera menahan.
"Kakek, stop. Ini bukan salah dean, ini mungkin udah takdir, jangan salahin dean ya?" ucap shera memohon dengan tatapan yang berkaca-kaca. John yang melihat itu pun langsung meredakan emosinya.
"Terimakasih, Shera. Saya permisi semuanya." ucap dean. Shera mengangguk. Begitupun yang lain.
"Huh. Anna, kamu pulang kerumah, ambil alat sekolah mu, dan mulai sekarang kamu tinggal disini." ucap John tegas tidak ingin dibantah.
"Dan kamu rakha, pastikan shera baik-baik saja saat disana." lanjut John. Rakha mengangguk.
Shera dan rakha segera keluar dari rumah utama keluarga Smith itu setelah berpamitan pada kakek neneknya.
"Segera bangkit, Anna. Kembalilah pada dirimu yang dulu." ucap John menatap punggung shera yang perlahan menghilang dari pandangannya.
♪
♪
♪
♪
♪
♪Shera sekarang mulai memasuki rumah utama setelah selesai mengambil perlengkapan sekolahnya. Setelah ia sampai, ia melihat kakek neneknya dengan mengobrolkan sesuatu. Ia pun menghampiri mereka.
"Ngomongin apa?" tanya shera yang mampu membuat mereka sangat terkejut dan menjadi gugup. Namun mereka pandai mengatur ekpresi mereka yang membuat mereka tidak terlihat gugup ataupun terkejut. Hanya ada raut wajah biasa saja.
"Tidak ada. Oh iya, rakha kemana?" tanya John mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Dia katanya mau ke markas farod451." ucap shera. Farozd451 adalah sebuah perkumpulan yang dipimpin oleh jauzan. Dan rakha adalah wakil ketuanya.
John pun mengangguk mengerti. "Yasudah, segera tidur, agar kamu besok tidak terlambat. Kamu masih ingatkan dimana kamar tidurmu?" tanya John.
Shera mengangguk sebagai jawaban. Lalu segera pergi ke kamarnya setelah berpamitan dengan kakek neneknya.
Disisi lain.
Rakha menjalankan motornya dengan kecepatan penuh. Namun ditengah jalan tiba-tiba ponselnya berdering. Sehingga ia terpaksa memberhentikan motornya sebentar. Ia langsung mengambil ponselnya dan ia melihat seseorang yang sangat penting dalam kejadian baru tadi itu menghubungi nya.
"Ya?"
"...... "
"Baik."
"...."
"Ya, saya akan beritahu jauzan dan yang lain."
"...."
"Tak apa, tugas saya."
Setelah telepon itu mati, ia segera kembali menjalankan motornya kearah markas Farod451, untuk membicarakan sesuatu.
♪
♪
♪
♪
♪
♪Haiii, apa kabar?
"Rate sebahagia apa hari ini?
Sesedih apa hari ini?
Sekesel apa hari ini?" - rakha.Jawab ya ges, nanti si rakha marah kalo ga dijawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanubari Yang Temaram [Huang Renjun Feat. Mark Lee]
Fiksi Penggemar[ GANTI JUDUL, DARI 'AKU? ANAK TENGAH?' MENJADI 'SANUBARI YANG TEMARAM' ] *** "Kenapa semua jadi kayak gini?" *** "Selama ini, orang orang nganggep gua itu gila ya?" *** "Hai Riyan, makasih atas semuanya..." *** [BUKAN LAPAK PLAGIAT!!]