1. Mari kita mulai

4.4K 241 7
                                    


Di malam itu, sebuah bunyi nyaring terdengar samar di telinga Zhang Hao.

Hao, panggil saja dia Hao.

Zhang hao dengan earphone kabelnya memandang keluar jendela, melihat sekali lagi apa yang ada di luar jendela kamarnya itu.
Samar dia lihat seperti hewan liar yang tidak sengaja melewati bukit belakang rumahnya itu. Hao sekali lagi memastikan apa benar yang dia lihat.

Mata nya berubah warna dari kecoklatan kini menjadi berwarna biru terang, pandangannya menjadi lebih jelas.

Sekali lagi, dia melihat

'Oh ternyata tidak ada apapun yang melintas ' pastinya  'lalu apa?'

Hampir setahun terakhir dia selalu terbayang bayang oleh suara samar itu.
Semenjak gender keduanya dia dapatkan, semenjak itu pula dia mendengar suara suara yang aneh tadi.

Hao kini semakin takut kalau kalau hal terburuk akan terjadi dikehidupannya.

Cepat atau lambat

Panggilan alam akan memanggilnya, kembali menjadi sosok asli dirinya

"HAO, APA KAU BELUM TIDUR NAK?"

"Belum ibu, Hao belum tidur. Sebentar lagi, Hao selesai"

Malam ini, Zhang Hao hanya bisa kembali menghela nafas lagi dan lagi. Sebanyak kecemasan yang dia sembunyikan, sebanyak itu helaan yang keluar dari sosok yang termenung sambil mendengarkan alunan musik yang dari tadi dia dengarkan.

Banyak yang tak bisa dikatakan, mungkin karena sekacau itu pula pikiran dia sekarang.

Berharap besok akan lebih baik lagi.

***

Mobil berwarna hitam pekat itu terpakir di depan kampus elit daerah seoul, Korea Selatan.

Hao keluar dari mobil yang menjadi tokoh utama pagi ini.

"HYUNG,!" Sapa Yujin si adek kecil Zhang Hao

Mahasiswa tahun ajaran baru ini memang agaklah aneh, disaat semua orang takut untuk berkenalan dengan senior. Dia, Yujin, malah sangatlah akrab dengan Zhang Hao yang merupakan mahasiswa tahun ke tiga.

"Pagi yujin" sapa Hao dengan senyum manisnya

"Kak Hao hari ini traktir Yujin ke cafe depan kampus ya^^"

"Iya, kakak ingat kok. Tapi kakak harus masuk kelas dulu ya dek. Jadi sabar"

"Siap kapten, kalau gitu bye bye"

"Bye"

Pertemuan singkat itu menjadi awal aktivitas seorang Zhang Hao.

Kelas pagi membuatnya mengantuk, bukan karena materi atau dosennya. Hanya saja Hao tidak bisa tidur sampai jam 3 pagi.
Dan harus menghadiri kelas pagi pukul 8, luar biasa bukan?

***

Hao tampak lesu mengelilingi koridor kampus, sambil memainkan ponselnya. Dia ingat ada janji dengan Yujin.

'Aku hampir lupa'

Hao bergegas menemui Yujin ditempat yang mereka janjikan, tapi mendadak suara samar itu terdengar lagi.

Bahkan kali ini jauh lebih jelas, Hao yang cemas   segera berlari menuju tempat parkir mobilnya.

Belum sempat Hao sampai pada tempat itu, dirinya merasa aneh. Seluruh tubuhnya panas, dan juga kedinginan.

Seperti seseorang yang sakit parah.

Akhirnya Hao dengan sisa sisa tenaga dia berbelok menuju toilet kampus yang tak jauh dengan tempat parkir mobil miliknya.

Ditarik kenop pintu tersebut, Hao  membasuh muka dan juga meminum air. Berharap rasa panas dan juga kedinginan itu hilang,

NIHIL

Rasa itu masih ada bahkan kini bertambah tidak karuan. Suara itu kembali terdengar, si pemilik senyum manis itu pun tak kuat berdiri lagi.

Dia kini tersungkur di lantai. Ponsel dan buku buku yang dia bawa dengan tas kecilnya itu keluar, berantakan.

Hao semakin takut, kehilangan kendali atas apa yang terjadi

Nafasnya kini berat,
Uap udara keluar dari mulut nya, ini bukan musim dingin. Tapi itu yang terjadi.

Hao meringkuk, memegangi perut nya yang kini juga keram.

'AKKHHHHHH' teriaknya dalam diam

'Akkhhhhh kenapa dengan ku? '

'Ibuuu, tolong akuu'  Hao tak sadar dia meneteskan air mata, dan saat itu pula Hao pingsan.

***

"Kak Hao, syukurlah kak Hao sadar"

Itulah yang dikatakan Yujin ketika melihat sang kakak terbangun

"Aku dimana dek?"

"Kakak di rumah sakit, kakak ada yang sakit? Bilang dengan Yujin biar Yujin panggilkan dokter"

"Tidak usah, Yujin. Terima kasih." Jawab Hao sambil membenarkan posisi tidurnya.

"Yujin, bagaimana kakak bisa ada di sini? Seingat kakak tadi di toilet?"

"Yujin menemukan kakak di toilet, dalam keadaan pingsan. Yujin takut kakak meninggal, karena kakak sudah seperti mayat"

"Terima kasih Yujin telah menyelamatkan kakak mu ini yang sudah menjadi mayat"

"Iya kak sama sama"

Padahal Hao sedikit kesal karena Yujin bilang mayat, tapi mau bagaimana lagi Yujin memanglah polos dan lugu.

"Yujin, maaf hari ini kakak tidak bisa mengajakmu pergi ke kafe. Bolehkan kalau kakak ganti hari lain?"

"Tentu saja kakak, bagaimanapun bagi Yujin kesehatan kakak adalah nomer satu"

Sorenya, Hao diantar pulang oleh Yujin.

Dokter UGD memperbolehkan Hao pulang asal, Hao beristirahat di rumah untuk sehari kedepan. Karena syok yang dialami Hao bukan hanya syok biasa.

Hao disarankan untuk kembali memeriksakan keadaannya setelah dia merasa baikan.

***

Let me be yours | haobin | Hanbin X Zhang haoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang