Beginning - Chapter 1

118 9 0
                                    

Vladilena tertunduk bermain sendirian di ayunan. Gadis berambut hitam itu menatap dari kejauhan sekelompok anak-anak yang bermain di perosotan tak jauh darinya. Mereka terlihat tertawa gembira bergantian meluncur di perosotan. Seorang anak laki-laki yang sedari tadi ingin ikut bermain mencoba ikut naik, ia belum mendapat giliran dan terus menunggu membuatnya tak sabar. Tubuh kecilnya mencoba menaiki perosotan itu, tetapi sesampainya di atas ia dihadang.

"Hey! Aku belum mengizinkanmu untuk ikut, turun sana!" ujar seorang anak laki-laki dengan tubuh lebih besar. Ia menutup jalan untuk turun melalui perosotan.

"Tapi aku ingin ikut juga... aku sudah menunggu dari tadi...." pinta si bocah laki-laki bertubuh kecil.

"Ugh! Tidak mau, aku tidak mau anak yang tidak punya orang tua ikut bermain bersama kami," ucap si bocah bertubuh besar dengan kasar. Lalu mendorong bocah laki-laki bertubuh kecil dengan kasar, membuat si bocah laki-laki bertubuh kecil itu kehilangan keseimbangan dan tentu saja melayang menuju tanah.

"TIDAK!!!" teriak Vladilena berlari menuju si bocah bertubuh kecil. Tangannya berusaha meraih tubuhnya, sepersekian detik sebelum menyentuh tanah tubuh bocah laki-laki itu berhenti dan melayang. Beberapa detik kemudian turun secara perlahan ke tanah, hingga tak membuat luka apapun padanya.

Semua anak-anak di situ menyaksikan kejadian tersebut sambil terpana. Y/n yang ikut terkejut dengan yang terjadi hanay terdiam menatap bocah laki-laki di depannya yang masih terbaring kebingungan. Tak lama, anak-anak yang tadinya bermain di perosotan turun dan menggeromboli Vladilena dan si bocah laki-laki.

"Kau! Bagaimana bisa? Tadi Tom melayang sebelum jatuh!" ujar seorang gadis dengan pita pink di rambutnya sambil menunjuk Vladilena.

"Apa yang kau lakukan padanya??" tanya yang lain.

"Kau... kalian berdua... sama-sama aneh..." ujar si bocah laki-laki bertubuh besar yang tadi mendorong Tom.

"Hahahaha! Sangat cocok, sama-sama aneh!"

Anak-anak itu mulai menertawakan mereka berdua sambil menunjuk-nunjukkan jarinya. Tom yang sedari tadi berbaring mulai berdiri sambil menunduk. Menggumamkan sesuatu yang tak Vladilena dengar. Vladilena mendekat pada Tom yang mulai menangis.

"Maafkan kau, membuatmu ikut diejek..." bisik Tom sangat lirih. Vladilena kebingungan karena menolong Tom bukanlah kesalahan, tak seharusnya Tom meminta maaf padanya.

Teriakan dan tawa anak-anak di sekelilingnya semakin keras dan menyebalkan untuk Vladilena. Wajah Vladilena merengut kesal memandangi anak-anak di sekelilingnya satu-persatu.

"Pergi kalian semua! Dasar pengecut!!" teriak Vladilena keras-keras, menghentakan kakinya dan mengibaskan tangannya ke gerombolan itu. Mereka semua terpental dan jatuh ke tanah cukup keras. Suara bising tawa dan teriakan berubah sunyi. Keheningan itu mulai berubah menjadi teriakan ketakutan dan anak-anak itu berlari menjauhi Vladilena dan Tom.

Tom menatap Vladilena sejenak, ada sedikit ketakutan namun juga kekaguman. Vladilena sudah menyelamatkannya, dua kali.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Vladilena pada Tom. Bocah itu mengangguk pelan.

"Terima kasih sudah membantuku. Sebaiknya kau jangan dekat-dekat denganku, mereka akan ikut mengusilimu," ujar Tom lirih. Vladilena hanya tersenyum tipis.

"Namaku Vladilena Anderson, panggil Lena saja." ujar Lena sambil mengulurkan tangan pada Tom.

"Namaku Thomas Andrew Holland, panggil saja Tom," sahut Tom menyambut uluran tangan Lena. Mereka berdua tersenyum bersamaan. Mulai saat itu, Tom menjadi sahabat dekat Lena, tahu segala hal tentang Lena dan ia sangat tahu Lena bukan gadis biasa.

I Choose You | Draco's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang