Pagi harinya, saat kelas berjalan seperti biasa Lena bertemu dengan Hermione, Harry dan Ron. Terlebih dulu Lena menanyakan tentang kenapa mereka bertiga semalam dipanggil ke ruangan Profesor Dumbledore sebelum ia bercerita tentang tantangan dengan Malfoy.
Hermione mencerocos soal tulisan darah di dinding koridor semalam. Lalu Harry menimpali bahwa ia mendengar suara-suara dari balik dinding sebelum menemukan tulisan itu. Ron menambahkan tentang ia melihat banyak laba-laba yang berbaris merambat seolah menjauhi sesuatu.. Mereka bertiga tiba di sana juga sama terkejutnya, namun di momen yang sama, Mr. Flich melihat dan menemukan Mrs. Norris membeku tak jauh dari coretan itu. Mereka langsung menjadi tertuduh, kemudian Profesor Dumbledore meminta trio Gryffindor itu ke ruangannya untuk diperingatkan agar menjauhi masalah dan berhati-hati.
"Aku yakin tentu bukan kalian pelakunya. Lagi pula untuk apa pula mencoret-coret dinding dengan darah dan membekukan Mrs. Norris?" ujar Lena disambut anggukan Harry, Ron dan Hermione.
Sembari berjalan ke kelas transfigurasi, Lena menceritakan tentang tantangannya dengan Draco Malfoy pada Hermione. Langsung saja Hermione mengoceh menasihati Lena agar menjauhi si pirang itu sebelum berakhir buruk.
"Oh, ayolah Hermione... aku bisa membuatnya tak memanggilmu mud-blood lagi dan berhenti mengusili kita semua! Kau bisa membantuku kan?" pinta Lena dengan memelas. Hermione yang duduk di sebelahnya terlihat berpikir sejenak.
"Kau harus pastikan si pirang itu kalah poinnya darimu, oke?" ujar Hermione, Lena mengangguk mantab. Hermione kemudian setuju untuk membantu Lena.
Kelas transfigurasi dimulai. Saat Profesor McGonagall sedang menjelaskan, tiba-tiba Hermione mengangkat tangannya kemudian bertanya tentang The Chamber of Secret. Sejenak kelas hening, namun akhirnya Profesor McGonagall menjelaskan tentang pertanyaan Hermione. Kemudian bercerita, bahwa dahulu saat Hogwarts pertama dibangun oleh 4 pendirinya, ada satu pendiri Hogwarts yang memiliki pendapat berbeda. Pendiri itu menganggap hanya keturunan darah murni saja yang boleh bersekolah di Hogwarts, ia tak suka jika ada penyihir kelahiran muggle bersekolah di Hogwarts karena dirasa tak pantas belajar sihir. Hal itu ditentang oleh tiga pendiri lain, dan penyihir pendiri Hogwarts yang dimaksud adalah Salazar Slytherin.
Salazar Slytherin diam-diam membuat The Chamber of Secret dan menyimpan monster berbahaya di sana. Kemudian terhembuslah legenda bahwa suatu saat keturunannya akan kembali ke Hogwarts, membuka kamar itu dan melepaskan si monster yang kemudian akan menghabisi seluruh keturunan muggle di Hogwarts.
Kengerian menyergap kelas begitu cerita Profesor McGonagall selesai. Kisah yang tentu saja sangat berbahaya jika benar terjadi. Seorang murid bertanya, apakah The Chamber of Secret benar-benar telah dibuka?
Sayangnya, Profesor McGonagall tidak bisa menjawab itu.
~~~**~~~
Selesai kelas transfigurasi, bersama trio Gryffindor Lena membicarakan tentang The Chamber of Secret. Harry mengusulkan untuk mencari tahu tentang siapa keturunan asli Salazar Slytherin kemudian bisa mencegah keluarnya monster menyeramkan yang akan menghabisi keturunan muggle di Hogwarts.
"Bukankah kalian diminta menjauhi masalah oleh Profesor Dumbledore?" tanya Lena saat mendengar usul Harry.
"Lena, ini kan berbahaya! Kau tak ingin bersekolah di sini sambil menyaksikan satu persatu temanmu dilahap monster pemburu muggleborn kan?" ujar Ron dengan cemas.
"Yah, itu juga benar sih..." sahut Lena.
"Kita tak bisa menebak siapa keturunan Salazar Slytherin, Harry..." gumam Hermione bingung.
"Ugh, aku punya perkiraan. Bukankah kelarga Malfoy punya pandangan yang merendahkan muggleborn? Bisa saja dia keturunannya," ujar Ron setengah berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose You | Draco's Fanfiction
Fiksi PenggemarKetika setitik ketulusan, persahabatan dan berujung jatuh cinta, membuat Draco Malfoy berubah sedikit demi sedikit. Mengenal Vladilena (Lena) adalah takdir yang ajaib bagi Draco. Lena membuat hidupnya berbeda, lebih berwarna dan menyenangkan. Bukan...