Chapter 11

37 2 0
                                    

Hari-hari berikutnya, Lena beberapa kali harus duduk di sebelah Draco di beberapa kelas. Seperti biasa, menjadi pesuruhnya. Namun kini terasa lebih bebas karena Lena masih bisa makan siang dan makan malam di meja Gryffindor bersama Harry, Hermione dan Ron. Ia juga kini lebih bebas dari ejekan, olokan dan keusilan murid-murid Slytherin. Setidaknya, Lena mulai merasa jauh lebih tenang dibandingkan tahun sebelumnya.

Suatu sore, saat Lena senggang dari kelas, ia berjalan menyusuri koridor luar karena ingin menikmati pemandangan Danau Hitam dari jauh. Mengingat terakhir Lena menikmati pemandangan Danau Hitam begitu indah di sore hari, bersama Draco. Gadis itu bersenandung ringan menyusuri koridor yang cenderung sepi. Sesampainya di dekat Danau Hitam, di sebuah dermaga kecil yang menjorok ke tengahnya, Lena duduk di sana sendirian.

Tiba-tiba suara langkah kaki memecah lamunan Lena. Langkah kaki lebih dari satu orang, mendekat ke arah Lena dengan cepat. Gadis itu menoleh ke asal suara, mendapati Pansy Parkinson, Daphne Greengrass dan Millicent Bulstrode mendekatinya. Wajah mereka terutama Pansy terlihat kesal.

"Mau apa kalian?" tanya Lena cuek, berdiri menghadap mereka bertiga.

"Tumben kau tidak mengekori Draco? Sudah tidak menjadi pesuruhnya?" tanya Daphne mengejek. Lena memutar bola matanya jengah, ternyata dugaanya tentang anak-anak Slytheirn yang mulai tidak mengganggunya salah.

"Bukan urusan kalian," jawab Lena singkat. Beranjak pergi untuk menghindari mereka.

"Hey, jangan pergi dulu dong... kami mau bicara denganmu," ujar Daphne menarik lengan Lena dengan kasar.

"Apa sih?!?" bentak Lena tak suka. Daphne dan Millicent menahan kedua tangan Lena, sedangkan Pansy menatap puas ke arah Lena yang terpojok.

"Lebih tepatnya aku yang ingin bicara denganmu, Anderson..." ucap Pansy sembari menyeringai.

"Wah, tumben kau tidak melempar orang-orang yang menyerangmu? Mulai melemah ya?" tanya Pansy mengejek, lalu menarik kasar rambut Lena kebelakang. Memaksanya mendongak.

"Kulihat kau mengitari kastil dengan Draco beberapa hari lalu... kau itu hanya pesuruh, jangan macam-macam dengannya!" ujar Pansy penuh ancaman. Lena mendengus kesal mendengar kalimat Pansy, mulai mengerti alasan gadis bob itu membencinya.

"Sekedar informasi, aku tidak tertarik pada si pirang Malfoy. Aku hanya mengikuti apa yang dia suruh-Aduh SAKIT! HEY! LEPASKAN!" ujar Lena yang lagi-lagi rambutnya ditarik dengan kasar oleh Pansy.

"Omong kosong!! Awas saja kulihat kau dekat-dekat lagi dengan Draco!" bentak Pansy penuh amarah. Lena mendengus kesal, membalas tatapan Pansy tak kalah galak. Pansy mengisyaratkan pada Daphne dan Millicent, menarik Lena ke pinggir dermaga kecil itu. Saat kaki Pansy terangkat bersiap mengambil tongkatnya diarahkan ke tubuh Lena, tapi kaki Lena menendang lebih dulu ke arah Pansy. Hingga gadis bob itu terhempas cukup jauh ke belakang. Sedangkan Daphne dan Millicent, karena terkejut mereka kehilangan keseimbangan dan bersamaan dengan Lena, jatuh ke pinggir Danau Hitam.

"Aaaa!! Sialan kau Anderson!!" pekik Daphne penuh amarah. 

"Kurang ajar! Kau malah membuat kita ikut basah kuyup!" pekik Millicent. 

Lena yang juga basah kuyup mendengus kesal mendengar pekik-an menyebalkan Daphne dan Millicent. Untung saja pinggir Danau Hitam tak terlalu dalam dan kaki mereka masih bisa menggapai tanah dalam danau. Lena segera berenang ke arah darat, tak peduli dengan omelan Daphne dan Millicent.

"Hey, ada apa ini? Kenapa kalian masuk ke danau?" ucap sebuah suara di ujung dermaga. Lena menatap ke arah asal suara, mendapati Cedric Diggory menghampiri mereka.

"Dia menendangku sampai terjatuh!" omel Pansy menunjuk ke arah Lena yang basah kuyup tak jauh dari dermaga.

"Hey, Parkinson. Tak lihat siapa di sini yang lebih parah?" balas Lena dengan ketus. Tubuhnya mulai menggigil karena angin awal musim gugur yang dingin.

I Choose You | Draco's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang