14. Berakhir Pasrah

1.3K 43 3
                                    

Rega pulang lebih awal. Setelah hubungannya semakin dekat dengan Yuna, Rega semakin bersemangat untuk pulang ke rumah.

Saat masuk sudah ada Yuna yang menunggu dirinya. Dalam lubuk hati yang paling dalam, Rega merasa sangat beruntung memiliki Yuna.

"Aku mau bicara sesuatu," ucap Yuna dengan wajah yang begitu tegang.

Cup

Rega hanya mengangguk lalu memberikan sebuah ciuman hangat. Bukan hanya ciuman tapi Rega juga memeluk tubuh Yuna.

"Bicara apa?"

Yuna yang merasakan kehangatan pelukan suaminya mendadak lidahnya kelu. Apalagi sikap Rega yang menjadi seperti ini, tidak seperti Rega yang bawel dan menyebalkan.

Dalam dekapan itu Yuna hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" Rega menyentuh dagu Yuna lalu dengan lembut menariknya.

"Hmm kamu aneh," kata-kata keluar begitu saja dari bibir Yuna.

Cup cup

Dengan posisi yang sangat menguntungkan Rega mencium pipi kanan dan kiri Yuna.

"Aaa!!"

Yuna refleks berteriak ketika tubuhnya melayang di udara, Rega dengan mudah mengangkat tubuhnya.

Rega duduk di sofa dengan tubuh Yuna berada di atasnya.

"Aneh kenapa?" bisik Rega membuat tubuh Yuna meremang.

Yuna memalingkan wajahnya, Rega yang dulu seperti telah tiada. Tapi... sifat mesumnya masih sama.

"Kenapa gak jawab?" Tangan Rega meremas payudara Yuna.

Yuna sedikit melamun, pikirannya berkecamuk saat ini.

"Ahhh..."

Rega memasukkan kepalanya ke dalam pakaian Yuna, Yuna selalu memakai pakaian tebal sehingga tubuhnya yang indah tersembunyi dan hanya Rega yang bisa melihat dan menikmatinya seperti saat ini.

"Mmhh..." Yuna mencengkram sandaran sofa karena takut terjatuh.

Lidah Rega bermain dengan sangat lihai di dalam sana. Rega membuka pakaian tebal itu dari tubuh istrinya yang seksi. Rega bahkan mengakhiri hubungannya dengan para wanita karena hanya ingin memiliki hubungan serius dengan satu wanita yaitu Yuna.

Rega mengubah posisi tubuh Yuna menjadi menyandar di dadanya.

"Buka ya?"

Rega bertanya tapi bertindak tanpa menunggu jawaban. Rega membuka bra yang membebaskan dua bongkahan daging yang terlihat sesak karena bra sialan itu.

Cup cup cup

Yuna menerima ciuman basah itu, keduanya terlihat saling menerima tidak ada satupun diantara keduanya yang terpaksa.

"Mmmhh... Mmhh..."

Yuna yang sebelumnya ingin meminta berpisah, berakhir dengan desahan dan keadaan tubuhnya menjadi mainan Rega. Yuna bersandar melihat bagaimana Rega memainkan payudaranya.

"Kau ini sangat imut saat berpakaian tapi luar biasa seksi dan menggoda ketika tanpa pakaian."

Yuna semakin tak berdaya mendengar bisikan itu, apalagi ia dengan jelas merasakan sesuatu yang keras di bawah pantatnya.

"Ummhh..." tubuh Yuna menggeliat merasakan telinganya dijilat dan digigit kecil.

Yuna memejamkan matanya, ini sudah diluar batas dirinya. Dengan sekuat tenaga Yuna tetap sadar dan terkendali meskipun itu mustahil ketika Rega terus merangsangnya.

Mission LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang