Happy reading's reader!
~~~~~
Rumah tua itu melukai
Dalam bisingnya tikai
Memporak sesuka hati
Seolah lupa, aku di siniRumah tua itu menyakiti
Meneriakkan amarah padaku
Meluapkan kemarahannya
Lupa, bahwa aku kecilKata dia nya
Aku tak perlu kecil
Untuk dapat sedemikian rupa
Larangannya hanya tutup mulutKata dia nya
Aku tak perlu dewasa
Untuk tahu segalanya
Larangannya hanya tetap diamKata ibu ku
Aku sudah cukup
Untuk tahu situasinya
Untuk mulai mengertiKata ayah ku
Aku sudah berhak
Untuk berbicara secukupnya
Untuk memukakan isi hati kuKata kakak ku
Aku harus tetap diam
Apapun kata kedua orang tua ku
Cukup mereka yang bermain peranKata kakak ku
Aku hanya anak terakhir
Yang tak berhak berperan
Ikut andil dalam sandiwara ituNenek ku yang rapuh
Satu orang yang paling tak tahu
Memberikan petuah
Aku sama pentingnyaNenek ku yang tersenyum
Menutur, aku sudah cukup
Apapun sama berhaknya
Sama seperti cucunya yang lainTapi, mengapa sulit sekali?
Lalu, baiknya bagaimana?
Hingga, kapan harus begini?
Lantas, apa yang harus kulakukan?
![](https://img.wattpad.com/cover/324030190-288-k149790.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Isyarat dalam Aksara (Antologi Puisi)
PoetryIsyarat. Cara sederhana yang dapat aku lakukan sebagai manusia untuk berkomunikasi dengan sosok semu. Lewat tanda yang aku mulai dengan permainan kata-kata. Lalu dilanjutkan permainan sajak. Terkadang bermain dengan makna katanya. Terkadang mengecoh...