Isyarat. Cara sederhana yang dapat aku lakukan sebagai manusia untuk berkomunikasi dengan sosok semu. Lewat tanda yang aku mulai dengan permainan kata-kata. Lalu dilanjutkan permainan sajak. Terkadang bermain dengan makna katanya. Terkadang mengecoh...
Antara terpaku dan terpukau Engkau berdiri di sana Memberikan sebuah tuju pada ku Menyelaraskan sebuah takut
Antara menyadarinya dan tidak Engkau hadir di sana Berdiri bersama dengan tegak Berteman sepasang busur dan anak panah
Antara ingin sadar dan tidak Engkau mengatur napas Hingga kulihat kesungguhan Kecepatan sebuah laju permainan
Sekitar-kitar mu Penuh angin segar Melambai-lambai kenikmatan Menyatukan dirimu
Sekitar-kitar mu Penuh daun-daun hijau Menyeimbangkan ketenangan Membuainya lebih ringan
Sekitar-kitar mu Beriring-iringan, hampir bersamaan Saling menunggui, tak luput Menjeda, tak menghakimi
Nyata dirasakan Mengapa baru sungguh sekarang Bisakah aku sama denganmu? Dalam ketenangan hubungan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Picture : Pinterest
*****
Puisi ini aku tulis setelah menamatkan anime yang berjudul 'Tsurune' yang mana isinya tentang anak remaja yang suka memanah. Kalau penasaran, tonton saja, semoga suka, ya. Ada dua season yang terhubung dan aku sedikit menyesali nya karena baru bisa menikmatinya sekarang.
Yang paling mengena adalah tentang pertemanan mereka yang awalnya sulit untuk dijalani. Namun, akhirnya berjalan lebih kompak beriringan dengan perbedaan mereka. Pokoknya, rekomendasi banget untuk pecinta anime (mungkin?).
Thank you for reading! Salam hangat penulis, SeptAjumary.