SAMUDRA dengan teliti mengamati beberapa lembar kertas yang berjajar di meja kantornya, membacanya dan memahami apa isi dari kertas-kertas tersebut. Sesekali tangannya bergerak untuk menandatangani.
Entah apa yang ia fikirkan, rasanya ia ingin cepat jam makan siang, kemudian pergi ke coffee shop yang mempertemukannya dengan perempuan manis itu untuk yang kedua kalinya. Tanpa sadar, senyum tipis terukir di bibirnya.
Tiba-tiba lamunannya buyar saat pintu ruangannya terbuka dan menampilkan Farhan, salah satu temannya yang kini menjadi bawahannya. Samudra menatap Farhan dengan alis terangkat, seperti bertanya ada apa.
"Di depan ada Viona, nyariin lo," ujar Farhan membuat Samudra megkerutkan keningnya. Ia berfikir sebentar. Viona, Viona, yang mana ya?
"Please, jangan bilang lo lupa, Bis. Itu mantan lo," sungut Farhan sekali lagi yang melihat Samudra tengah berfikir sampai mengerutkan keningnya. Samudra sekali, jika berfikir mengkerut.
"Suruh kesini aja, biar gue liat mukannya," kata Samudra kemudian dijawab dengan anggukan Farhan. Kemudian Farhan menutup pintunya kembali.
Samudra mengacak rambutnya asal, kemudian dengan perlahan ia merapihkan berkas-berkas di mejanya. Pasti akan ada sesuatu jika sang mantan menghampirinya lagi setelah kata putus terucap.
Kini matanya berpindah lagi pada pintu yang terbuka lagi, menampilkan sosok Farhan dan seorang perempuan yang tengah berdiri menatapnya dengan kepala sedikit terangkat.
"Masuk aja," perintah Samudra, kemudian perempuan bernama Viona itu memasuki ruangan Samudra dan segera duduk di sofa yang tersedia. Pandangannya beralih dari Viona ke Farhan. Farhan tersenyum kemudian menganggukan kepalanya, seperti memberi semangat, dengan diiringi tarikan nafas panjang, Samudra pun ikut mengangguk. Pintu ruangan Samudra pun tertutup, menyisakan Samudra bersama Viona.
"Ada apa?" tanya Samudra bangkit dari duduknya dan berjalan ke depan mejanya, menatap Viona yang kini memainkan kuku cantiknya.
Kini Samudra ingat siapa Viona. Viona ini adalah seorang artis yang berasal dari Singapur. Lalu apa kalian berfikir mereka bertemu di Singapur? Tentu saja tidak, karena beberapa kali Viona ke Indonesia untuk melakukan pekerjaannya. Hubungannya dengaam Viona juga cukup lama, sekitar 3 minggu. 3 minggu bagi Samudra sangatlah lama. Viona yang tidak banyak menuntut, dan itu membuat Samudra nyaman. Viona juga sering ke Singapur dan meninggalkan Samudra, membuat Samudra mencari kekasih baru, dan itulah alasan kenapa mereka putus.
"I need your help," ujar Viona dengan suaranya yang sedikit serak. Samudra memperhatikannya sekali lagi. Cantik, manis, tidak banyak menuntut, pendiam, apa yang membuat Samudra berpaling?
Viona menatapnya dan Samudra segera mengangkat alisnya, bertanya bantuan apa yang sekiranya bisa Samudra berikan. Samudra hobi sekali menggunakan isyarat. "Lusa aku harus kembali ke Singapur dan Mama memintaku membawamu kesana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Hour
ChickLitPutus cinta memang menyakitkan. Apalagi dengan alasan sepele yang sebenarnya masih bisa diatasi. Tapi Anna merasa cukup, ia tak lagi merasa cocok dengan Daffa. Bukan berarti Anna cocok dengan cowok lain, tetapi tidak ada salahnya, kan, menerina lak...