Baca dengan teliti setiap narasi, jangan sampai ada yang terlewati karena bisa jadi kehilangan informasi!!HAPPY READING!
"Malisya!"
Mendengar namanya dipanggil, Malisya menghentikan langkah, ia menoleh dan mendapati Gavin berlari kearahnya dengan senyum lebar yang menghiasi wajah. Ketika sudah berdiri dihadapannya, lelaki itu bertanya. "Kamu mau kemana?"
Dari balik masker yang dikenakannya Malisya tersenyum kecil, Perempuan itu menjawab "Aku mau ke kantin, kak"
"Kebetulan aku juga mau kekantin nih, kita barengan ya?" Ajak gavin.
Perempuan itu menggaguk lalu melangkah bersamaan, "Gak kerasa ya, kamu di sekolah ini udah mau sebulan aja"
"Iya kak, padahal baru kemarin aku osmb, sekarang udah resmi jadi murid sekolah ini aja" jawab perempuan itu.
Suasana kantin hari ini cukup ramai, karena banyak murid baru yang sedang mengantri disana, dia mendapati Nayara dengan pacaranya, perempuan itu tersenyum kearah Malisya, dia menghampirinya "Eh katanya lo tadi gak mau kekantin? lalu ini apa tiba-tiba bareng kak Gavin aja"
"Ah gue tadi mau beli minum aja" jawab Malisya sedikit gugup.
"Duduk disini dulu deh sebentar, kita makan bareng sama pacar gue" ajak Nayara, dia menarik tangan perempuan itu hingga duduk dikursi sampingnya.
"Lo juga ikut sini kak, jangan diem kayak patung penjaga toko "
Gavin hanya menanggapi dengan senyumannya lalu duduk disebelah Daka Angga Bara, pacarnya Nayara.
"Gue izin duduk disini ya?" ucap gavin."Aelah pake izin segala, duduk aja, bukan punya gue juga tempatnya"
"Itu namanya sopan santun bego" timpal Nayara. "Dia gak kaya lo yang bisa duduk dimana aja" lanjutnya.
"Galak amat sama pacar sendiri" Balas Daka.
Tidak lama setelah mendengar perdebatan pasangan itu, orang-orang berlarian kearah lapangan, disana mereka melihat dua orang lelaki yang sedang berantem. Karena Malisya penasaran dia mendekati kerumunan itu, dan disana dia melihat seorang lelaki sedang menghajar orang yang memakai seragam sama sepertinya. Tetapi dari atributnya Lelaki yang sedang dihajar itu seangkatan dengannya. karena tidak mau menjadi pusat perhatian orang lain, Malisya lebih memilih untuk tidak ikut campur membela mana yang benar dan yang salah seperti di novel-novel. Dia terlalu malas untuk banyak berinteraksi disekolah ini, apalagi soal laki-laki.
Kini Malisya telah kembali ketempat duduknya, Nayara tiba-tiba bertanya "Ada apa disana? rusuh banget"
"Biasa ada yang berantem" jawab Malisya.
"Ah udah biasa yang kayak gituma, Masalahnya pasti ngga jauh dari rebutan cewek" celetuk Gavin.
Malisya mengangkat alisnya sebelah lalu dia bertanya "Emang iya?"
"Iya lah. Wanita kan racun dunia" timpal Daka yang mendapat tatapan sinis dari pacarnya, Nayara.
Dulu waktu SMP Malisya pernah menjadi rebutan dua orang lelaki, karena waktu itu dia dekat dengan salah satu teman pacarnya, gara-gara kesalah pahaman dengan sang mantan itu, akhirnya satu sekolah menyalahkan dirinya atas keributan antar dua orang lelaki itu. Sampai-sampai ia pernah menjadi topik panas disekolah. Dan akhirnya membuat Haiden dengan temannya saling bermusuhan sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maliga
Fiksi RemajaMalisya menatap Zavierga dengan tatapan sayu, sebelum meninggalkan laki-laki itu, dia memeluknya dengan sangat erat, untuk terakhir kalinya. "Aku harap kita bisa bertemu lagi dengan versi kamu yang tidak akan pernah pergi, " Zavierga melepaskan pel...