[6]
Menghindarimu adalah hal paling percuma di dunia ini. Rasanya berat karena kamu canduku. Seberapa jauh aku, tetap kamu yang ada di hati. Benang itu, akan selalu tertuju padamu.
.
.
.
.
Rabu, hari ketiga Apo menghindari Mile. Tak ia sangka jika rasa malu itu akan bertahan lama. Hanya bertatap muka meski sekilas membuatnya teringat ciuman itu. Alhasil Apo selalu membuang muka untuk meredakan debar yang kurang ajar ini. Walaupun terkadang, ia harus curi-curi pandang untuk sekedar memuaskan perasaan rindunya.
Sementara Mile, masih mengira jika Apo marah padanya. Mile sadar, benar-benar sadar akan tingkah laku Apo yang menjauh. Terlihat ketika mereka berada satu lingkup, maka Apo akan banyak diam dan menunduk. Lebih parahnya, dengan beribu alasan Apo berpamitan lebih dulu untuk pergi. Seperti sekarang ini, ketika mereka makan di kantin berlima, Apo mendadak pamit pergi ke perpustakaan. Jeff yang mendengar itu pun tersedak kuah kari. Pasalnya, perpustakaan sekolah adalah satu-satunya tempat yang enggan Apo injak. Katanya, itu tempat buku paling membosankan di dunia karena tak akan menemukan komik di sana.
Mile bingung harus bersikap seperti apa. Ia masih merasa bersalah atas insiden ciuman yang mereka lakukan. Tak enak rasanya jika Apo terus-terusan menjauhinya seperti ini. Membuat perasaannya kian tak menentu. Apalagi kerap kali Mile melihat Job dengan mudahnya melempar banyak topik obrolan pada Apo.
"Kau serius mau ke perpus?" tanya Jeff tak yakin.
"Iya. Besok hari remedi. Aku harus belajar, 'kan?" kata Apo seraya berdiri.
"Yeah, semangat kalau begitu!" Jeff mengepalkan tangannya ke udara menyemangati. Bible melakukannya juga, ikut-ikutan.
Apo mengangguk. Hendak ia melangkah, Job berdiri menginterupsi. "Mau aku temani, Po? Aku juga mau ke perpus lanjut baca komik." Job menunjukkan buku komik yang dibawanya.
Refleks Mile mengangkat muka menatap pada Job tak percaya. Lalu beralih pada Apo yang tampak bingung.
"Oh, ayo P'!"
"Aku juga mau ke perpus!" seru Mile sambil berdiri. Job dan Apo yang hendak beranjak pun tertahan. Kali ini, empat orang memandang Mile dengan heran. Mile yang merasa dipandangi pun berdeham kecil. "Ada buku yang harus ku cari."
"Buku apa?" tanya Bible bingung.
"Kenapa kau harus tau?!" jawab Mile sewot.
Mendengar itu Jeff dan Bible saling bertukar pandangan sambil menahan tawanya. Sepertinya mereka sepemikiran saat ini.
"Ya, sudah! Kalian bertiga silakan pergi ke perpustakaan. Biarkan aku dan Jeff menikmati makan siang kita di sini."
"Have fun!" ucap Jeff dengan tatapan penuh arti.
Usai ketiganya berlalu, Jeff kembali bersuara tanpa mengalihkan pandangannya pada punggung mereka yang menjauh. "Teman P' lucu, ya?"
"Job apa Mile?" tanya Bible sambil menikmati Pad Thai-nya.
"Dua-duanya."
Bible ketawa kecil. "Tapi lebih lucu aku, 'kan?"
Jeff menatap Bible dan menelisiknya. Lalu ketawa. "Apaan sih, P'?!"
"Lho, kok apaan? Aku lucu, 'kan?" Bible berpose dengan wajah diimut-imutkan. Jeff menanggapinya dengan tawa.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDORPHIN [MileApo - Mpreg]
Fanfiction[Mile x Apo fanfiction // mpreg] Tentang Apo yang terlalu kagum pada Mile, sang kakak kelas berprestasi di sekolahnya. Hingga ia menyerahkan semuanya tanpa pikir panjang. Tanpa ia tahu jika Mile tak sebaik prestasinya. Insiden yang membuat mereka ha...