10. Pacar Baru.

1K 88 26
                                    

[10]

Harapan terbesarku saat ini adalah selalu bersamamu. Bagiku kamu pertamaku, dan bisakah kamu menjadi terkahirku juga?

— Endorphin©2023 —

.

.

.

.

SMA Satriwithaya memiliki kantin dengan teknik penyajian prasmanan. Di jam istirahat datang, pemandangan siswa berbaris mengular di tiap booth makanan sudah menjadi hal biasa. Ada tujuh booth makanan dengan banyak menu yang berbeda-beda. Tiap siswa yang memasuki kantin akan di arahkan untuk mengambil food tray di sisi kanan ruangan, sebelum mereka masuk ke dalam antrian untuk mendapatkan makan siangnya. Seperti yang dilakukan Mile, Apo dan ketiga teman mereka; Jeff, Bible, Job.

Mungkin ini termasuk kejadian langka, seisi kantin mendadak mengalihkan perhatian pada Mile dan sekawanannya. Bagaimana tidak, jika mereka dikejutkan oleh Mile dan Apo yang berjalan dengan tangan yang bertaut saat memasuki area kantin. Tak sampai di situ, bahkan mengambil food tray saja Mile ambilkan untuk Apo.

"Terima kasih," ujar Apo dengan senyum lembutnya.

Mereka ikut ke dalam antrian, Apo berdiri di belakang Mile dengan sebelah tangan yang enggan lepas. Di belakang Apo ada Jeff, lalu disusul Bible, dan yang paling belakang ada Job. Bible dan Job pasang wajah penuh tanya sembari berjalan mengikuti mereka. Berbeda dengan Jeff yang justru senyum-senyum sendiri melihat betapa gemasnya Mile dan Apo yang menurutnya manis. Sementara Apo melirik sekitarnya, sebagian siswa memperhatikan mereka sambil berbisik. Jelas, Apo merasa kikuk seketika. Menjadi sorotan bukanlah hal yang menyenangkan baginya, berbeda dengan Mile yang memang selalu menjadi pusat perhatian karena eksistensinya sebagai sang juara sekolah.

"Kamu mau makan apa?" tanya Mile saat giliran mereka nyaris tiba.

"Aku mau Pad Thai!"

Itu bukan suara Apo, melainkan Bible yang seketika mendapat death glare dari Mile.

"Aku bertanya pada Apo, bukan padamu!" tukasnya ketus yang dibalas cibiran dari Bible. Mile mengalihkan pandangannya pada Apo dengan senyum lembuynya. "Kamu mau makan apa? Aku pesankan untukmu," tanyanya lagi.

"T-tapi P'Mile, aku bisa pesan sendiri," jawab Apo apa adanya.

"Ppfffttt!"

Sontak Bible dan Job cekikikan menahan tawanya melihat penolakan tersebut. Merasa diejek, Mile lagi-lagi melirik sinis pada kedua sahabatnya yang berhasil membuat mereka kicep. Bible berdehem menetralkan suaranya, sedang Job melempar arah pandangnya kemana saja. Dan Jeff melongo dengar jawaban dari Apo yang beneran polos.

"Maksudku ... Daripada kamu capek-capek antri mending punyamu biar aku yang pesankan. Kamu bisa menunggu sambil duduk di sana," tunjuknya pada deretan bangku panjang yang masih kosong.

"Po tidak capek antri, kok!"

"Astaga, anak bodoh ini!" umpat Jeff lirih sembari menepuk jidatnya sendiri.

Bible dan Job yang tidak tahan dengan kepolosan Apo pun akhirnya terbahak. Mereka merasa ini sangat lucu, jarang sekali temannya itu ditolak mentah-mentah seperti sekarang. Mile berusaha senyum walaupun sebenarnya ingin sekali berteriak kesal.

"Kamu suka nasi kari, 'kan?" tiba-tiba tercetus dalam ingatannya jika Apo selalu memesan nasi kari. Ia pikir, mungkin itu kesukaan Apo.

Tepat dugaannya, Apo sumringah mendengar nasi kari. "Bagaimana P'Mile tau?"

ENDORPHIN [MileApo - Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang