4. Minggu Denganmu

543 77 15
                                    

[4]

Minggu yang kunanti,
Inilah saatnya aku berdiri,
Di depanmu dengan senyum yang terpatri,
Tapi...
Ada rasa lain di hati,
Terasa geli menggelitik sanubari,
Menyenangkan sekali,
Semoga ini akan terus berlanjut sampai suatu saat nanti.

-Endorphin@2023-
.

.

.

"P'Job?"

Satu nama yang disebut Apo ketika netranya menangkap sosok senior di sekolahnya, kini berdiri di hadapannya dengan senyuman lebar. Apo celingukan, mencari sosok lain yang sekiranya sedang bersama Job. Kali saja ada Mile, setidaknya itu harapan Apo. Padahal ia baru saja menghabiskan waktu sorenya bersama Mile.

Desahan kecewa terdengar lirih saat mendapati Job benar-benar sendirian. Lagipula mana mungkin Mile pergi lagi setelah pria itu seharian keluar bersamanya.

"Mencari apa?" tanya Job. Apo kembali memusatkan perhatiannya pada Job. Lalu menggelengkan kepalanya dengan senyum tersemat tipis.

"P'Job sendirian ke sini?"

"Iya, tadinya hanya ingin jalan-jalan saja, cari udara segar. Tapi ternyata aku menemukan tempat rental komik, jadi aku mampir," jelasnya. Apo hanya menggut-manggut tanpa ingin bertanya lagi.

Sedang Job mengamati penampilan Apo yang tampak beda. Apo memakai celana training warna hitam dan sweater merah, jangan lupakan kacamata bulat yang bertengger di pangkal hidungnya sangat tampak menggemaskan. Lalu pandangan matanya menuju pada apa yang di bawa oleh Apo.

"Hey, Po ... kau suka baca komik?"

Sebenarnya ini hanya basa-basi. Tentu saja, jika Apo tidak menyukai komik untuk apa anak laki-laki itu datang ke rental komik. Job menggaruk tengkuknya yang tak gatal setelah menyadari pertanyaan tidak bermutunya. Untung saja Apo hanya menganggukkan kepalanya.

"P'Job, sepertinya juga suka?" tanya balik Apo.

"Lumayan, hanya untuk mengisi senggang. Apa yang kau baca?" tunjuknya pada buku komik yang dibawa oleh Apo.

"Ah, ini ...," Apo mengangkat bukunya. "Hanya komik Gundam, biasalah anak laki-laki, ahahaha."

Apo tertawa hingga matanya hilang dan pipinya menjadi bulat gembil, tanpa sadar Job gemas hingga ingin menoel pipinya. Tapi Job tak segila itu.

"Turn A Gundam. Aku sebenarnya juga suka itu. Ceritanya unik sih, tapi menurutku agak berbelit. Walaupun begitu tetap saja menakjubkan apalagi ketika Loran bersama dengan dua anteknya itu siapa namanya ...," Job menjentikkan jarinya berkali-kali dengan kening berkerut, kepayahan memikirkan nama tokoh dalam Gundam.

"Keith dan Fran," jawab Apo dengan mata berbinar antusias.

"Ah, iya itu dia. Keith dan Fran diturunkan dari bulan untuk mengumpulkan informasi kehidupan di bumi, mereka benar-benar berteknologi canggih, hehehe ...." komentar Job dengan kekehan di akhir kalimatnya. Apo ikut terkekeh. Ia membenarkan rangkaian ucapan Job.

"Rupanya, di beberapa titik di masa lalu sebagian besar planet tidak dapat dihuni, menyebabkan ada celah antara bumi dan Moonrace. Iya, 'kan?" Apo menambahkan.

"Kau sudah membacanya?" tanya Job yang diangguki oleh Apo.

"Tapi belum lengkap semuanya."

"Kau harus membaca semuanya kalau begitu."

ENDORPHIN [MileApo - Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang