Part 8

10 9 0
                                        

          Aneisha membuka kedua mata perlahan, Aneisha menatap sekitar dengan dahi yang mengernyit. Dia sudah ada dikamarnya.

Kepalanya masih terasa sakit. Aneisha memegang lengan kanannya yang sudah dililit perban. Aneisha tidak ingat apa yang telah terjadi padanya  hanya saja ia setengah sadar dan jatuh di pelukan Rossa.

"Echa, bangun sayang!! Tolong bangun, nak"

Ingatannya telah kembali. Ya..dirinya hampir mati ditangan orang yang tidak di kenal. Aneisha terkejut saat dirinya mendapati Tasya terlelap disampingnya dengan tubuh yang sedang meringkuk.

" Bunda meninggalkan pekerjaannya dan memilih pulang saat ayah memberitahu tentang kondisi kamu".

Arga datang dengan membawa segelas air putih ditangannya.

"Ayah?"

Aneisha tidak tahu berapa lams ia tak sadarkan diri. Aneisha mengerjap beberapa kali, memastikan apa ini benar atau hanya mimpi Tasya meninggalkan surabaya untuk pulang ke Jakarta hanya karena dirinya. Rupanya Tasya masih memikirkan tentang kondisi anaknya itu.

Arga duduk di tepi tempat tidur, dan memeluk Aneisha " maafin ayah, mungkin kalau ayah langsung jemput Echa pulang, Echa enggak bakalan kaya gini".

"Ayah..Echa takut, om itu hampir menculik ku atau mungkin hari ini  Echa ditemukan tewas karena pria gila seperti nya".

Arga memeluk Aneisha dan mengusap lembut kepala anaknya itu. Arga menyesali kesalahannya terlalu membiarkan Aneisha sendiri, dunia diluar sana sangat gelap untuk Aneisha-nya. Mungkin kini Aneisha sudah sangat dewasa tapi di mata Arga Aneisha putri kecilnya yang lembut dan lugu.

Arga mencium kening Aneisha " ayah sama om Genta sedang mengurus kasus ini, Echa jangan khawatir. Kita disini ada buat Echa. Tolong maafin ayah sama bunda karena membiarkan Echa sendiri".

Aneisha hanya mengangguk. Aneisha masih bingung dengan apa yang dirasakannya sekarang, apa dirinya harus terluka dulu seperti ini agar orang tuanya peduli padanya. Sangat disayangkan kalau memang benar itu kenyataannya.

"Bunda udah melewati banyak hal berat juga hari ini. Bunda  benar-benar enggak tahu harus ngapain, bunda minta kembali ke Jakarta diwaktu ayah ngasih tahu tentang keadaan mu. Dia berhasil pulang setelah mendapatkan tiket pesawat yang akan terbang  di jam itu juga. Nak, Bunda sangat sayang sama Echa, bunda sangat kesepian dirumah. Ayah mengizinkan dia untuk kembali bekerja, namun rupanya bunda terlalu fokus dengan pekerjaannya itu. Tapi bunda akan selalu berusaha untuk selalu ada untuk kita".

Arga menatap Aneisha " Ayah harap, Echa. Bisa sedikit lebih mengerti perasaan bunda kamu. Sekali lagi maafin ayah juga, ayah juga akan berusaha menjadi yang terbaik buat Echa".

Aneisha mengusap air matanya, rupanya matanya sudah sembab dari tadi "ayah tidur disini aja, bareng Echa sama bunda "

Never Be The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang